"Tentang dikantin tadi, aku... " Mark menghela napasnya kala melihat wajah datar Haechan. "... Maaf" Lanjutnya dengan raut menyesal.

"Untuk?"

"Yaa.. Untuk yang tadi, kau pasti terkejut kan? Aku sama sekali tak bermaksud mempermalukan mu"

"Tapi aku bersungguh-sungguh dengan apa yang ku ucapkan tadi, aku serius" Sambar Mark cepat dengan sorot seriusnya kala melihat tatapan skeptis si manis. "Aku benar-benar serius. Aku mencintaimu bahkan sebelum-"

"Jangan dilanjutkan" Potong Haechan membuat Mark terdiam.

Pemuda manis itu mendengus dan kembali melanjutkan ucapannya. "Ok, kau mencintai ku.. Lalu? Sekarang apa yang kau inginkan dariku?"

Mark sedikit tertegun mendengar pertanyaan Haechan, belum lagi pemuda itu mengatakannya dengan begitu dingin. Jika ditanya apa yang dia inginkan dari Haechan, Mark pasti akan langsung menjawab 'Kau! Dirimu, Lee Haechan' tapi tak bisa. Karena nyatanya hatinya sama sekali tak mengharapkan apapun dari Haechan. Dia hanya.. Hanya ingin Haechan terus berada disisinya..

Mark menggeleng pelan. "Aku tidak tahu.. Aku hanya ingin terus bersamamu"

"Hanya ingin bersamaku?" Haechan mendengus dan tertawa sarkas mendengar jawaban Mark. "...Cari kamar lain dan jangan temui aku lagi" Lanjutnya dingin dan berbalik, melangkah pergi meninggalkan Mark.

"Eh? Kenapa? Haechan tunggu!" Seru Mark tak mengerti dengan apa yang diucapkan Haechan, pemuda tampan itu kembali berjalan mengejar si manis.

"Haechan tunggu! Aku tidak mengerti apa maksudmu? Kenapa aku harus pindah kamar dan pergi darimu? Aku tidak mau"

Haechan kembali menghentikan langkahnya dan menatap tajam kedua mata Mark, membuat Mark ikut berhenti.

"Karena aku tak ingin melihatmu"

Mark terdiam mendengar jawaban singkat Haechan, ia tatap kedua mata indah itu. Hanya ada keseriusan disana yang entah kenapa membuat dadanya nyeri. "Kenapa? " Tanyanya lirih.

"Karena aku benci orang seperti mu" Balas Haechan dingin dan langsung melangkah pergi meninggalkan Mark yang hanya bisa membisu ditempat.

"Ck! Arrgghh.." Decak Mark dan mengerang frustasi sembari mengacak rambutnya. Kenapa ini sangat sulit? Kenapa Haechan sangat sulit? Apa harapannya terlalu tinggi untuk bisa bersama Haechan? Kenapa!!!

Dia sama sekali tak mengerti!

Mark kembali mengacak rambutnya dan menghembuskan napas dengan kasar. Apa memang cinta pertama sesulit ini! Mark ingin menyerah tapi sialnya rasa cintanya lebih besar, dia ingin bersama Haechan. Apapun yang terjadi dia hanya ingin bersama Haechan! Hanya itu!

Pemuda tampan itu menghela napas perlahan, berusaha menenangkan dirinya sendiri.

"Ng?" Gumamnya kala mendengar suara beberapa motor yang begitu nyaring disisinya. Pemuda tampan itu mendongak dan terbelalak saat ia lihat salah satu pengendara motor mengeluarkan tongkat baseball lalu mengarahkannya pada Haechan.

"HAECHAN AWAS!!" Seru Mark namun Haechan tak dapat mendengarnya karena suara motor yang begitu bising.

Tanpa pikir panjang Mark berlari sekuat tenaga, meraih tas Haechan dengan cepat hingga pemuda manis itu tertarik kebelakang dan- BUGH

"Arrghh!!"

Mark terjatuh kala tongkat kayu itu memukul telak sisi kepalanya, memberikan rasa sakit yang luar biasa. Dengan pandangan yang mengabur, Mark mencari keberadaan Haechan.

Pemuda itu mencoba bangkit saat melihat beberapa pemuda asing menyeret paksa Haechan, namun ia kembali terjatuh kala salah satu dari mereka kembali mengayunkan tongkat kayu itu padanya. "Arrghh" Erangnya saat pukulan ke dua menghantam pundaknya.

Mark meraih kaki sipemuda asing, mencengkram nya erat mencoba kembali bangkit dan melawan namun sekali lagi harus terkalahkan saat rasa sakit itu kembali menghantamnya kuat, membuat kesadarannya perlahan hilang.

"Hae-haechan.. " Gumamnya tepat sebelum semua pandangannya mejadi gelap.













TBC🌻

5 Desember 2020



Hai.. Hai..
Apa ini kependekan?
Hope you like it

Byee😅

Sour Candy | MarkHyuck☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang