His Birthday

15 3 7
                                    

Haii it's my first time writing a story. please show your support by tap that star icon in the bottom and comment. 

you can also play the music above while read the story

Vomment dulu yaa

"hoahhmm..." aku terbangun di pagi hari seperti hari yang lain tepat pada pukul 06.00 saat kulihat jam kecil di nakas samping ranjang yang kutempati. Ahhh.. rasanya masih terlalu pagi untuk bangun di Hari Minggu. melihat ke sekeliling kamar merasa ada yang janggal. Aku memekik saat melihat kalender, mataku terbelalak mengingat tanggal yang sudah kulingkari dengan tinta biru jauh-jauh hari menandakan hari spesial.

Aku langsung berdiri dan menuju ke kamar mandi yang ada dalam kamarku. Senyum tak pernah lepas dari wajahku mengingat hari yang akan kuperingati bersama seseorang yang spesial.

Setelah menyelesaikan segala urusan di kamar mandi, aku memutuskan untuk sedikit berdandan lebih dari biasanya. Aku mengenakan dress coat eathtone dengan sedikit warna hitam di kancing kancing besarnya, di ferah dan di pita pinggang kananku sebatas lutut dan senatu dengan hak rendah karna hitam. Rambutku itu sudah lurus dengan ujung sedikit bergelombang dari sananya. Dan hari ini kuputuskan untuk kugerai saja dan membiarkan rambutku menampakkan bentuk aslinya tanpa catokan. Aku memoles wajahku dengan make up tipis.

"mmuachh." Setelah merapikan lip cream yang kugunakan hari itu. Aku menyambar tas jalan hitam kecil yang terletak di meja kerjaku. Tak lupa menyemprotkan parfum ke pergelangan tanganku yang kemudian kugosok ke leher dan belakang telinga. Setelah merasa tak ada yang tertinggal aku beranjak meninggalkan rumah tipe studio itu.

Baru berjalan beberapa meter dari rumah, bau harum kopi dan roti pastry menyapa indra penciumanku. Aku memutuskan untuk mampir sejenak di café untuk membeli kopi kesukaanku dan dia.

"aku ingin memesan 2 hot americano size medium." Ujarku kepada pegawai yang bertugas di kassa itu. Ia kemudian menyampaikan pesananku kepada barista sampingnya dan mempersilahkanku untuk duduk di meja depan barista itu sembari menunggu pesananku.

"rencana kencan?." Tanya barista itu tiba-tiba. "ah, iya aku sedang menuju ke tempat kekasihku, ini hari ulang tahunnya." Jawabku dengan senyum sumringah. "waahh.. kalau begitu apa anda tertarik untuk melihat kue-kue yang dijual kafe ini? ulang than tidak akan lengkap tanpa kue tar kan?." Ujarnya lagi.

"hmm.. dia tidak terlalu menyukai kue sebenarnya. tapi, apa kau menjual cookies disini?." Tanyaku, aku ingat dengan jelas bahwa dia sangat tidak menyukai kue tar yang kubawa saat ulang tahunnya 2 tahun lalu.

"kau kesusahan membawanya, lihat jalanmu jadi susar tanganmu penuh. aku tidak suka!. Itu merepotkanmu." Aku masih mengingat itu, meski sudah kukatakan aku tidak kesusahan dan tidak kerepotan ia tetap keken tidak ingin aku membawa kue tar besar atau kecil lagi.

"tentu, ada dua varian chocolate chip cookie dan red velvet marshmallow. Kau mau yang mana?." Tanya barista itu. "aku ingin choco chip cookie saja, dua keping yang ukuran besar." Jawabku lagi. Ia hanya tersenyum sembari mengambil dua choco chip cookies dari sebuah loyang yang sepertinya baru keluar dari oven itu.

Aku yang sudah tidak diajak berbicara mengeluarkan cermin kecil yang selalu kubawa kemana-mana dan bercermin ingin melihat penampilanku saat ini. "anda terlihat sempurna." Suara barista itu membuyarkan konsentrasiku yang sedang mematut diri di cerini kecil.

Ia tersenyum ke arahku sembari memberikan choco chip cookies yang kupesan tadi. "ah, terima kasih anda berlebihan." Jawabku tersenyum tersipu malu atas pujan barista tadi. "aku tidak berlebihan, anda memang terlihat sangat cantik. Kekasih anda sangat beruntung dia pasti akan senang nanti." Bantahnya sembari memberikan dua cup hot americano di sebuah container box yang terbuat dari kardus.

"kuharap juga begitu." Ujarku lirih bahkan sang barista yang harus kuakui tampan itu mungkin tak bisa mendengarnya. Aku tersenyum nanar sembari berjalan keluar dari café itu setelah membayar dan melanjutkan perjalananku.

Sekitar empat meter, aku berhenti di sebuah halte bus yang akan membawaku ke tempat pacarku itu. Meras bosan aku merogoh tas dan mengambil airpods yang ada di dalamnya.

92914-Starlight

I got no time

I got nowhere to go

Saw you in the clouds

Found you

Bus yang kutunggupun datang, Tanya melepas AirPods di telingaku, aku beranjak masuk ke dalam bus itu dan duduk di barisan kedua dari belakang.

Looking on this tide

Found you on the right side

All of sudden

There were you

"coba dengarkan ini, ini penyanyi kesukaanku 92914 semua lagunya membuat tenang." Ia memberikan salah satu earphone nya padaku, ingin aku juga mendengarkan lagu yang ia suka. "kenapa membuat orang mengantuk? Aku lebih suka lagu yang membuat orang semangat seperti NCT127, kau tahu nonstop? Itu sangat keren." Jawabku dengan sangat antusias. Setelah itu aku tanpa sadar bercerita panjang lebar tentang idolaku, ia hanya melihatku dan tersenyum.

"eh?aku terlalu banyak berbicara ya? Maaf ya, berbicara tenting mereka selalu membuatku semangat." Ia hanya tersenyum lagi "tidak. Aku senang melihatmu tersenyum cerah. Oh iya, pemberhentian kita sudah dekat." Ia mengalihkan pandangannya ke depan. Aku? Tentu saja sudah semerah kepiting rebus.

Ah, aku ingat padahal hari itu, dia bilang padaku sebelum menaiki bus bahwa ia ingin tidur sebentar langarna sangat lelah. namun, karna aku yang tidak bisa berhenti berbicara ia jadi terjaga sepanjang perjalanan dan tak bisa tidur harang sedetik pun untuk menemaniku berbicara tentang topik yang bahkan ia tak mengerti.

Bus yang kutumpangi berhenti di depan sebuah gedung berwarna abu-abu. Aku segera turun dari bus dan berjalan menuju ke arah gedung itu. Sesampainya di depan tagga aku meras sedikit berdebar. "huff sudahlah bahkan barista itu bilang aku cantik." Aku berkata pada diri sendiri untuk sedikit menenangkan hati. Aku segera masuk ke gedung itu dan langsung menuju ke tempat pacarku berada.

Aku berhenti di depan sebuah kotak yang ditutup kaca dan berisikan foto-foto dia dengan temannya, dengan keluarganya, dan juga denganku. Dan juga berisi guci abu yang bertuliskan Jeremiah. Nama kekasihku.

"hai jay! Maaf jarang mengunjungimu. Bos gendut itu semakin menyebalkan kau tahu. Ia selalu memberikanku banyak tugas sehingga aku harus lembur."

Tes

Aku tak bisa menahannya lagi. Air mataku terjun bebas "aishh... dasar bodoh kenapa aku tidak menggunakan waterproof makeup ishhh... hikss... padahal aku sudah susah susah berdandan spesial untuk hari ulang tahunmu Jay. Maaf yaa padahal aku bahkan tadi sudah hikss.. dipuji cantik hikss... bahkan barista itu telah memuji ku cantik hikss..."

"padahal aku sudah berjanji tidak mengangis lagi di ulang tahunmu tahun ini, hikss... maaf tidak menepati janjiku hiks.... Shittt.. air mataku kenapa sulit sekali berhenti." Kuusap kedua pipiku kasar

"aku membawakanmu choco chip cookies kesukaanmu dan juga hot americano kesukaanmu juga. Awalnya aku ingin memakan semuanya di depanmu hikss... aku ingin mebuatmu iri hikss... tapi aku sudah tidak mauu hikss.. aku ingin berbagi denganmu hikss.." Lututku terasa sangat lemas hingga aku jatuh terduduk di lantai menangis sambil memeluk kakiku.

"kau baik-baik saja?." Aku menengok ke atas dan kulihat barista yang tadi kutemui di café sedang brada di sampingku ikut berjongkok dan tangannya melingkari pundakku.

Kalau banyak yang suka mungkin aku bakal bikin sequel nya.

Thanks banget yang udah mau baca sampan akhir.

Maaf Kalau mash jelek, typo dan lain-lain ini bener bener cerita pertama aku. Untuk saran dan kritik you can leave it in comment bagian mana yang kamu suka dan bagian mana yang menurutmu Bisa lebih di perbaiki kedepannya dengan apapun itu. Saya terima komen apapun Asal dengan bahasa yang sopan yaa.. terimakasih 🥰

HIS BIRTHDAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang