Chapter 9

146 29 13
                                    

***

Dua hari sudah Jeongyeon dan Mina memulai pekerjaan di Toko kue milik Kim Seokjin.
Kemarin mereka hanya melakukan perkenalan dengan karyawan lainnya serta mengelilingi area kerja sesuai intruksi si pemilik toko.

Tempat itu berukuran cukup luas untuk sebuah toko kue, namun terlihat minimalis jika harus merangkap juga sebagai cafe.
Terdapat Cake Showcase untuk penyimpanan beberapa jenis kue yang sudah dipotong perporsi, Cake Showcase Acrylic untuk penyimpanan donat berbagai rasa, serta mesin kassa yang terpatri di antara kedua etalase tersebut.
Mina sudah belajar sedikit demi sedikit bagaimana cara melayani konsumen sekaligus menjadi kasir disana. Ia juga diwajibkan untuk selalu memakai sarung tangan saat akan mengambil kue yang dipesan meski penjepit kuepun tetap tersedia.

Tak beda jauh dengan Mina, Jeongyeon yang mendapat bagian sebagai pencatat menu pelanggan -atau sebut saja waiter- kemarin sudah belajar mengingat beberapa menu kue dan sedikitnya minuman yang ada di toko itu. Tak lupa ia juga melihat-lihat area pantry untuk kerja sampingannya sebagai koki dadakan. Setelah berkenalan dengan Jihyo, kepala koki yang ahli dalam membuat cake dan pastry, Jeongyeon mulai diberitahu hal apa saja yang harus dilakukan serta dihindari saat akan membuat makanan yang sering dijadikan dessert tersebut.

Ini masih pukul tujuh lewat lima belas menit.
Toko buka sekitar pukul delapan namun Jeongyeon sudah datang sepagi mungkin. Ia hanya tak ingin merusak citranya sebagai karyawan baru dengan datang terlambat. Toh dirumahpun ia tak punya kerjaan yang menyibukan.
Semua keperluan dirumah selalu disiapkan Bibi Park, adik dari mendiang Ibunya yang mendatangi rumahnya tiga kali dalam satu minggu. Sesekali wanita itu akan menginap untuk menemani Jeongyeon yang lebih banyak tidur sendiri karena kesibukan Tuan Yoo. Pelayan dirumahnyapun hanya akan bekerja dari pukul tujuh pagi hingga pukul lima sore, itupun dibantu oleh Bibi Park jika ia sedang berkunjung. Sekedar meringankan pekerjaan buruh rumah tangga berusia lima puluhan tersebut.

*

Pantry masih kosong, sudah tentu para karyawan belum banyak yang datang. Hanya ada satu orang yang langsung pergi kembali untuk membeli beberapa bahan yang telah berkurang menggunakan mobil khusus toko, serta Jeongyeon yang beberapa menit kemudian disusul Mina.
Mungkin gadis berdarah Jepang itu juga tak ingin sampai terlambat untuk absennya sebagai karyawan baru.
Keduanya menuju loker karyawan untuk menyimpan barang masing-masing dan langsung memakai apron dengan gambar Cupcake serta tulisan 'Cafoyu' berwarna pink. Tak lupa topi kecil khas koki untuk melengkapi penampilan mereka.

Setelah sapaan dan sedikit obrolan dipagi hari saat di loker, Mina segera menuju ke bagian dimana ia ditempatkan.
Jeongyeon yang juga melihat area tempat duduk masih sepi pelanggan, memilih melangkahkan kaki menuju pantry. Ia ingin mencoba membuat cake ulang tahun yang sudah dilihatnya di internet serta mengingat beberapa hal yang Jihyo ajarkan kemarin.

Jeongyeon mulai mengambil bahan-bahan yang ia butuhkan. Mencampurkannya kemudian mengaduk semua bahan menjadi satu. Ia juga sudah mengatur suhu pada oven untuk pembuatan kue bolu. Sebenarnya ia sedikit lupa dengan ukuran waktu yang pas, namun Jeongyeon memilih mengikuti instingnya.

Lima belas menit berlalu, denting suara dari oven besar itu menandakan kalau waktu yang Jeongyeon atur sudah selesai.
Ia segera mengambil sarung tangan bantal khusus pengangkat loyang panas, kemudian menaruhnya di atas meja besi.
Saat melepas sarung tangan itu, datang seorang pria berperawakan tinggi dengan bahu lebar menggunakan baju seperti seorang koki. Padahal ia pemilik toko tersebut.

Siapa lagi kalau bukan Kim Seokjin.
Pria itu berinisiatif masuk ke dalam pantry saat tahu diloker tadi, terlihat gantungan kunci pada salah satu bilik loker. Kunci dengan gantungan lego berbentuk Mario Bros yang menarik perhatiannya.
Ia sudah bertanya pada Mina yang berdiri didepan Kassa, namun gadis itu tidak mengetahuinya. Lalu Seokjin melangkah menuju pantry untuk mencari tahu siapa saja yang sudah datang ke toko hingga lupa melupakan kunci loker pribadinya itu.

Cheese-crack [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang