Awal bulan September, musim baru menyambut Jepang. Kelopak musim gugur yang menari di atas angin, jatuh mengganggu permukaan air. Batu kerikil yang dilempar pada batang air kini memantul lalu berakhir karam.
"Hah ... "
Helaan napas berat terdengar.
Memilih untuk duduk di bangku teduh, gadis itu menunduk dengan raut lesu. Bisingnya percakapan ribuan manusia di sekitar tak kunjung membuat semangatnya pulih.
"Ne, ne, kau tahu?"
"Hm?"
"Aku mendapat surat cinta!"
"Iyakah?! Wah, dari siapa itu?!"
"Entah, aku belum membukanya. Kuharap dia orang yang ternyata kusukai."
"Ahah, apa-apaan itu?!"
"Hei, berharap itu tak masalah bukan?!"
Saat dua gadis yang sekiranya anak SMA lewat di depan mata, percakapan singkat terdengar oleh sepasang telinganya.
Ketika satu hari yang lalu dirinya berpikir kalau cinta pertama itu bukan untuk dinyatakan, gadis itu kini kembali berpikir.
Mengapa ia tak membuatnya dalam bait pada surat yang disebut cinta?
━
❛ akan kutulis cinta dalam sebait kata-kata
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
