Lime Ice Cream

30 6 0
                                    

Asam, segar, manis, menyapa pengecap dalam satu gigitan

*

*

*

Feli sang gadis mungil dengan surai pendek berwarna grey terlihat sudah keluar dari kamar mandi. Tepat saat kaki kecil berukuran 36 itu menginjak lantai kamarnya, ponsel Feli berbunyi. Bukan sebuah pesan ataupun telepon masuk, melainkan alarm yang biasanya membangunkan Feli tidur. Hari itu Feli bangun lebih cepat dari biasanya, karena sebuah rencana akhir pekan yang sudah direncanakannya dengan sang kakak Chris.

Mematikan ponselnya yang terus berbunyi, Feli melangkah menuju lemari pakaian setelah benda mungil yang tersimpan di nakas tersebut berhenti bernyanyi. Mengetuk pelan dagunya, Feli terlihat memilih baju yang akan dia kenakan hari itu. Cukup lama Feli meneliti isi lemarinya, hingga kemudian sebuah kaos putih berlengan panjang dan denim hitam menjadi pilihan gadis mungil itu. Feli nampak puas saat stelan itu melekat ditubuh mungilnya. Terlihat dari senyum yang merekah lebar diwajah manis gadis tersebut. Konsep monokrom adalah yang terbaik menurut Feli, jika gadis itu harus menghabiskan waktu dengan sang kakak.

Menyisir poninya yang sudah nampak panjang, dan merapikan sedikit kaosnya Feli mematut refleksi tubuhnya di cermin. Ditelitinya kembali penampilannya, sebelum kemudian Feli menyambar sebuah topi beret dan memakainya. Wajah mungil Feli semakin terlihat manis kini dengan topi beret hitam yang terpasang dikepalanya. Merasa penampilannya sempurna, Feli melangkah keluar kamar dengan gerakan kaki riang.

Senandung terdengar dari bibir si mungil. Langkah kakinya terlihat berayun riang. Senyum cerah terus terpatri dibibirnya. Sesekali nampak melompat kecil, keriangan si mungil terus belanjut hingga sosok itu tiba di ruang makan kediamannya.

"Pagi kak Chris...." Melingkarkan lengan kecilnya dileher sang kakak, Feli mengecup pipi Chris yang sedang sibuk mengunyah sarapannya.

"Pagi Ma Princess." Balas Chris, lalu menghadiahu kening dan hidung Feli kecupan. "Udah cantik banget, mau kemana?" Pertanyaan Chris segera membuat ekspresi wajah Feli berubah.

Mata berbinarnya berganti tatapan tajam kini. Membuat Chris yang semula tersenyum hangat pada Feli segera memasang ekspresi bingung.

"Kenapa?" Tanya Chris mendapati ekspresi itu.

"Pasti kakak lupa lagi." Feli menarik tubuhnya menjauh dari Chris dan semakin menatap tajam pria berstatus dokter itu.

"Lupa?? Lupa apa?" Ada senyum kaku yang terpatri di wajah Chris mendengar ucapan Feli.

"Isshhh....kan....lupa." Feli memukul keras bahu Chris, membuat sang kakak meringis pelan.

"Sakit Fel..." Chris mengusap bahunya yang dihadihi pukulan oleh Feli.

"Kakak kan janji pergi ke sea world sama Feli hari iniiiiii." Feli mengingatkan janji sang kakak padanya.

Membisu sesaat untuk menginggat janji tersebut. Chris menepuk keningnya pelan saat baru meningatnya.

"Ya ampun Fel, kakak lupa."

"Kakaaakkk." Feli nampak benar-benar kesal karena ucapan Chris

"Kakak nggak inget Fel, maaf ya. Lain kali deh, kalo kakak ada waktu kita pergi ya." Chris meraih jemari sang adik.

"Tapi kakak janjinya hari ini, bukan lain kali." Feli nampak tak terima dengan balasan yang diberikan Chris.

"Iya...kakak memang janjinya hari ini. Tapi hari ini kakak ngak bisa temenin kamu. Kakak udah janji sama temen kakak, buat gantiin jadwal jaganya. Jadi laim kali aja ya, kita atur ulang janji kita." Chris berusaha membujuk sang adik.

Ice CreamWhere stories live. Discover now