"Terus dia double job dong?"
"Enggak jungwoo. Ayah akan istirahat, dan kamu jd sekertaris ayah"
"Memang ayah mau kemana?"
"Ingin berlibur dengan ibumu ke maldives"
"Hey mengapa seperti itu"
"Tidak ada protes kim jungwoo"
"Ck baiklah. Tapi jungwoo ingin minta tolong pada ayah"
"Apa itu?"
"Bantu jungwoo cari supir dan bibi buat anak-anak jungwoo"
"Ahh itu saja?"
"Iyaaa bisa ayah?"
"Tentu saja bisa sayang kamu tenang saja. Malam ini pasti akan segera dapat"
"Terimakasih ayah"
"Baik. Sekarang ayah panggil mark dulu untuk menjelaskan situasi ini"
"Biar aku yang memanggil mark ayah" kemudian jungwoo berdiri dan memanggil mark yang sedang sibuk mengetik.
"Mark. Dipanggil" mark pun berdiri dari duduknya dan kemudian masuk keruangan direktur tersebut.
"Ya ada apa tuan kim?" tanya mark pada sang direktur
"Mulai besok kamu bantu anak saya jungwoo ya"
"Bagaimana tuan? Maaf saya belom memahami perkataan anda"
"Jadi jungwoo mulai besok akan kembali bekerja disini. Ia memegang kendali penuh akan perusahaan ini, saya akan beristirahat dan akan memantau perusahaan dari jungwoo yang dibantu olehmu. Bisa mark?"
"Ah begitu. Baik tuan saya paham. Bagaimana untuk ruangannya tuan? Apa ruangan satunya harus saya bersihkan terlebih dulu?"
"Oh iya bisa bersihkan dulu ruangan sebelah itu. Terimakasih mark"
"Baik tuan saya akan meminta OB membersihkannya. Saya permisi tuan" direktur kims group pun mengangguk paham dan membiarkan mark pergi dari hadapannya.
"Sudah kan?"
"Yasudah jungwoo menunggu supir dan bibi dirumah saja ya ayah"
"Oke. Ayah akan cari sekarang, kembalilah kerumah dan jemput cucu-cucu ayah dengan selamat"
"Bye ayah" ucap jungwoo sambil mencium pipi ayahnya dan kemudian pergi dari hadapan ayahnya.
Diposisi yang berbeda kini jaehyun sedang berada dihadapan ayahnya yang menatap nyalang jung jaehyun.
"Apa yang kamu lakukan jaehyun? Ayah sudah bilang padamu untuk tidak berhubungan lagi dengan mina"
"Aku mencintainya ayah. Sebelum jaehyun mengenal taeyong bahkan jungwoo"
"Dia wanita sialan yang menghancurkan saham kita jaehyun!"
"Ayah. Jangan sebut dia wanita sialan. Dia wanitaku"
"Cih! Wanitamu katamu?! Jung jaehyun. Saham perusahaan yang kamu berikan padanya itu dijual oleh investor asing yang kini mengakusisi hampir seluruhnya sehingga perusahaan ini hampir bangkrut jika tidak dibantu oleh kims group"
"Lalu?"
"Kau ini bodoh apa bagaimana? Wanita sialan itu berusaha membuat perusahaan ini jaehyun. Dan investor asing itu yang membiayai hidup mina diluar Negeri. Kau harus sadar bahwa kau hanya dimanfaatkan"
"Ayah. Mina tidak seperti itu"
"Dengarkan ayah jaehyun. Kamu memegang saham sebesar 35% dan ayah memegang 50% dan saham yang kamu pegang itu kamu alihkan pada wanita sialan itu kemudian wanita itu menjualnya. Sekarang ayah tanya apa km masih memegang saham yang ayah berikan?"
"Jaehyun masih punya ayah"
"Berapa %?"
"15%"
"Bodoh! 20% nya itu lari ke investor asing kan?"
"Itu untuk mina ayah bukan inverstor asing"
"Astaga bodohnya dirimu. Coba liat berkas ini" ayah jaehyun melemparkan berkas daftar pemegang saham. Dan benar tidak ada nama mina disana, banyak nama yang tidak jaehyun kenali.
"Kenapa bisa begini ayah?"
"Kamu menanyakan itu pada ayah? Tanya pada dirimu jaehyun!"
"Aku sungguh tak tahu tentang ini ayah. Setau jaehyun, 20% itu atas nama mina"
"Terserah katamu. Tapi 50% saham ayah sudah masuk ke kims group"
"Apa?!"
"Ya. 50% itu masuk ke kims group untuk jungwoo, jaemin serta jeno jadi perusahaan ini bukan sepenuhnya tanggung jawab ayah lagi. Perusahaan ini sudah masuk ke tanggung jawab kims group"
"Bagaimana bisa ayah?"
"Ayah berhutang banyak pada kims group dan ayah tak punya banyak uang. Jadi ayah memberikan saham ayah pada kims group"
"Tapi ayah..."
"Berhentilah mengomel. Pulanglah, temui istri dan anak-anakmu. Ayah sudah pusing mengahadapi mu"
Jaehyun pun berdiri dengan kasar dan langsung berlari cepat menuju parkiran. Kemudian mengemudi secepat mungkin untuk pulang kerumah menemui jungwoo.
Saat sampai dirumah ia langsung masuk rumah dan melihat jungwoo yang sedang menata tempat tidur dikamarnya untuk segera tidur karna wajtu sudah menunjukkan pukul 12 malam lebih.
"Kau sudah pulang?" tanyanya apda jaehyun yang sedang menahan amarahnya
"Apa yang kau katakan pada ayah sehingga semua sahamnya jatuh ke kims group?"
"Aku tidak mengatakan apapun padanya" jaehyun mendekat pada jungwoo dan tatapan amarah bisa jungwoo rasakan. Jaehyun mencekal tangan jungwoo sehingga jungwoo pun kesakitan
"Lepaskan aku jaehyun. Ini sakit" jungwoo meringis kesakitan saat tangannya dicekal oleh jaehyun
"Aku tak tau ternyata kau semenarik ini untuk ku hadapi" jaehyun tersenyum miring menatap jungwoo yang memakai baju yang bahanya cukup tipis. Seolah mengundang hasrat jaehyun apalagi ia sedang marah terhadap jungwoo.
"Jangan menyentuhku" ucap jungwoo pada jaehyun
"Mengapa? Kau kan istriku"
"Itu hanya status kita" ucap jungwoo sambil berusaha melepas cekalan tangannya
"Aku tidak peduli. Aku ingin menyentuhmu sekarang" ucap jaehyun sambil melepas bajunya dengan kasar dan menindih jungwoo dikasur dan menciumnya dengan agresif membuat jungwoo kesakitan dibawah jaehyun. Dan terjadilah hal yang tidak jungwoo inginkan, jaehyun menjamahnya dengan kilat amarah kebencian yang ada didalam diri jaehyun.
"Hen...tiii..kaan. In..i saaa...kitt" lirih jungwoo pada jaehyun yang berusaha keras untuk mencapai klimaksnya dan membiarkan jungwoo kesakitan dibawah sana. Hingga tak lama jaehyun klimaks dan membiarkan benihnya mengalir didalam tubuh jungwoo. Kemudian jaehyunpun segera melepaskan diri tanpa sepatah kata pun pada jungwoo yang menangis sendirian akibat ulah jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty (Jaewoo & jeno jaemin)
FanfictionKetika sang CEO duda tampan harus berurusan dengan sang janda cantik yang memiliki seorang putra yang kebetulan sahabat dari anak sang duda tersebut. ini rumit. tapi sepertinya kehidupan keluarga mereka akan menarik. WARNING BXB JAEHYUN X JUNGWOO...
