17

55 7 2
                                    

udah seminggu kamu dan haechan tidak saling tegur sapa. bahkan haechan selalu ngehindar dari kamu.

kamu bahkan udah berusaha buat minta penjelasan berkali - kali tentang alasan kenapa haechan menjauhinya dan marah saat terakhir mereka bertemu.

sejak haechan menjauh, hidup kamu sepinya kerasa banget. emang suaranya haechan tuh walaupun berisik tapi bisa ngebuat hari - hari kamu berwarna.

kamu udah gak bisa nerima keadaan ini, jujur kamu kangen haechan. kamu kangen candaannya, tingkahnya, senyumnya, suaranya, kamu kangen semuanya.

kamu selalu mikir emangnya apa yang udah kamu perbuat sampe haechan ngehindar dari kamu.

kamu ngelihat dari jauh kalo haechan lagi asik bercanda dengan temannya. bahkan sampe ngerangkul temannya itu. kamu nggak masalah kalo temannya itu cowok.

masalahnya itu yang dirangkul haechan seorang cewek. kamu pengen negur tapi emang kamu siapanya?

kamu tersenyum miris.

"kayaknya lo udah ngalupain gue ya kak" batinmu.

"ck apasih, kenapa gue kek sadgirl anjir" dumelmu.

kamu mutusin buat nyamperin haechan. bodoamat dengan dia yang bakal  ngehindar.

"kak" katamu.

Haechan noleh, bahkan ekspresi dia langsung berubah dingin. padahal dia tadi laki ketawa sama temennya.

haechan cuma nolehin kepalanya doang. dia bahkan langsung ngalihin pandangan ke temennya lagi tanpa peduli kamu ada disana atau nggak.

"kak kita harus bicara" katamu.

"kita?" kata haechan dengan senyum remeh.

"ayo" Akhirnya kamu mutusin buat ngegeret haechan ke rooftop.

"ck apaansi, gak usah pegang - pegang emang lo siapa hah" kata haechan.

kamu diem.

kamu nunduk.

"kenapa kakak berubah?" cicitmu.

haechan tersenyum remeh.

"berubah kata lo? emang gue berubah? kayaknya nggak" kata haechan.

kamu beraniin buat natap haechan.

"lo ngejauh kak" katamu.

"emang kita pernah deket?" kata haechan.

"kenapa kak echan ngomong kayak gitu?" katamu lirih.

"kenapa kakak ngejauh?"

"aku ada salah?"

"emang peduli lo apa? mau ada gue atau nggak itu nggak pengaruh juga kan sama kehidupan lo" kata haechan.

"a-aku kangen kak echan" katamu sambil mejamin mata nahan buat nggak ngeluarin air mata.

haechan tertegun.

pandangan haechan melunak nggak setajam tadi.

"kenapa lo permainin perasaan gue si na? gue manusia, gue juga bisa capek na, bahkan pada saat yang gue perjuangin itu nggak ngehargai usaha gue sama sekali." kata haechan.

"maksut kakak apa? a-aku ngehargai usaha kakak kok." belamu.

"ngehargai kata lo?" kata haechan sambil tersenyum miring.

"kakak tau? aku kangen semuanya kak. kangen kakak ngelontarin candaan, kangen suara kakak nyanyiin lagu buat aku, kangen kakak ngelus kepala aku, aku kangen kak" katamu lirih.

"tapi aku bisa apa? cuma bisa diem. karena aku bukan siapa - siapanya kak echan" katamu miris.

haechan diem.

Kamu ngehela nafas.

"jadi sebenernya kakak kenapa? aku buat salah apa?"

"kamu kenapa nggak bilang kalo udah punya pacar?" kata haechan.

"pacar?" katamu bingung.

"aku ngelihat kamu pelukan sama cowok didepan rumah pas malam kita janjian buat jalan." kata haechan.

"cowok?" katamu.

"kapan gue pelukan sama cowok anjrit, masa gara-gara bang jeno?" batinmu.

"kak"

"hm?"

"kayaknya kak echan salah paham" katamu.

"huh?"

"yang kakak liat waktu itu dia bang jeno, sepupu aku" katamu.

haechan mandang kamu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"sorry" kata haechan sambil nunduk.

"jadi kakak marah dan ngejauhin aku karena cemburu?" katamu.

"kalo iya kenapa?" kata haechan.

Kamu tersenyum.

"seharusnya kakak nanya bukan malah menjauh kayak gini" katamu.

haechan menghela nafas.

"maaf na" kata haechan yang langsung meluk kamu tiba-tiba.

kamu nikmatin itu.

kamu rindu dengan pelukan ini.

"maaf na udah bentak kamu waktu itu" kata haechan.

"iya gakpapa" katamu.

"maaf juga udah ngejauhin kamu tanpa alasan" kata haechan

"iya gakpapa, yang penting kita sekarang udah baikan hehe" katamu.

Haechan terkekeh.

ingat kalian masih saling memeluk satu sama lain.

"kayaknya kangen banget yah sama aku" canda haechan.

"iya aku emang kangen kak echan" lirihmu.

"i know, i miss you too na" jawab haechan.

"i know, i miss you too na" jawab haechan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Close to you | Lee HaechanWhere stories live. Discover now