22

2.7K 283 119
                                    

"Kak.. bayinya lucu" ujar Felix menunjukkan hp yang dipinjamkan Chan padanya.

 bayinya lucu" ujar Felix menunjukkan hp yang dipinjamkan Chan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya lucu. Emangnya kenapa?"

"Felix mau" kata Felix merengek.

"Mau apa?"

"Adek bayi. Beliin kak Chan.." kata Felix. Ia sangka bayi sama halnya dengan boneka2 plushie yang bisa dibeli di toko atau supermarket.

"Haish! Bayi gak bisa dibeli Felix tapi dibikin-"

"Ya udah! Ayo bikinkan Felix adek bayi.." ujar Felix langsung menyambar perkataan Chan.

"Tapi.. itu.. bikinnya susah lix.."

"Susah kenapa? Felix bantu bikinin deh! Ayo kak Chan cepetan~ Felix pengen adek bayiii~"

Felix semakin merengek sambil menggoyang-goyangkan lengan Chan. Sekarang Chan bingung deh, mau ditolak juga kasihan kan anaknya udah ngebet banget itu..

"Oke! Oke! Tapi janji gak boleh marah. Gak boleh berhenti pas lagi bikin. Gak boleh bilang kakak yang lain. Ini rahasia okey?"

"Iya Felix janji!"

Chan pun mengajak Felix pergi ke sebuah hotel terdekat di daerah dorm itu. Anak2 laen gak ada yang curiga kalau Felix dan Chan pulang malam. Biasanya sih mereka hanya akan begadang di studio musik Chan..

🍪🍪🍪

Chan melesakkan lidahnya ke dalam rongga mulut Felix. Felix sudah terbiasa dengan ciuman hanya memejamkan matanya menikmati permainan bibir dan lidah Chan.

Chan kemudian beralih menciumi dan menghisap tengkuk Felix yang seputih susu.

"Anhh.. ko dicium di leher?"

"Angh!" Felix mengerang kecil ketika Chan mulai menyusu di putingnya. Felix reflek mengalungkan tangannya di pundak lebar Chan.

Dibawah sana, Chan dengan aktif menggesek mlikinya sendiri dengan milik Felix yang kini mulai terasa menegang.

"Huwaa! Kok baju sama celananya Felix dilepas sih?!" protesnya. Felix memeluk erat tubuhnya sendiri yang kaget karena sensasi dingin yang didapatkannya.

"Ck. Katanya mau bayi.. Jadi bikin apa nggak nih?"

"I.. iya. Emangnya harus dilepas ya buat bikin bayi?"

"Iya Felix..." Chan gemes sendiri sama tingkah polos Felix yang kebangetan.

"Ah! Tapi kak Chan masih pake baju sama celana kok! Sini balikin bajunya Felixnhh"

Chan mengecup cepat bibir Felix sekali lagi. Kali ini sedikit lebih kasar dan sensual yang membuat bibir keduanya nampak memerah.

"Berisik amat lix.. Kamu kalo beneran mau bayi mending diem aja ikutin aturan kakak"

Felix mengangguk menurut. Ia membiarkan Chan menjilati telinga dan seluruh inci wajahnya.

Chan mengulumkan jemarinya ke dalam mulut Felix. Syukurlah walau lama bagi Felix untuk membasahinya, namun itu sudah cukup bagi Chan.

Chan memasukkan satu jari ke dalam anal Felix. Membuat yang lebih muda mendesis kesakitan. Ia merasa tubuhnya dibelah dua.

Jarinya bermain perlahan untuk membuat lubang Felix terbiasa. Setelah dilihat Felix cukup nyaman ia menambahkan dua jarinya sekaligus.

Kali ini Felix merasakan kenikmatan. Jari Chan terus saja menggoda lubang Felix membuatnya merengek dan mendesah. Beberapa menit kemudian cairan putih mengalir keluar dari milih Felix.

"Bagus. Kamu udah siap.." ujar Chan tersenyum miring.

