Nanecul-o; TW'O

315 45 16
                                    


Jangan lupa ritual membaca ceritanya.












Pagi menyapa wajah pria dengan beraut seduh, kelopak matanya bergerak gelisah saat mendengar suara gorden yang ditarik hingga sebuah cahaya mengenai wajahnya. Dia membuka mata pelan pelan hingga sinar sang surya sempat masuk kedalam penglihatannya.

"Enghh..." Desisnya dan mengerjapkan mata lalu meregangkan badannya, sebelum dia kembali tidur tiba tiba ada teriakan dan seorang yang menimpa tubuhnya hingga pria dewasa itu terkejut.

"KAKAAAAAAKKK -! BANGUNNN -! AYO BANGUNNNN UDAH PAGIIIIII -!" Teriak pria kecil, yang umurnya sepertinya 6 tahunan lalu menimpa tubuh sang Kakak dengan loncat untuk kedalam kasur bersama sang kakak.

"BANGUNNNN BANGGUNNN YAYAAYAYA BANGUNNNN -!" Teriaknya membuat tubuh pria itu terperenjat kaget.

Matanya membola karena menahan rasa sakit diperutnya, "YAAAAAA -! KIM BOEMGYU!" Teriaknya membuat remaja lelaki diatasnya tergelak dengan keras.

Tiba tiba yang berada didapur juga tertawa mendengar keributan diatas, lalu sang pria melihat istrinya yang sedang memasak pun tersenyum jahil. Dia tiba tiba memeluk istrinya dari belakang, "Ish -! Taehyung! Nanti kalau dilihat anak anak Gimana?!" Desis sang istri, suaminya yang bernama Kim Taehyung pun tergelak kecil.

"Irene, kamu gak kangen sama aku?" Mendengar itu pipi Irene berubah menjadi merah, astaga Taehyung yang melihat itu pun menciumi pipi sang istri karena kegemasan.

"ISH! AYAH SAMA BUNDA KENAPA CIUM CIUMMMM-!" Teriak Boemgyu yang berada digendongan sang kakak, Taehyung yang mendengar teriakan dari anaknya pun menegang. Dia segera melepaskan dirinya dari pelukan sang istri lalu merapihkan jasnya dengan wajah yang dinaikkan.

Lalu menatap Boemgyu, "Apa? Kamu liat apa?" Tanya Taehyung dan Boemgyu meronta untuk turun dari sang kakak lalu berlari menuju sang ibu.

"Bunda... Kalau dicium ayah lagi harus nolak ya? Bunda kan cuma punya aku, bukan ayah!" Desis Boemgyu membuat Taehyung menatap tajam anaknya lalu Boemgyu yang melihat itu hanya menjulurkan lidahnya.

Irene tertawa kecil lalu tangannya mengelus pipi sang anak, "Iya... Sekarang duduk sama Kakak ya Ayah, Boemgyu."

Boemgyu berlari menuju kakaknya yang sendari tadi tertawa, lalu memeluk sang Kakak, "Heh! Dasar maruk! Bunda buat Boemgyu! Kakak buat Boemgyu! Lalu ayah sama siapa?!" marah Taehyung dengan menatap tajam Boemgyu.

Anak itu berfikir keras, "Buat paman Namjoon saja," Mendengar itu Bunda dan Kakaknya tertawa kencang.

Taehyung sudah mengancang ancang untuk mendekap Baemgyu tetapi anak itu malah lepas dari dekapannya lalu berlari menuju keluar, Irene yang melihat itupun tersenyum, "Kak Jaemin, gimana kalau kuliah hari ini? sudah siap?" Tanya Irene pada putra sulungnya dan Jaemin tersenyum lalu mengangguk.

"Si-siap bunda..." Ucap Jaemin dengan gelagapan lalu tersenyum manis. Irene melihat itu pun tersenyum seduh lalu memeluk sang putranya itu.

"Sehat sehat yaa... Jangan sakit lagi," Ucap Irene dan Jaemin yang sedang dipelukannya tersenyum terus.

"Yasudah kamu makan dulu, bunda mau panggil Ayah sama Adik kamu," Ucap Irene dan Jaemin mengangguk.

Jaemin mengerutkan dahi, sendari ia pulang dari rumah sakit seminggu lalu Bundanya selalu mengatakan bahwa dia tidak boleh sakit lagi. Dia sehari lalu pernh bertanya pada sang Bunda kalau dia itu sakit apa tapi bundanya malah tersenyum dan menggeleng, dia hanya suruh tidak perlu memikirkan itu lagi. Dan saat dia bertanya pada sang ayah pun sama, dia hanya menjawab sama seperti sang bunda.

nanecul-o Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang