Bab 2

635 77 15
                                    

Suzy menghembuskan nafas nya dan mulai mencuci piring. Dia suka melakukan tugas - tugas rumah tangga, meskipun Sehun adalah seorang CEO dari sebuah Bank yang telah menjadi warisan dari keluarganya, Ayah Suzy berkata kalau keluarga Sehun "Memiliki uang lebih banyak daripada Tuhan". Suzy bahkan sangat antusias untuk memasak sendiri. Mereka masih mempekerjakan orang untuk bersih - bersih, karena rumah mereka bahkan memiliki 10 kamar tidur, 5 kamar mandi utama, tapi di hari Sabtu para pekerja tersebut libur dan Suzy harus mengurus dirinya dan Sehun, sebelum akhirnya pada hari berikut nya para pembantu akan membantunya untuk mengurus keperluan rumah. Sehun tidak pernah perduli dengan Suzy yang mencoba untuk membuat rumah tangga mereka harmonis dan bahkan mengejek Suzy yang seakan akan hanya bermain rumah - rumahan pada awal pernikahan mereka.

Suzy menatap kembali piring - piring yang tinggal dimasukkan ke mesin pencuci piring dan tiba - tiba meninggalkan pekerjaan nya yang sudah setengah selesai dan naik ke kamarnya dan meninggalkan Sehun yang masih berada di dapur.

Dia mengganti baju nya dari baju tidur nya dengan celana jeans dan kaos oblong, mengikat rambut kecokelatan nya menjadi satu, dan memakai jaket denim nya untuk membuatnya tetap hangat dari udara dingin awal musim gugur. Suzy pergi ke ruang kerja Sehun, Sementara Sehun terlihat sedikit sibuk dengan laptop nya, mungkin sedang mengecek beberapa pekerjaan nya.

"Aku akan keluar," Suzy berkata dengan santai saat melewati pintu ruang kerja sehun yang terbuka dan Sehun mengangkat kepala nya terkaget, matanya memancarkan emosi yang tidak bisa terbaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan keluar," Suzy berkata dengan santai saat melewati pintu ruang kerja sehun yang terbuka dan Sehun mengangkat kepala nya terkaget, matanya memancarkan emosi yang tidak bisa terbaca.

"Kemana..." dia menjawab

"Aku tidak tau berapa lama aku akan pergi," Suzy bergegas keluar sebelum Sehun bisa mengeluarkan berbagai kalimat lainnya, mengambil tas selempangnya dan kunci mobil. Suzy memiliki sebuah mobil mini cooper silver yang selalu dia gunakan kemana - mana. Dengan sebuah nada senyuman ceria tercetak di wajah nya dia masuk ke dalam mobil yang sudah dia panas kan sebelumnya. Dia tidak tau kemana akan pergi atau apa yang akan terjadi saat dia kembali tapi dia hanya merasa senang untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa dia lakukan. Hp nya mulai berbunyi beberapa menit kemudian tapi dia tidak mengangkat nya, dan saat dia berhenti di lampu merah, dia mematikan telepon nya dan melemparkan nya ke kursi penumpang disamping nya.

Jam masih menunjukkan jam 9 pagi, masih terlalu pagi. Tapi karena ini hari sabtu jalanan sedikit macet. Tapi Suzy tetap merasa bebas dan dia sedang menuju Daejeon mencoba untuk melarikan diri dari kepadatan Seoul, Daeojeon merupakan daerah kelima terbesar di Korea Selatan. Biasanya dia akan pergi ke Bucheon dan menghabiskan hari di tempat Krystal dan Baekhyun... tapi dia sadar kalau Sehun pasti akan sadar kalau itu merupakan tempat pertama yang akan dia tuju. Sehun tau seberapa besar terbatasnya kehidupan social Suzy. Daripada, menghabiskan waktu untuk memikirkan apa yang harus dia lakukan di waktu yang tidak biasa ini, dia memutuskan untuk mencoba mengikuti tren yang dia buat hari ini, melakukan segala hal yang tidak mungkin pernah terpikirkan olehnya.... Dia pergi ke bioskop.. Dia merasa tempat itu merupakan tempat terbaik untuk melarikan diri dan jika ada hal yang sangat diinginkan oleh Suzy, itu adalah melarikan diri dari kehidupan nya.

See but UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang