Sketch. 3-2

10 3 0
                                    

Dinna's POV


"Maksudmu apa tiba-tiba mutusin aku?!"

Aku terkejut melihat kak Yoga dengan lengan memerah bekas dipukuli, kali ini Hira benar-benar keterlaluan.

"Aku ngga terima ya Ra, aku ada Doni sebagai saksi!" bela kak Yoga, "Doni bilang kamu ciuman sama laki-laki lain di club!"

Nana duduk di pojokkan menggigiti kukunya gugup, aku dan Doni menghampirinya.

"Itu mereka kenapa Na ampe KDRT begitu??" tanyaku.

"Doni bilang ke Kak Yoga kalo dia liat Hira clubbing sama laki-laki lain dan mereka bertengkar hebat." ungkap Nana mulai menangis, "Mereka berantemnya serem banget Dinn, aku gabisa lerai mereka."

Aku memutar otak untuk mengakhiri keributan mereka, "Lo punya barang bukti ngga Don?"

Doni memberikan handphone nya... dan memang foto perempuan di handphone terlihat seperti Hira.

"Jangan ngatain gue jahat kalo lo sendiri juga jahat!!" balas kak Yoga, "Pantes kemaren mau kerumah kamu larang, kamu pergi sama laki-laki yang lebih kaya kan?!"

"Stop stop," aku menutup mulut kak Yoga dan memberikan handphone pada Hira, "Doni punya bukti, sekarang tinggal kamu yang jujur. Itu kamu apa bukan?"

Wajah Hira merah padam dan bicaranya menjadi terbata bata, "Aku dijodohin sama pria ini Dinn, awalnya aku tidak berminat, tapi.... Sumpah aku Cuma manfaatin dia do..."

Aku tak tahan mendengar pernyataan Hira hingga aku menamparnya, "Yang jahat itu kamu ya, udah umur segini masih ngga bisa nentuin pilihanmu? Sumpah ya... kak Yoga ngga pantes buat kamu Ra."

"Dinn demi apa kamu kayak gini ke aku?!!" jerit Hira memegangi pipinya, "Kalian bukan temen gue lagi ya, sialan lo semua!"

Hira berlari dengan gusar, Aku menatap punggungnya seraya berteriak, "Ya cari aja orang yang mau temenan sama lintah darat kaya lo!!"

Aku berbalik melihat kak Yoga dengan mata berkaca-kaca. "Ngga percaya gue... hubungan dua taun diancurin dalam satu malem."

Aku menepuk pundak kak Yoga penuh simpati kemudian Nana dan menghampiri kami. "Dinn kamu ngga papa?" tanya Nana.

Aku menggeleng. Aku tidak baik-baik saja, perkataan Hira benar-benar menyakitiku. Beberapa semester kami lalui dan persahabatan kami berakhir karena masalah percintaan yang berefek pada kami juga.

Dari jauh aku melihat kak Wildan, aku tak mampu bicara lagi..... aku mau segera ketemu kak Wildan.

"Aku duluan," pamitku berjalan ke arah kak Wildan, ia menyambutku dengan senyum pahit.

"Its okay Dinn, saya tahu kamu pasti terluka banget." Ucap kak Wildan yang kemudian memelukku lembut

Airmataku meleleh dalam pelukannya, bener banget kak.... Aku terluka.

.

.

.

Ditungguin mas Wildan di depan kampus, mau ngasi pelukan hangat heheu~

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Ditungguin mas Wildan di depan kampus, mau ngasi pelukan hangat heheu~

Yang sabar ya tim Yoga x Hira, ga nyangka mereka putus

dan ga nyangka juga Hira toxic hahaha

see you tomorrow~

Absolute Music and Art 2020 • DAY6 ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن