Chapter 2

109 8 0
                                    


"Jangan mengelak harry.. Kau barusan tertawa——sedikit tertawa lebih tepatnya" ia menyeringai ke arahku lalu mengedipkan sebelah matanya.

Wajah manis itu.. senyum itu.. bola mata indah itu.. aku ingin memilikinya god..

OH MY GOD!! HARRY APA YANG BARU SAJA KAU FIKIRKAN! SADAR STYLES!

"Shut up!" Ucapku dengan nada sarkas mencoba agar terlihat tidak gugup. What? Gugup? Aku tidak gugup!

"Okay, apa yang terjadi denganmu? Kau terlihat sedang banyak fikiran"—— dia memberi jeda pada kalimatnya "Oh maaf aku sangat lancang, kau tidak perlu menjawab pertanyaanku kalau kau keberatan" Lanjutnya dengan tersenyum tipis.

Aku menatap lama kearah binar mata hazel nya.

"Aku sedang ada masalah dengan pacar ku—— Mantan pacarku tepatnya" Ucapku parau.

Wait? Mengapa aku jadi curhat dengannya? Apa kau sudah sakit styles? Dia hanya fans mu! Bagaimana jika nanti dia menyebar luaskan masalah ini ke media? Sosok dalam batinku sibuk menyalahkan diriku karena telah berhasil menyebarkan berita sialan itu ke orang lain. Namun di lain pihak hatiku berkata lain. Ia mengatakan bahwa ini adalah hal yang wajar. Sewajarnya aku berbagi masalahku pada orang lain, karena aku yakin aku akan terasa lega jika mengeluarkan semua keluh kesahku pada orang lain.

Namun pergolakan batin didalam diriku masih berlanjut sebelum akhirnya wanita itu mengatakan sesuatu untuk menjawab perkataanku.

"Uhm, kau boleh menceritakan semua keluh kesahmu padaku kalau kau tidak keberatan.." Dia terlihat sedang memilah-milah perkataannya sebelum melanjutkan kalimatnya. "Kau bisa membaginya padaku" Ia tersenyum manissangat manis mungkin.

Shit. Ada apa dengan dirimu styles?!

"Aku yang membuatnya terluka, aku pantas——menerima ini semua" Aku sedikit menunduk mendengar ucapanku sediri.

"Kau tidak sepenuhnya salah harry" ia mengatakan hal itu dengan sedikit hati-hati, mungkin karena takut membuatku marah dengan ucapannya.

"ITU SEPENUHNYA SALAHKU! AKU MEMANG PANTAS MERASAKAN SAKIT HATI INI!!! AKU TELAH MENYAKITI PERASAANNYA! KAU DENGAN MUDAH MENGATAKAN HAL ITU, KARENA. KAU. BUKAN. AKU." Aku membentaknya dengan keras menekankan beberapa kata di kalimatku, bisa ku lihat ia kaget dengan bentakanku yang sangat tiba-tiba.

Sosok dalam batinku tertawa terbahak-bahak melihat kondisiku saat ini. Ia benar, tidak seharusnya aku menceritakan masalah ini ke orang lain. Karena tidak akan pernah ada yang mengerti posisiku. Apalagi wanita dihadapanku ini baru mengenalku satu hari—— mungkin hanya beberapa jam.

"Harry.." Ia bergumam sambil memegang lenganku lembut. Namun aku menepis tangannya dengan kasar.

"Maaf tidak seharusnya aku menceritakan hal ini padamu, Maaf aku telah membentakmu" Ucapku sambil mengusap wajahku dengan sebelah telapak tanganku.

"Jika dia benar-benar mencintaimu, dia akan kembali padamu dan akan memulai semua dari awal——bersama mu" Ucapnya sambil tersenyum tipis kearahku. Aku beralih menatap wajahnya. Bagaimana bisa ia masih tersenyum setelah aku membentaknya dengan kasar?

"Dia akan mendengarkan seluruh penjelasanmu dan dengan senang hati menerima perubahan sikapmu jika ia benar-benar mencintaimu dan menerimamu kembali" Lanjutnya.

"Dia tidak akan mau dan tidak akan pernah mau melakukan hal itu.. But.. Arghh!!" Aku mencoba untuk mengomentari perkataannya barusan namun tidak berhasil karena aku merasakan ada suatu cairan berasal dari kedua mataku dan mengalir melewati kedua pipiku hingga jatuh disalah satu lenganku. Aku kembali menangis. Memperlihatkan kelemahanku dihadapan seorang wanita yang baru aku kenal beberapa jam lalu.

When Fairy Meet The Love [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang