Part 9

1K 36 0
                                    

Setelah mereka semua selesai makan siang, Victoria langsung mengajak Elle ke kamar hotel yang berbeda dari yang sebelumnya untuk mengganti gaun dan di rias. Sebenarnya Elle sudah pernah mengatakan kepada Victoria untuk tidak mengadakan resepsi besar-besaran, tetapi ia bisa apa? Karena mertuamya itu tidak ingin menerima saran dari siapapun.


"Elle, sebaiknya kau bersihkan dirimu terlebih dahulu. Sebentar lagi periasnya akan datang," ujar Victoria.


"Baiklah Mom."


Setelah itu Elle segera membersihkan tubuhnya, tidak butuh waktu lama untuk membersihkan tubuhnya Elle segera keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobe.


"Sepertinya kau sudah selesai. Cepat duduk di depan meja rias karena perias sudah datang, dan ingat jangan membantah apapun yang disuruh olehnya. Mom akan kekamar sebelah dulu untuk dirias. Okay?" ujar Victoria dengan nada perintahnya.


"Baik, Mom "


"Bagus,". "Buat dia semenarik dan secantik mungkin," sambung Victoria kepada perias yang baru saja tiba di kamar itu.


Setelah Victoria keluar dari kamar, Elle langsung duduk dan mulai untuk di rias. Elle hanya bisa pasrah karena wajahnya yang harus dipoles sana sini oleh make-up, percuma saja jika ia membantah, karena hal itu tidak ada gunanya. Satu jam rasanya bokong Elle sudah mati rasa karena hanya diam dan duduk selama itu.


Ia hanya bisa mendesah dengan sebal dan berdoa agar penyiksaan yang ia rasakan itu bisa segera berakhir. Dan tidak lama kemudian, perias itu menginterupsikan kepada Elle untuk membuka mata, dan Elle pun langsung tercengang setelah melihat bayangan dirinya sendiri di depan cermin.


'Apakah ini benar-benar diriku?' batin Elle dengan sangat ragu dengan dirinya sendiri.


Rambut coklat panjangnya dibiarkan tergerai diberi hiasan-hiasan kecil yang sangat indah. Lalu Elle dipasangakan anting berbandul berlian dan yang paling ia suka adalah riasan di wajahnya, terlihat natural namun tetap terlihat tajam karena efek dari bagian matanya yang di pertajam. Ketika Elle sedang memuji hasil dari riasan di wajahnya yang terlihat sangat memuaskan itu, perias tadi datang kembali sambil membawa gaun yang akan Elle pakai.


"Nona, anda sudah bisa memakai gaun ini. Biar saya bantu," ujar perias tersebut.


Elle pun bangkit daru duduknya dan melangkahkan kaki menghampiri perias tersebut. Sebenarnya Elle sangat malu karena ia harus membuka bathrobe yang ia pakai itu, walaupun dia juga wanita tetapi tetap saja ia sangat malu. Lalu perias tersebut langsung membantu Elle memakaikan gaun. Tentunya tidak lupa dengan sentuhan terakhir yaitu high heels setinggi 10 centi yang membuat Elle tampil dengan sempurna.


Ketika Elle sudah selesai memakai semuanya, ia lansung bergegas ke depan cermin untuk melihat dirinya. Dan ia baru sadar jika gaun yang kenakan itu sangat terbuka, gaun bermodel v-neck tanpa lengan. Di bagian bahwanya mampu menutupi kaki dan bahkan menyapu lantai, tetapi di bagian atasnya sangat terbuka, bahkan belahan dadanya sampai sedikit terlihat. Gaun itu membuat payudaranya menjadi tertekan sehingga membuatnya menyembul keluar.


'Rasanya aku seperti jalang, aku tidak suka gaun ini. Dan sekarang aku baru menyesal tidak ikut ambil bagian dalam pembuatan desaign gaun ini,' batin Elle cukup menyesal.


"Anda sangat mengagumkan Nona, elegant dan anggun. Tuan Darren pasti sangat beruntung bisa menikah dengan wanita secantik anda," puji perias itu.


"Terima kasih. Tapi kau tahu, gaun ini sangat terbuka. Aku tidak suka dan rasanya tidak nyaman untuk dipakai," balas Elle dengan cukup kesal.


"Tidak Nona. Anda terlihat mengagumkan sekali dengan gaun ini."


Ketika Elle ingin membalas ucapan sang perias, pintu kamar pun terbuka dan menampilkan Victoria yang juga sudah selesai dengan riasannya. Dia sangat terlihat anggun diusianya yang sudah mencapai kepala 5, dia memakai gaun yang sama seperti Elle, namun bedanya gaun yang di pakainya lebih tertutup. Rasanya Elle ingin menukar gaunnya dengan gaun yang dipakai Victoria.

#1 My Bad (Life) WeddingWhere stories live. Discover now