Love Story About Prilly

236K 4.2K 26
                                    

Seorang gadis cantik tengah menatap layar monitor komputernya dengan serius, seperti biasa ia tengah di sibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk .

Sudah hampir 2tahun ia bekerja di perusahaan besar ini, semenjak kedua orang tuanya meninggal kehidupannya benar benar berubah . Kecelakaan itu telah merenggut kebahagiaannya, kini ia harus berjuang sendiri di dunia ini .

Kecelakaan itu menyisakan luka yang teramat dalam baginya, terlebih karena itu juga adik kesayangannya kini tengah terbaring koma di rumah sakit . Biaya perawatan yang sangat mahal membuatnya harus bekerja dengan ekstra, aset aset peninggalan ayahnya telah habis di jual untuk pengobatan adiknya .

Ia menerawang jauh entah kemana, pekerjaan yang dari tadi di hadapannya kini ia tinggalkan begitu saja ..

"illy..kamu baik baik saja?" lamunannya buyar ketika tangan lembut itu menyentuh pundaknya . Ya dialah Vania, sahabatnya sekaligus teman kerjanya saat ini .

"aah yaa..aku baik baik saja, aku hanya lelah Van" ia mencoba tersenyum walaupun sebenarnya senyum terpaksa .

Vania menyodorkan segelas teh hangat untuknya .

"minum ini..mungkin sedikit mengurangi kepenatanmu" Vania terkekeh lalu duduk kembali di tempatnya .

Ia kembali menerawang jauh mengingat kondisi adiknya yang menurut dokter makin melemah, gadis itu mencoba tegar .

Ya seorang Prilly Anastasya Hilmawan yang kini masih berusia 23tahun harus berjuang sendiri dalam dunia yang penuh dengan intrik, putri pengacara kondang Fairial Moreno Hilmawan ini terpaksa tinggal di rumah kontrakan kecil yang kondisinya amat sangat memperihatinkan .

Tapi demi Rendy sang adik, ia rela melakukan apapun demi kesembuhannya .

"ya ampun ly..kamu kok ngelamun terus sih? Kamu sakit?" Vania menatap Prilly yang sedang melamun seperti orang ling lung .

"aku gak papa Van, cuma lelah aja. Kaya pengen tidur aja" Prilly menyunggingkan senyum tulusnya .

"oh ya ly..maaf ya nanti aku gak bisa anter kamu pulang kaya biasanya, aku di jemput Ari . Hari ini motorku masuk bengkel, kamu gak papa kan pulang sendiri?" Vania terlihat menyesal karena tak bisa mengantar Prilly pulang .

"gak papa Van, tenanga aja" Prilly memegang bahu Vania lembut .

"aku hanya cemas karena di luar hujan deras ly, pokoknya nanti kamu jangan pulang kalau masih deras" Vania memang sangat menyayangi Prilly, walaupun ia telah memiliki kekasih perhatiannya pada Prilly tak berkurang sedikitpun.

Love Story About PrillyWhere stories live. Discover now