Kali ini Chan mengungkung tubuh Felix. Ia memandang wajah kemerahan di bawahnya yang dihiasi taburan bintang itu. Nafas berat yang dihembuskan membuatnya terlihat sexy.

Chan mematuk pelan belah bibir Felix.

"Aku masuk ya~ kalau sakit cakar atau gigit pundaknya kakak" kata Chan menenangkan mahluk mungil dibawahnya.

Chan dalam sekali hentak memasukkan miliknya jauh ke lubang Felix.

"Kak.. Sakitt.." Felix mengeluh sambil mengigit bibir bawahnya.

"Iya.. tenang Felix.."

"Gak kuat.. Felix gak kuat.. ini sakit banget"

"Enghh.. tenang Felix tenang.. ahh jangan diketatin dulu Felixhh"

"Hiks.. sakit.."

Chan begitu mendengar sesenggukan dari Felix langsung memeluknya erat. Menyamankan Felix dengan sentuhan2 lembut dan sensual untuk membuatnya lupa dengan rasa sakit di bawah sana.

"Sudah boleh gerak ya lix?"

"Ehm.. hm.. jangan cepet2 nanti sakit"

"Iya.. kakak main pelan ko"

Begitu mendapat lampu hijau Chan mulai menggerakkan pinggulnya berlawanan arah. Ia merasakan nikmat begitu miliknya diremas kuat oleh lubang perawan. Eh perjaka Felix.

Belum dengan kesan basah dan becek yang timbul dari cairan pre-cum dan sperma Felix. Miliknya jadi sangat mudah bergerak dibawah sana dihiasi dengan suara penuh dosa yang menaikkan libidonya.

"Anggh ahh anhh AH KAK CHAANHH"

"Laghii.. engh.. mau laghii disituuh"

"Disini lix?" Chan menumbuk titik itu sekali lagi. Berusaha meyakinkan diri bahwa itu adalah titik lemah Felix.

"AH! ENGGH IYA~"

Chan tersenyum miring. Ia langsung menumbuk tempat yang sama secara berkali-kali. Felix sampai terhentak-hentak kesulitan mengikuti permainan Chan.

Chan bahkan terus menambah kecepatan yang semakin membuat Felix mendesah dan merengek layaknya bayi. Felix meremat kuat surai rambut Chan melampiaskan kenikmatan yang ia dapat.

"Kak Chan.. Felix pengen pipish aghii"

"Iya keluarkan aja~"

Felix kemudian mengeluarkan isi perut yang membuatnya mendesah panjang. Chan sendiri memasukkan seluruh spermanya jauh ke dalam Felix.

Desahan napas berat bersahutan antara keduanya. Chan tersenyum mengecup sekilas pipi Felix lalu ambruk ke sebelahnya.

Chan menyelimuti tubuh polos keduanya dengan selimut. Ia membawa tubuh mungil Felix ke dalam pelukan lebarnya.

"Kak Chan, mana bayinya?"

"Sabar.. tunggu sembilan bulan lagi.." kata Chan dengan mata terpejam.

"Lama amat. Felix keburu pulang ke neverland ntar gak bisa pamer ke Hyunjin lagi.."

"Ngapain harus pamer ke Hyunjin?! Lagian bikin bayi emang gak segampang itu lix. Kamu harus sabar pokonya.."

"Terserah deh.. Felix ngantuk"

"Ya udah sini kakak peluk"

Keduanya tidur dengan cepat karena saking lelahnya. Felix tertidur nyaman menutupi wajahnya dengan dada bidang Chan. Chan sendiri memeluk Felix layaknya guling.

Di antara sadar dan tidak sadar Chan berpikir,

Kalo udah di eue gini peri bisa hamil apa enggak yah?

TBC

senengnya yg bakal dapet double up NC:3

seperti biasa tunggu jam 9 yaw =^=

❪ 愛 ❫ COOKIES • skz x felix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang