✧ + .˚ 𝘼𝙗𝙣𝙤𝙧𝙢𝙖𝙡.
Orang yang mencintai sesama dianggap berbeda
[Oneshot collection]
Bxb area, #𝐉𝐀𝐄𝐌𝐉𝐄𝐍 oneshot collection.
lu baca, jangan protes. Tapi bisa request kok
+ bisa di jadikan bonus chapt dari buku lain
Banyak anim-anim rela...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Hangus.
Ia telah membuat kesalahan. Kesalahan yang menghantuinya selama 5 hari kedepan ini.
Ia baru saja berpisah dengan pacarnya.
Itu membuatnya kehilangan akal sehatnya. Padahal ia sudah mencoba semuanya untuk tetap bersamanya dengannya selamanya. Tetapi, sisi lawanlah yang membubarkan semua rencananya. Identity-nya sudah terbocorkan.
Dan seperti mimpi buruk, kekasihnya itu datang ke rumahnya dan memarahinya sampai memaki-makinya. Hatinya hancur berkeping-keping karena terasa di injak injak olehnya. Selama 3 hari berturut-turut, yang ia lakukan hanyalah mengurung diri.
Sedangkan lawannya dengan mudah melupakan dirinya.
Bagaikan debu yang di bersihkan pengoceng.
Namun, tidak bisa di prediksi juga kalau ia benar-benar merasa tidak peduli atau memang terluka berat. Ia semakin dingin dan kegiatan yang ia rajin lakukan adalah berkerja.
Malam ini, ia sudah tidak tahan mendiam diri disini.
Ia ingin keluar dan merasa bebas seperti dirinya dulu tanpa sang kekasih. Perlahan langkahnya membawanya ke dapur.
Ia membuka mencari keberadaan pisau dapur.
Saat ia menemukannya ia membawanya dan keluar melawati pintu depan.
Tiba tiba emosinya membara.
Semua kata kata dan makian pemuda itu kembali memenuhi memori dan pikirannya.
Dengan tidak sabar ia berlari ke arah kerumunan orang dan dengan sekejap ia mulai menyerang semua yang ia lihat. Dengan kasar, tanpa ampun, dan antisuas.
Semua orang berlari menjauh darinya membuatnya merasa mempunyai kekuatan lebih.
Salah satu orang di kerumunan tersebut terdengar sedang memanggil seseorang.
"Polisi! Cepat kesini, ada pemuda bersurai coklat muda sedang menyerang orang-orang sekitar, t-tolong datang secepatnya! " serunya ketakutan. Pria muda itu berhenti menghantam kerumunan dan menatap orang yang sedang menelpon polisi itu. Wanita itu menatap balik ketakutan.
