14 :: Apologise

23.2K 2.7K 327
                                    

"Haechan, apa kamu tidak merasa kepanasan dengan baju seperti itu?" Jaemin sudah tak tahan untuk tidak bertanya karena sejak mobil mereka menjemput Haechan ke dorm untuk melakukan promosi, lelaki manis itu sudah memakai baju turtle neck dengan bahan tebal, tentu keanehan itu membuat Jaemin menjadi penasaran. Awalnya dia mengira bahwa Haechan sedang tidak enak badan, tapi saat dia mengeceknya lelaki itu tidak demam sama sekali.

Haechan langsung menarik Jaemin ke dalam ruang ganti baju dengan tergesa-gesa,"Apa kamu bisa menggunakan make up?"

"Memangnya kenapa?"

"A-aku butuh bantuanmu, aku tidak ingin sampai noona yang meriasku nanti sampai tahu!"

"Ada apa dulu, Haechan."

Tangan Haechan bergerak ragu menyentuh salah satu sisi turtle neck nya,"Ta-tapi berjanji lah untuk tidak memberi tahu siapa-siapa."

"Oke, janji!" Jaemin mengangkat jempolnya.

Dengan perlahan, Haechan menurunkan kerah baju yang menutupi salah satu sisi lehernya dimana ada sesuatu yang ingin ia sembunyikan disana. Kedua mata Jaemin sudah sangat fokus melihat leher Haechan. Lelaki manis itu menundukan kepalanya kala lehernya sudah terpampang jelas di hadapan Jaemin yang langsung mengangakan mulutnya.

"KISSMA-MMPH!"

Haechan langsung mendekap mulut berisik Jaemin dengan wajah panik. Hampir saja lelaki itu membongkar sesuatu yang memalukan,"Jangan berisik!" Bisik Haechan tajam.

"Berjanji lah jangan berteriak lagi," mendengar ucapan Haechan, Jaemin menganggukan kepalanya.

Tangan kanan Jaemin hendak menyentuh tanda merah keunguan itu, namun dia urungkan,"Siapa? Siapa yang melakukannya?"

Haechan menelan ludah dengan susah payah sebelum akhirnya menjawab"M-m-mark hyung...,"

Jaemin mendelik lebar,"APA?! MARK HYU-MMPH!"

"KUBILANG JANGAN BERTERIAK!" Jerit Haechan tertahan.

Jaemin menatap bekas kissmark itu dengan tak percaya, akhirnya sang leader mereka dulu telah menunjukan sisi liarnya dan Haechan yang di pilih, dimana mereka sudah terkenal dengan hubungan yang tak terlalu baik alias selalu bertengkar dimana pun mereka berada.

"Ba-bagaimana?"

Jaemin sedikit tak mengerti dengan pertantaan Haechan, namun dia langsung mengacungkan kedua jempolnya dengan semangat,"So sexy~"

Haechan mendelik lebar,"YAK! BUKAN ITU MAKSUDKU!"

《◇•◇》

"Bagaimana harimu?" Tanya Mark langsung menyambut Haechan kala lelaki itu baru pulang setelah melalukan promosi. Hari sudah gelap dan di samping tempat tidur Haechan tersedia makanan yang tentu menggugah selera di atas meja kecil.

"Kau bertanya bagaimana hariku?" Mark mengangguk menjawab pertanyaan Haechan yang mulai mendekati makanan itu.

"Hariku tentu sangat menyenangkan. Apalagi di atas panggung aku membayangkan bagaimana senangnya aku jika memukulmu dengan kamera disana dan menghajarmu habis-habisan di atas panggung,"

Mark hanya meringis mendengar perkataan Haechan yang tentu saja dapat dia bayangkan.

"Ini makanan siapa?"

Mark mengambil sepasang sumpit dari samping mangkuk dan memberikannya pada Haechan,"Untukmu. Makan lah, Haechan. Kamu pasti lapar,"

Bitter Sweet [Markhyuck]Where stories live. Discover now