"Tenang, Wan." Jeongwoo meraih tangan Junghwan dan mengusapnya.

Tangan Junghwan berkeringat dingin, indikasi bahwa laki-laki itu benar-benar sangat cemas memikirkan teman-temannya yang masih belum ada kabar.

Yuna pergi sejak satu jam lalu dan belum juga pulang.

"Gak bisa, Wo, gue khawatir," gumam Junghwan.

"Semuanya pasti bakal baik-baik aja," kata Jeongwoo, berusaha menenangkan Junghwan.

Ceklek.

Decitan pintu yang dibuka dari sebuah ruangan mengambil alih atensi keduanya.

Jeongwoo dan Junghwan kompak menoleh.

Tatkala netra mereka bertemu dengan eksistensi dua laki-laki dengan tinggi badan yang beda jauh, keduanya tiba-tiba merasakan sengatan listrik dalam diri mereka.

Seperti rasa kaget bercampur bahagia dan tak menyangka.

"BANG HYUNSUK?!" Jeongwoo dan Junghwan berseru bersamaan.

Secepat kilat keduanya melompat dari sofa, menghampiri Hyunsuk yang sama kagetnya melihat keberadaan kedua teman-temannya.

"Kok kalian ada di sini?" tanya Hyunsuk heran.

Mengabaikan pertanyaan yang lebih tua, Jeongwoo dan Junghwan justru langsung menyerang Hyunsuk dengan pelukan erat.

Sementara itu, Yeonjun segera menyingkir. Menyaksikan bagaimana dua bocah itu menyambut Hyunsuk dengan senyum yang tersungging.

"LO TAU GAK SIH, BANG? GUE SAMA YANG LAINNYA KANGEN BANGET SAMA LO! ASTAGA LO KOMA-NYA SETENGAH TAHUN KAYAK SEABAD! EMANG GAK KANGEN APA SAMA ANAK-ANAK KOSAN?!" Jeongwoo berseru dalam dekapan itu.

"JUNGHWAN KANGEN DIJAJANIN DONAT!"

Kedua laki-laki itu sungguh bahagia dengan eksistensi Hyunsuk yang tiba-tiba ini.

"I-iya, t-tapi l-lepasin... g-gue gak b-bisa... n-napas...."

"GAK MAU! GUE MASIH KANGEN SAMA LU, BANG!" seru Jeongwoo, yang bukannya melepas pelukan, malah kian memperkuat pelukan.

Junghwan sendiri lekas melepas dekapannya karena merasa kasihan Hyunsuk mendapat serangan pelukan, padahal baru saja siuman.

"Lepasin, Wo, entar Kak Hyunsuk koma lagi loh gara-gara sesak napas," celetuk Yeonjun.

Mendengar peringatan itu, Jeongwoo pun serta-merta melepas pelukannya. Membuat Hyunsuk dapat menghirup udara walau agak ngos-ngosan.

"Gue tau Wo lu kangen sama gue, gue juga kok, tapi kalo meluknya erat gitu bisa-bisa gue beneran tinggal nama," omel Hyunsuk.

Oke, Hyunsuk cerewet mode on.

"Marahin gue lagi, Bang!"

"Apa sih anjir, malah senang dimarahin," kata Hyunsuk seraya terkekeh.

Jeongwoo tidak peduli, dia terlalu senang hingga omelan Hyunsuk justru terdengar indah di telinganya seperti senandung lagu. Dia rindu dengan omelan Hyunsuk yang tidak dia dengan selama setengah tahun ini.

Hyunsuk berjalan ke arah sofa diikuti Yeonjun dan Junghwan. Sedangkan Jeongwoo langsung memelesat ke dapur mengambilkan segelas air untuk Hyunsuk.

"Kenapa kalian ada di sini?" tanya Hyunsuk pada Junghwan.

Junghwan menghela napas. "Baca part 1 sampe part 20, Bang."

"Hah?"

Junghwan terkekeh. "Intinya ceritanya panjang deh, Bang. Banyak hal terjadi selama lo koma."

"Oh iya, Yuna belum pulang juga?" tanya Yeonjun.

"Belum," sahut Jeongwoo yang sudah dari dapur, di tangannya ada segelas air.

"Minum, Bang, biar tenggorokannya gak pahit." Jeongwoo menaruh segelas air di depan Hyunsuk.

"Makasih, Wo." Hyunsuk meraih gelas air itu dan segera menenggaknya.

"Sekarang ceritain ke gue apa aja yang terjadi selama gue koma," kata Hyunsuk, menaruh gelas air yang kini sudah kosong.

"Jadi gini," mulai Jeongwoo.

Namun, percakapan mereka tersuspensi oleh kehadiran beberapa orang di ambang pintu utama.

Kembali mengambil atensi mereka berempat, dan mendapati kehadiran empat laki-laki yang ditunggu-tunggu oleh Jeongwoo dan Junghwan sejak tadi.

"HARUTO?!"

"JEONGWOO?!"

Dan begitu saja, pertemuan dua bocah bobrok ini berlangsung heboh, rasa rindu yang terpendam selama berminggu-minggu ini akhirnya terbayarkan.

Haruto dan Jeongwoo berpelukan sambil melompat-lompat dengan bahagia.

"SERIUS, WO, GADA LO DI KOSAN GUE KESEPIAN! GAK ADA TEMAN GELUD!"

Terlalu bahagia hingga Haruto lupa bahwa ada satu orang lagi yang selama hampir satu tahun ini tak terdengar suaranya kini ada di depannya.

Tapi Hyunsuk bersyukur, pelukan erat Jeongwoo tadi masih membuatnya sesak.

Sementara itu Doyoung langsung menghampiri Junghwan dan memeluk adiknya dengan hangat, setelah itu menghampiri Hyunsuk dan melakukan hal yang sama yang dia lakukan pada Junghwan.

Doyoung tidak kaget lagi melihat ada Hyunsuk di rumah ini, karena Oli sudah menceritakan semuanya tadi saat perjalanan.

Di sisi lain, Oli dan Yoonbin mendekati Yeonjun.

"Gue sedikit lega sekarang," gumam Yeonjun. "Keenam Treasure udah ditemukan, tinggal nyari enam Treasure lainnya."






























***

Find Your Treasure:
- Hyunsuk
- Jihoon
- Junkyu
- Mashiho
- Jaehyuk
- Asahi
- Yedam
- Doyoung
- Haruto
- Jeongwoo
- Junghwan
- ??? ✔

Rute 13 | TXT

"Jangan pernah ke Rute 13, atau pergi ke sana dan gak akan kembali lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Jangan pernah ke Rute 13, atau pergi ke sana dan gak akan kembali lagi."


Akan dipost setelah naskah Revenge selesai revisi.

Revenge 2 | TREASUREWhere stories live. Discover now