Tadinya Taeyong ingin duduk di belakang bersama Mark, tapi Jaehyun terlebih dahulu menutup pintu belakang yang Taeyong buka.

"Mau kemana hm?" Taeyong berusaha menahan jeritannya ketika Jaehyun menatapnya seperti itu.

"Y-ya duduk bareng Mark" ucap Taeyong gugup.

Jaehyun yang semula berada tepat di depan Taeyong pun melangkah mundur.

"Tempat dudukmu di depan, disampingku" ucap Jaehyun seraya membukakan pintu.

Double kill

Dua kali, Jaehyun berhasil membuat sengatan aneh dalam diri Taeyong. Rasa yang pernah Taeyong rasakan dulu dengan Jaehyun.

Entah kenapa rasa itu kembali muncul. Padahal Taeyong mencoba untuk melupakannya.

"Hey kenapa ngelamun?" Jaehyun mencubit pelan pipi Taeyong.

Sontak si empu menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan pikirannya.

"Gak mau masuk?" Taeyong masih aja diem, natep Jaehyun.
































"Atau mau dimasukkin?"




















Gini aja otak Taeyong langsung konek. Dengan sisa kesadaran yang ada, Taeyong berusaha berteriak di depan Jaehyun.

"Y-yakk! Gimana caranya mau masuk? Kalau kau menghalangi jalanku" Taeyong menubruk pelan badan bongsor Jaehyun agar memberikannya jalan ke dalam mobil.

"Ck benar benar menggemaskan" decak Jaehyun.

——oOo——

Hening diantara mereka ketika Mark sudah berada di sekolahnya dan menyisakan 2 orang di dalam mobil.

Taeyong tidak tau harus berbuat apa untuk menghentikan kecanggungan ini. Sangatlah tidak seru jika terus diem diem gini.

Keheningan terpecah ketika Jaehyun bertanya kepada Taeyong.

"Mampir dulu ya?" tanya Jaehyun yang matanya fokus ke arah jalanan.

"Kemana?"

Kalau Jaehyun membawanya ke tempat aneh, misalnya Bar mungkin Taeyong akan turun sekarang.

Taeyong tidak menyukai tempat itu. Tempat yang bising dan di setiap sudut ruangannya terdapat namja maupun yeoja yang mabuk, berciuman, atau mungkin selebihnya (?)

Jika bertanya kenapa Taeyong tau semuanya, ini penyebab nya adalah 2 teman sepergoblokkannya yang mangajak Taeyong untuk masuk ke Bar, padahal umur mereka masih 17 tahun.

Singkat saja, mereka berdua membohongi Taeyong. Katanya mau ke kedai ice cream eh ternyata nyasar ke Bar.

"Toko Perhiasan"

"Ohh" Taeyong tidak ingin bertanya lebih jauh lagi. Gak mau kepo urusan orang lain, katanya.

15 menit akhirnya mereka sampai di toko perhiasan yang Jaehyun maksud.

Pemuda itu kemudian turun dan berputar untuk membukakan pintu Taeyong.

Sungguh Taeyong tidak menyangka hal ini terjadi. Dikira tadi Taeyong disuruh diem aja di mobil, eh tau tau nya engga.

"Ayo"

"Aku ikut?"

"Lihatlah aku sudah membukakan pintu untukmu" ucap Jaehyun malas.

Taeyong menyengir lalu turun dan langsung masuk ke dalam toko perhiasan itu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan toko ini, sama seperti toko toko perhiasan pada umumnya.

Babysitter【Jaeyong】Where stories live. Discover now