pertemuan kitab suci

47 16 23
                                    


Krentingg...

Suara dentingan lonceng saat pintu dibuka, menggema di seluruh ruangan. Terlihat seorang gadis tengah menengok ke kanan dan ke kiri karena heran, tidak biasanya museum sangat senyap tak ada pengunjung. Alisnya bertautan saat melihat beberapa petugas terlihat sangat Aneh. Tempatnya juga terpencil.

Suasana senyap membuat suasana semakin mencekam. Museum yang dirinya cari untuk sekedar refreshing di internet. Ya memang tempatnya indah, namun seakan menyimpan sejuta misteri yang tak bisa dipahami olehnya.

"Kejora!"

Panggilan itu membuat sang pemilik nama menoleh menatap temannya-Kana. Kana tengah berlari terengah-engah menyusul Kejora yang sudah berjalan jauh kedalam museum. Langkahnya pun sengaja melambat agar temannya bisa menyusulnya. Pundak kejora berhasil Kana tepuk saat Kana berhasil mensejajarkan dirinya dengan Kejora.

"Tega kamu! Gak tau apa aku tuh capek nyusulnya!" omel Kana ditanggapi kekehan dari Kejora.

"Siapa suruh kamu lambat kayak siput," ejek Kejora lalu tertawa terbahak-bahak.

"Tega emang kamu ya! untung temen," cibir Kana cemberut. Dapat dilihat perilaku para penjaga terlihat sangat kaku, seperti layaknya sebuah boneka.

Keadaan museum sangat senyap entah mengapa. Semenjak keduanya memasuki museum, hanya para petugas yang berdiri di tempatnya masing-masing yang terlihat dan yang lain, entah pergi kemana. Seharusnya banyak pengunjung kan? Lantas, kemana perginya orang-orang? Sebenarnya semua adalah ide dari Kana yang bosan hanya dirumah saja dan mengusulkan pergi ke museum.

Beberapa benda tersusun cantik di tempatnya. Tak satupun dapat menarik minat Kejora juga Kana. Dari satu ruangan dan ruangan lain, terasa sangat membosankan.

Melihat-lihat dari dekat benda-benda yang menurutnya menarik perhatiannya dan memperhatikan setiap jajaran benda-benda unik yang terpajang di setiap sudutnya. Tak ada pengunjung selain dirinya dan Kana membuatnya sangat leluasa memperhatikan barang-barang tanpa terganggu sedikit pun.

Sebuah pintu besar menarik perhatian keduanya membuat keduanya menatap satu sama lain secara bersamaan. Anehnya cahaya lampu tiba-tiba mati seketika. Tak ada angin tak ada apapun semua terjadi begitu saja.

"Eh anjir! Kaget, kok bisa padam gini? itu pintu apaan? Sumpah tadi gak ada kok tiba-tiba muncul, seingat gue disitu tembok, ini beneran museum kan? Bukan rumah hantu?" heran Kana penuh tanda tanya karena terlalu kaget apa yang tengah terjadi secara tiba-tiba. Sebelumnya juga dia pernah melewati lorong ini dan tak ada pintu apapun selain pintu masuk museum.

Pintu tiba-tiba terbuka lebar membuat rasa penasaran Kejora dan Kana semakin membesar. Dengan ragu, keduanya masuk dan pintu seketika tertutup kembali dengan kencang. Tak ada angin tak ada apapun yang mendorongnya membuat keduanya saling menatap ngeri.

Langkah keduanya pun dimulai namun belum selesai tiba-tiba berhenti saat Kejora terdiam ditempat menatap sebuah kitab suci berbentuk cantik disetiap sudutnya. Entah dorongan darimana tangannya terulur menyentuh kitab itu, dan dengan sigap di hentikan oleh Kana.

"Eh?" Kaget Kejora saat tangannya digenggam oleh Kana.

"Jangan disentuh, dasar Lo nih ya! Ck" celetuk Kana lalu menggelengkan kepalanya pelan seraya berdecak.

"Hehe, habis entah kenapa kitab itu rasanya familiar, sumpah ga boong!" Jelas Kejora memperhatikan Kitab yang tergeletak di antara penutup lapisan kaca yang mengelilinginya.

Wushhh...

Sebuah angin entah datang darimana berhembus kencang bersama kegelapan yang kini seakan-akan menelan keduanya. Tanpa mereka duga, sebuah sosok perempuan pucat dengan senyum lebar dibibir ya menatap mereka senang.

kitab suci (tahap revisi)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt