[3]

331 39 11
                                    

CODE O3 : LEE JUYEON

Can I Tell You My Secret?


'Berbohong itu adalah keahlianku, kau tau?'

'Tapi, aku tidak baik dalam berkata jujur.....'

'Sebenarnya, ini sedikit lucu.....'

'Karena kejujuran selalu terdengar lebih mencurigakan.'


Juyeon POV

Berjalan sendiri di tengah gelapnya malam dengan bayangan yang terus mengikutiku.

"Kurasa, mengeluh sedikit tidak apa-apa," gumamku sembari menghela napas berat.

Aku berhenti melangkah dan kini beralih menatap-mu.

"Hey apakah aku boleh bercerita sedikit? Ini tentang kebiasaan menyakitkan yang bodoh. Tapi, aku tidak bisa menyimpan ini sendiri selamanya. Ini hanya kisah pendek, kamu ada waktu kan?"

Hening tak ada jawaban, tapi Juyeon mulai berbicara lagi.  

"Baiklah, aku akan mulai bercerita. Ada sesuatu yang unik, dan berbeda dariku. Penyamaranku sudah menjadi hal yang umum, tapi itu selalu menyulitkanku. Suatu hari aku terkadang merasa terlempar ke 10 tahun yang lalu..."

Ada 'monster' yang mendatangiku, membuatku gugup setengah mati. Aku terus menelan ludah karena takut. 'Monster' itu berkata 'Teruslah berbohong!'. Ketika kesadaranku kembali aku menatap diriku di cermin, ntah mengapa seketika aku merasa seperti mengenakan topeng untuk menutupi diriku yang sebenarnya.

"Dan... semenjak itulah aku menjadi seorang pembohong. Tidak ada sesuatu ataupun seseorang yang tidak bisa aku bohongi. Sepertinya aku sendiri sudah berubah menjadi 'monster' itu," penjelasanku terhenti saat menyadari ada air mata yang turun dari pipimu.

Panik, dengan cepat aku menghampirimu. "Ah, jangan nangis. Ini cuma dongeng okay?"


★・・・・・・★・・・・・・★・・・・・・★


"Jujur, aku tidak suka berbohong, itu menyakiti orang lain kan? Aku benci kebohongan! Aku tidak mau berbohong lagu," jelasku jujur.

"....."

"Bohong adalah perbuatan yang keji! Sebuah perbuatan yang tidak bisa dimaafkan! Aku memalsukan semuanya, pasti tidak ada yang mempercayaiku sekarang," ocehku dengan nada sedih padamu yang masih bingung dengan penuturanku. 

"Tapi bukankah menurutmu, kejujuran ini terdengar mencurigakan?" tanyaku yang lagi-lagi membuatmu terdiam.

Aku kembali melangkahkan kaki maju dan kamu mengikuti langkahku. Angin malam yang bertiup dingin, menusuk pada kulitku yang dibalut jaket hitam. Kamu yang masih senantiasa berjalan di samping pembohong ulung ini, memang patut mendapat pujian.

"Bahkan untuk orang yang bisa menghilang kapan saja, yang benci pada malam, dan seorang pemuda yang mudah menangis, yang benci kebohongan. Mereka memiliki harapan untuk hidup 'ideal' yang menurutku itu sedikit menyedihkan. Padahal memiliki satu sama lain bukankah itu lebih dari cukup?"

"Kita dengan mudah mendapatkan sesuatu, jadi tidak mungkin untuk kita merasa 'kurang' atau bahkan tidak bahagia."

"Apakah itu juga kebohongan?" tanyamu prihatin.

"Tidak-tidak, itu kejujuran."

Tapi, pikiranku yang berkecamuk penuh dengan kata 'tidak'.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daze of Rainbow | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang