OO1

26.3K 3K 800
                                    

semangat puasanya buat yang menjalankan! (づ ̄ ³ ̄)づ

— maho —

haechan menguap bosan lantaran guru sejarahnya yang sangat kolot. wanita tua di depan kelas itu sejak tadi menjelaskan materi pembelajaran seperti menjelaskan kepada bocah tk saja. cih, meskipun kelasnya ini berada ditingkat rendah tetapi tidak seperti itu juga mengajarinya. haechan mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas. dapat dilihatnya hampir seluruh teman sekelasnya tertidur, tidak peduli dengan guru yang mengoceh tidak jelas. hanya ada beberapa murid yang mendengarkan guru itu.

haechan menguap lalu menumpukan kepalanya pada tangan kirinya. haechan memandang kearah luar melalui jendela kelas dan matanya tidak sengaja melihat mark. mark baru saja selesai bermain basket, terlihat dari baju olahraganya yang basah, rambutnya yang lepek, dan wajahnya yang agak kusam. namun itu semua tidak mengurangi pesona seorang mark lee. hachan membuka mulutnya tanpa sadar.

kalo dia ewe gue gitu juga nggak ya? batin haechan.

"lee haechan! fokus pada pelajaran saya berhenti memperhatikan yang lain-lain!" tegur guru im, haechan menggerang kesal. padahal kan yang nggak merhatikan guru im nggak cuma haechan aja.

sabar chan, sepuluh menit lagi istirahat.

— maho —

bel istirahat berbunyi beberapa detik yang lalu. seluruh murid berhamburan pergi ke kantin. haechan berlari kecil ke arah lapangan basket sambil membawa sebotol minuman isotonik. saat sudah sampai dirinya celingukan seperti mencari sesuatu.

"kak haknyeon!"

yang merasa di panggil menolehkan kepalanya. haknyeon tersenyum kecil lalu menghampiri haechan sambil mengusak rambutnya yang basah karena keringat.

"kenapa dek?" haknyeon melirik tangan kanan haechan yang terdapat minuman isotonik. "buat si camar, ya?"

haechan tersenyum lalu mengangguk. "iya! ini buat kak mark. mana orangnya?" haechan menolehkan kepalanya mencari keberadaan mark.

"noh orangnya," haknyeon menunjuk ke tempat untuk pemain basket beristirahat. haechan mengikuti telunjuk haknyeon dan menemukan mark dikelilingi para gadis. alis haechan menukik tidak suka. "dia lagi nyari kesempatan dalam kesempitan."

melihat perubahan wajah haechan haknyeon menepuk bahu pemuda itu. "semangat, ya, ngejar marknya." haechan menoleh lalu mengangguk. dia melangkahkan kakinya menuju mark dengan mengebu. dapat dilihat jika di sekeliling mark terdapat 'gadis murahan'—begitu haechan menyebutnya.

rok yang super pendek, bibir yang sangat merah—oh ayolah, itu bukan merah merekah lebih terlihat seperti cabe-cabean—, rambut yang di semir tetapi tidak rata, bedak yang sangat tebal bahkan sedikit luntur, dan jangan lupakan pakaian yang super ketat. lihat, bra dan celana dalam mereka saja terjeplak dan ewh itu sangat menjijikkan. haechan mual melihatnya tetapi dia tidak menunjukkannya. kenapa mereka lolos razia.

"kak mark!" haechan berteriak dengan cukup keras sehingga ada beberapa orang yang sengaja menghentikan kegiatan mereka untuk sekedar menoleh lalu kembali melakukan aktifitas mereka lagi.

mark yang mengetahui siapa yang memanggilnya langsung merotasikan matanya dengan malas dan berdecih. haechan maju lalu membelah kaum hawa yang menghalangi jalannya.

"mau apa lo, bocah?" mark bertanya dengan nada malas. haechan mengembangkan senyumnya lalu menyerahkan botol minuman yang di bawanya tadi. mark terlihat tidak berminat mengambilnya jadi haechan mengambil tangan mark dan memaksa pemuda itu menerima pemberiannya.

"gaboleh nolak rejeki."

para gadis yang ada di sekitar mark sedikit menjauh. mereka tahu jika mood mark akan down seketika melihat haechan dan mereka tidak mau terkena imbasnya.

mark membuka tutup botolnya, senyum haechan semakin mengembang. beberapa yang melihatnya kagum dengan senyum manis haechan, tidak dengan mark. dia malah jijik dengan senyum idiot itu.

akhirnya nggal ditolak lagi, yes! batin haechan senang.

namun baru beberapa detik senyum miliknya luntur saat mark menyiramkan minuman isotonik itu ke atas kepala haechan. haechan tertegun namun menutupinya. sudah sering dia menerima penolakan seperti ini. beberapa orang yang melihat itu pun terkejut.

"gue udah bilang ribuan kali ke elo kalo gue bukan gay!" teriak mark tepat di depan wajah haechan. haechan kembali tersenyum lalu bertanya, "kenapa kak? nggak enak? kok dibuang. besok gue beliin yang lebih enak deh."

mark berdecak lalu berbicara dengan emosi yang meluap. "lo kudu diapain sih biar berhenti ngejar gue? gue muak tau nggak?"

"sampe lo nerima gue kak." kata haechan dengan yakin.

mark membanting botolnya dengan kasar. emosinya sudah berada di ubun-ubun. "serah lo dah, sat." lalu mark meninggalkan lapangan. orang-orang memandang kasihan ke arah haechan.

haechan mengambil botol yang dibuang mark tadi lalu membuangnya ke tempat sampah. haechan berjalan ke arah lokernya untuk mengambil baju olahraga, tidak memperdulikan orang yang memandang kasihan kepadanya. wajahnya terkesan sangat santai, seakan kejadian barusan bukan hal apa apa.

— maho —

tbc

aku lupa kalo ini uda ku pub jadi ga pernah nge pub :" baru sadar waktu kmrn ada yang tanya kapan up dan aku langsung kebut ngetiknya

hikd semoga kesannya ga terburu buru

maho ⑅ markhyuckTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon