Setelah kepergian jaehyun kemarin jungwoo masih diam dikamar hingga esok harinya jeno serta jaemin masuk kekamar jungwoo. Dan terlihat jungwoo meringkuk sembari menangis.
"Mom... Jeno sama jaemin disini" ucapnya pada jungwoo yang kemudian jungwoo mengulurkan tangannya untuk kedua putranya.
"Mom... Jangan nangis, kasihan adeknya" ucap jaemin sambil mengelus punggung tangan jungwoo
"Mommy... Papa kesini mau menebus semuanya mom ga minta adek buat digugurin. Dan ga mukul jaemin ataupun jeno mom. Mommy jangan mikirin lagi ya? Niat papa baik kesini mom" ucap jeno pada jungwoo agar jungwoo tidak begitu memikirkan hal-hal aneh saat mengandung.
"Mommy takut jeno.... Mommy takut"
"Mom... Tenang ada kita berdua, kita yakin papa akan buat kita bahagia mom. Apa mommy ga kasihan sm adek yang ga menerima kasih sayang dari papa?"
"Mom... Kali ini beri kesempatan terakhir buat papa, jaemin yakin papa sudah berubah mom. Bukan lagi jung jaehyun yg bermain dengan wanita lain"
"Jaemin.... Mommy juga gamau anak mommy ini tidak merasakan kasih sayang seorang papa. Tapi mommy masih takut sama papa kalian"
"Tenang mom. Ada papa maka ada kita berdua disitu, mommy tenang saja"
"Hari ini papa kesini lagi mau ketemu mommy. Gapapakan?" tanya jaemin sembari menatap sendu jungwoo
"Asal kalian ga pergi kemana-mana ya. Mommy takut"
"Kita akan tetap disini mom, mommy tenang aja"
Kemudian jaemin pun menelpon jaehyun untuk memberi kabar bahwa jungwoo sudah membaik dan siap bertemu dengannya lagi. Tak butuh waktu lama jaehyun sampai di vila tersebut disambut oleh jeno dan jaemin kemudian mempersilahkan jaehyun masuk kedalam kamar jungwoo.
Terlihat punggung jungwoo yang meringkuk kesakitan. Membuat jaehyun segera berlari kearah jungwoo.
"Jungwoo, ada apa? Mana yang sakit" panik jaehyun
"Perut aku sakit jaehyun" katanya sambil memegang perutnya. Jaehyun pun dengan sigap menggendong jungwoo dan berniat membawanya kerumah sakit
"Jaemin. Tolong bukakan pintu mobil papa, mommy sakit" jaemin pun dengan sigap membukakan pintu mobil papanya dan jeno membukan gerbang vila tersebut.
"Papa kerumah sakit dulu. Kalian jangan kemana-mana" ucap nya pada jeno dan jaemin yang kemudian mendapat jawaban anggukan dari kedua anaknya yang ikut khawatir dengan kondisi jungwoo.
"Jungwoo, bertahanlah" ucap jaehyun pada jungwoo yang menahan sakit sehingga banyak keringat yang keluar dari dahi jungwoo. Dengan satu tangan menyetir dan tangan jaehyun satunya mengelus perut jungwoo supaya sedikit menenangkan jungwoo.
Kemudian mereka sampai dirumah sakit dan jungwoo pun langsung diperiksa oleh dokter didampingi jaehyun yang memegang tangan jungwoo untuk memberi kekuatan.
"Tenang... Semua akan baik-baik saja" bisik jaehyun pada jungwoo yang meringis kesakitan.
"Sakitt" ucap jungwoo sambil menangis
"Iya sebentar, dokter sedang memeriksanya. Tahan ya" kata jaehyun sambil mengusap puncak kepala jungwoo. Tak berapa lama kemudian jungwoo tertidur setelah diberi obat dari sang dokter.
"Suaminya kim jungwoo?" tanya sabg dokter pada jaehyun
"Iya benar dok, bagaimana kondisinya?"
"Mommynya banyak pikiran ya dad? Jadi stres juga adeknya. Tolong di beri banyak vitamin ya dad, setelah ini boleh pulang kok asal mommynya jangan dibikin stres ya dad nanti adeknya ikut rewel apalagi kandungannya masih terlalu muda. Mohon dijaga ya" jaehyun pun mengangguk paham kemudian sabg dokter pamit dari hadapannya. Tinggal ia dan jungwoo yang berada diruang ini.
Jaehyun kemudian duduk disampingnya dan menggenggam tangan jungwoo. Mengelusnya perlahan, dan matanya tertuju pada perut jungwoo yang sedang mengandung anaknya. Dengan otomatis tangan jaehyun mengelus perut jungwoo disana.
"Maafkan papa ya nak... Papa mencintaimu dan papa akan membahagiakan mommymu. Kamu harus kuat ya" ucap jaehyun pada anak yang ada di dalam kandungan jungwoo sembari menangis.
"Jaehyun..." lirih jungwoo yang kemudian membuat jaehyun langsung berdiri dan melihat jungwoo
"Ada apa? Kamu membutuhkan sesuatu?"
"Aku ingin pulang"
"Iya sebentar lagi kita pulang. Kita pulang ke seoul ya? Kembali kerumah kita" jungwoo menggeleng pelan
"Kenapa? Aku akan membahagiakanmu" ucap jaehyun
"Aku takut wanitamu datang lagi dan berusaha untuk mengangguku dan anak-anakku" jujur jungwoo pada jaehyun
"Tidak. Aku menjaminnya kalo dia tidak lagi berada disisiku, ayo kita kembali pulang. Ayah dan ibu merindukanmu"
"Jaehyun...."
"Ya?"
"Apa kamu benar-benar sudah menyelesaikan urusanmu dengan mina?"
"Jungwoo, aku tau ini masih sulit tapi percayalah bahwa dia tidak lagi disisiku. Dan aku ingin kamu dan anak-anakku yang berada disisiku untuk kubahagian kalian semua"
"Tapi aku takut..."
"Aku akan berubah jungwoo. Kamu tidak boleh banyak pikiran, apa kamu tidak kasihan pada anak kita? Dia ikut stres jika orang tuanya begini"
"Maafkan aku yang membuat anak ini juga ikut merasakan stres"
"Jangan bilang begitu. Aku bersyukur, kamu akan mengirimkan malaikat didalam keluarga kita. Ini juga salahku membuatmu banyak pikiran. Maafkan aku jungwoo"
"Sudah jangan menangis, papanya kok nangis sih" ucap jungwoo sambil menghapus air mata jaehyun.
"Kita pulang ya?"
"Iya kita pulang ke seoul bersama" jaehyun pun tersenyum dan mengecup dahi jungwoo dengan penuh kasih.
Sungguh rasa yang tidak pernah jaehyun rasakan, memiliki istri yang sabar dan peduli pada anaknya. Bahkan juga orang yang sangat cantik membuat kaum adam iri pada jaehyun. Rasanya jaehyun ingin segera memberikan segala yang jaehyun punya untuk jungwoo dan anak-anaknya.
YOU ARE READING
Empty (Jaewoo & jeno jaemin)
FanfictionKetika sang CEO duda tampan harus berurusan dengan sang janda cantik yang memiliki seorang putra yang kebetulan sahabat dari anak sang duda tersebut. ini rumit. tapi sepertinya kehidupan keluarga mereka akan menarik. WARNING BXB JAEHYUN X JUNGWOO...
