ada satu pemikiran yang mengganggu mark. apakah dia berlebihan kepada haechan?

— maho —

seperti dugaannya, mark terlambat ke sekolah. saat sampai di depan gerbang hanya sedikit saja yang terlambat. mark mendengus malas. semua ini karna lee sialan haechan itu. enak sekali bocah itu mengganggu pikirannya.

"eh, mark? tumben?" canda felix saat mencatat siswa yang terlambat. felix tertawa geli melihat tetangga sekaligus kawan akrabnya ini.

"si kebanggaan sekolah telat, eh? pft." felix sengaja memancing mark agar wajah laki-laki itu semakin keruh.

"bisa diem ga? cepet sana catet yang lain." kata mark ketus. felix menggeleng lalu melanjutkan tugasnya.

para siswa dan siswi yang terlambat dijemur di pinggir lapangan sekolah. guru kesiswaan sedang memberikan ceramah kepada mereka agar tidak terlambat lagi.

"ya tuhan mark lee, kenapa kamu bisa telat, nak? kamu ini kebanggaan sekolah."

'bacot, gue juga manusia.'

"kamu ini panutan anak-anak, bisa-bisanya kamu telat, nak."

'salah siapa jadiin gue panutan?'

"besok kalo kamu jadi orang sukses–"

'aamiin in aja.'

"jadi pengusaha, jadi petinggi, jadi presiden,"

'ga minat.'

"harus naik pesawat, duar!"

'anjing kaget!'

mark dan beberapa siswa-siswa lainnya terlonjak kaget karena seruan guru di depannya itu. tidak heran lagi, pak park memang suka begitu. katanya sih, agar para murid tidak bosan mendengarkannya. padahal sih, cara penyampaian pak park saja yang membosankan.

"kamu telat. ketinggalan pesawat. ketinggalan rapat penting. ketinggalan debat. ketinggalan ini itu. pas ditanya alasannya, kesiangan, ya ampun."

'jauh amat mikirnya.'

"iya, pak, maaf. ngga saya ulangin lagi. semalem belajar buat ulangan nanti." pada akhirnya hanya kebohongan yang keluar dari mulut mark. mana mungkin dia berani mengeluarkan seluruh umpatan yang dia ucapkan dalam hatinya itu.

"yaudah, kamu tetep kena hukuman sama yang lainnya. ambil sampah yang ada di sekitar lapangan. jangan lupa bedain sampah yang kamu ambil."

— maho —

mark memungut sampah dengan setengah hati. astaga dia tadi tak sempat mandi dan disuruh memungut sampah? makin bau saja badannya.

"oper ke jaemin!"

"anjing hwi! tendang yang keras."

"ih, ya sabar, goblok. kaki gue sakit nih."

"anjing lo, hwi–eh asu, guanlin balikin bola gue!"

"bola lo nempel, noh."

"anjing!"

mark melihat siapa yang bermain sepak bola seheboh itu. alisnya terangkat begitu melihat anak kelas 11 ipa-4 sedang berolahraga. matanya meneliti satu persatu siswa yang bermain sepak bola. ada jaemin, daehwi, euiwoong, guanlin, haechan dan yang lain.

dahi mark langsung berkerut saat melihat keahlian haechan bermain sepak bola dibandingkan temannya yang lain.

"gue emang homo, gay, lgbt, pihak bawah lagi. tapi gue ga menye-menye, ga kayak apa yang lo pikir tentang gue."

sial, perkataan haechan terngiang lagi.

mark menggelengkan kepalanya guna mengusir pikiran itu dari kepalanya lalu menunduk melanjutkan aktifitasnya, memungut sampah. namun karna tidak memperhatikan, mark memasukkan botol plastik kedalam karungnya. harusnya dia mengambil sampah organik.

"bukan disitu, kak." mark mendongak lalu menemukan haechan yang berkeringat menundukkan kepalanya.

"hah?"

haechan mengeluarkan botol plastik tadi lalu memberikannya pada siswa lain yang memegang karung khusus sampah anorganik.

"botol tadi termasuk anorganik soalnya ga bisa diurai."

mark terdiam memandangi haechan sedari tadi. kalau kalem begini haechan terlihat manis juga.

eh?

— maho —

tbc

maaf nih sebelumnya, maaaaaffff banget. aku emang suka kalian komen di work aku, jujur aja aku senyum-senyum sendiri bacanya, maaf aku ga bisa bales satu-satu soalnya aku bingung mau balesin gimana. tapi aku langsung ngga mood nulis kalo ada yang komen buat cepet update atau kapan update.

aku ngga nyindir atau nyinggung satu pihak atau pihak lain, aku cuma mau bilang biar ngga ganjel di hati, hehe. maaf banget kalo ada yang ke singgung.

oh iya, makasih banyak kak uda mau aku repotin malem-malem hiks srodot ch0co0ball 😔🙏🏻

kalian, have a nice day, yaw! 🌻💖

maho ⑅ markhyuckWhere stories live. Discover now