"Tidak Hyung, aku hanya sedikit lelah. Hyung apa aku bisa izin nanti malam?"

"Memangnya ada apa?"

"Aku hanya akan menghadiri pesta temanku Hyung"

"Tumben sekali kau tertarik dengan hal-hal seperti itu? Kau dipaksa temanmu ya? Mereka menyakitimu lagi?"

"Ti-tidak Hyung, aku hanya tak enak selalu menolak ajakan mereka" Taehyung berbohong pada Seokjin, karena ia tak mungkin mengatakan yang sejujurnya.

"Yasudah kalau begitu, jaga dirimu. Jangan sungkan untuk meminta bantuan ku, aku sudah menganggapmu sebagai adikku"

"Iya Hyung, terimakasih Hyung"

Kim Seokjin adalah satu-satunya kerabat Taehyung. Berawal dari Taehyung yang menolong Seokjin saat mobilnya mogok hingga ia ditawari pekerjaaan oleh Seokjin. Seokjin sangat menyayanginya sebagai seorang adik, ia merasa amat beruntung bertemu dengan Seokjin.

Taehyung adalah sebatang kara, ia merupakan anak panti asuhan. Tapi setelah umurnya 18 tahun, ia terpaksa harus keluar dari panti karena peraturan panti asuhan. Dan sejak saat itu, ia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya dan juga melanjutkan pendidikannya.

***

"Kau benar-benar tidak berniat hadir di acara Hoseok Hyung?" Tanya Mingyu pada sahabat sekaligus atasannya itu.

"Tidak Gyu, club malam bukan style saya" jawab sang atasan yang bernama Jeon Jungkook.

"Kook, hidupmu itu terlalu monoton. Kau juga membutuhkan hiburan pasti, lagi pula aku yakin Yugyeom, Jaehyun, Bambam, Eunwoo juga akan datang"

"Saya tidak suka tempat itu"

"Kau bisa saja sekalian mencari pasangan disana. Kau tidak bosan dicecar ibumu untuk menikah?"

"Saya akan mencarinya, tapi bukan dalam club"

"Kook, kau selalu saja menolak ajakan pesta kolega bisnismu. Tapi kali ini Hoseok Hyung yang mengundang. Kau ingin mengecewakan Hoseok Hyung?"

Jungkook menghela nafasnya.

Benar Jungkook memang selalu menolak menghadiri pesta-pesta kolega bisnisnya atau pesta sahabat-sahabatnya. Ia tidak mau menjadi sasaran untuk dijodohkan dengan para anak kolega bisnisnya atau dijodohkan oleh sahabat-sahabatnya. Maka dari itu hidupnya hanya sekedar bekerja, bekerja, dan bekerja. Kegiatannya hanya di rumah dan lebih sering di kantor. Monoton sekali bukan?

Ibunya saja sampai lelah menjodohkan putra keduanya itu. Jika ibunya bertanya kapan ia akan menikah, maka ia akan menjawab setelah aku sukses. Padahal apalagi yang ditunggu Jungkook, sekarang ia Subah berhasil mengembangkan perusahaannya bahkan menjadi perusahaan nomor 1 di Korea. Tapi Jungkook tetaplah Jungkook yang hanya berpikir untuk bekerja agar dapat mengangkat derajat keluarganya.

"Baiklah, saya akan datang tapi jangan coba-coba mendekatkan saya dengan wanita atau pria manapun"

"Makanya cepat menikah"

"Kau sendiri juga belum menikah"

"Tapi aku kan punya pacar, tidak sepertimu jomblo abadi"

"Sialan. Diam kau Kim Mingyu, saya pecat kamu"

"Silahkan saja, jika kau tega pada sahabat baikmu ini"

Setelahnya, Mingyu tertawa dan keluar dari ruangan Jungkook. Dan Jungkook kembali melanjutkan pekerjaannya hingga malam.

Saat melihat jam menunjukkan pukul 19.45, Jungkook merapihkan pekerjaannya. Ia yakin setelah ini Mingyu pasti akan mengomel, karena menunggunya lama. Ia sendiri heran Mingyu itu dominan tapi cerewetnya mengalahkan pihak submisif. Maka dari itu sebelum ia mendengar omelan makhluk hitam itu, ia segera berangkat menuju Soap Seoul Club.

THE END OF A MISTAKE  •KOOKV•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang