a wedding

121 5 1
                                    

Kuroko no Basuke by Fujimaki Tadatoshi
a fanfiction
Hanamiya Makoto-Momoi Satsuki by vyeee
.
.
.
.

Hanamiya hanya bisa menatap wajah Momoi yang sudah selesai di rias oleh penata rias tadi. Make upnya tidak terlalu mencolok, begitu alami dengan kecantikan aslinya. Dan tubunya yang di balut oleh gaun pilihannya benar-benar pas di lekuk tubuhnya.

Tapi entah kenapa wajahnya tidak sedikitpun menampakan aura kebahagiaan. Hanamiya hanya bisa menghela napasnya dengan pelan, hanya duduk di atas kasur milik wanita itu, menatap wajahnya yang terus-terusan murung.

"Kau cantik. Gaunmu pas dan sangat cocok dengan make up yang kau pakai hari ini, dengan rambut yang di tata sempurna itu menjadi kelebihan untuk kecantikanmu." Ucapnya sambil berdiri dan melangkah ke arah Momoi duduk.

Setelah sampai di belakang Momoi, Hanamiya menyentuh kedua pundak Momoi, membuat wanita itu menatap kearah gambaran mereka yang terpampang cermin yang ada di depan mereka.

Hanamiya tertawa pelan, "ayolah, sayang, tersenyum. Ini adalah hari kebahagianmu."

Momoi hanya diam mendengar tawa Hanamiya. Ia tidak bisa memberikan senyum yang biasa ia lakukan. Raut muka yang ia keluarkan adalah raur murung yang membuat Hanamiya semakin tertawa.

Hanamiya menghentikan tawanya, lalu matanya menatap kearah cermin yang ada di depan mereka, "Menurutmu bagaimana kita berdua yang ada di cermin itu, Satsuki?" Bisik Hanamiya, suaranya tersirat akan kesakitan yang tidak bisa ia tahan lagi.

Wajah Momoi semakin murung bagaimana mereka berdua terlihat sangat cocok di depan cermin itu.

"Tapi aku sadar, aku bukanlah siapa-siapa dirimu, kita hanya teman satu pekerjaan yang ternyata merangkap tetangga juga, aku sudah mulai terbiasa tidur atau bangun pagi di sampingmu, berangkat atau pulang bersama, makan bersama dan semuanya di lakukan bersamaan. Dan ketika aku di tampar kenyataan bahwa kau mempunyai kekasih, membuatku ingin merebutmu dari tangannya, tapi aku sadar bahwa itu tindakan buruk. Seharusnya aku menjauhimu dari dulu agar aku tidak akan sesakit sekarang." Hanamiya mengelus kepala Momoi dengan lembut.

Lalu dengan pelan ia memutar kursi yang di pakai oleh Momoi kearahnya, membantu Momoi berdiri untuk menghadapnya. Ketika mereka sudah saling berhadapan, tangan Hanamiya terangkat, mengusap pipi Momoi yang begitu halus dengan sentuhan seringan bulu, yang membuat Momoi memejamkan matanya dan menikmati sentuhannya.

"Melihatmu seperti ini membuatku ingin menciummu." Ucap Hanamiya yang semakin membuat Momoi mendongakan serta memiringkan kepalanya.

"Kenapa tidak kau lakukan saja?" Tantang Momoi yang membuat Hanamiya tertawa pelan, "lagipula kau sudah sering menciumku."

Laki-laki itu tertawa dengan omongan blak-blakan Momoi, lalu ia menundukan kepalanya, menempelkan keningnya pada kening Momoi, ia bisa menghirup wangi rambut yang setiap hari ia hirup ketika mereka tidur bersama.

Hanamiya bisa melihat Momoi mulai memejamkan matanya, kepalanya semakin terangkat ke arahnya. Hidung mereka bersentuhan, hembusan napas mereka saling bertabrakan dan sedetik kemudian bibir mereka saling menyentuh satu sama lain.

Tangannya berada pada pinggulnya, menarik tubuh Momoi mendekat ke arahnya, ia bisa merasakan bagaimana hangat serta aroma harum milik wanita yang kini ada di dekapannya.

Momoi membuka bibirnya, memberikan akses lebih untuk Hanamiya yang pasti tidak hanya menciumnya bisa. Lalu ia bisa merasakan bagiama lidah Hanamiya yang mulai terjulur keluar, menjilat bibir bawahnya dan kemudian memasuki bibirnya.

Sesekali gigi Hanamiya mengigit bibir bawahnya yang membuat Momoi melenguh pelan. Lengan Momoi terangkat dan mengalungi leher Hanamiya.

Setelah beberapa saat mereka berciuman, Hanamiya segera melepaskan tautan bibir mereka. Ia tidak yakin kalau ia terus menerus mencium Momoi, ia bisa saja sudah menarik, membawa dan membuat tubuh Momoi terlentang di atas kasurnya dan ia menindih tubuhnya, dan akhirnya mereka akan melakukan hal lebih.

Tapi Hanamiya masih mempunyai akal sehatnya, maka dari itu dia segera mengakhiri apa yang ia lakukan padanya.

Tangannya yang masih berada di pinggulnya, kini meremasnya dengan pelan lalu kembali memeluk tubuh Momoi untuk yang terakhir kalinya. Saling mendekap dengan begitu erat, seolah tidak ingin melepaskan satu sama lain.

"Lupakan aku dan jalani kehidupan barumu." Bisiknya sambil mencium pipi Momoi untuk yang terakhir kalinya.

Hanamiya memberikan senyum pada wanita yang benar-benar di cintainya, tangannya menangkup kedua pipinya dan menarik ke arahnya dan menciumnya lagi, hanya memberikan sebuah kecupan perpisahan darinya.

"Aku akan keluar, sebentar lagi acaranya akan mulai, aku akan memanggil ayamu untuk membawamu keluar. Sebelum itu perbaiki riasanmu kembali," ucapnya sambil membalikan tubuhnya, meninggalkan Momoi Satsuki dengan kesendirian dan kesedihannya.

Meninggalkan Momoi Satsuki yang kini mulai menangis, dan dengan luka baru yang ada di dalam hatinya.

-end-

a wedding [hanamiya/momoi]Where stories live. Discover now