Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
❝ 𝙱𝚊𝚋𝚢, 𝚒𝚕𝚘𝚟𝚎𝚢𝚘𝚞. ❞
Nyanyian indah sampai ke pendengarannya. Rasa heran menggerogoti benaknya.
Bagaimana ia tak heran, jika dia berada di tengah laut dan mendengar nyanyian merdu bagaikan malaikat itu?
Kedua tangannya terus mengayuh dayung perahu, membuat sampan kayu itu mengarah ke tengah laut. Rasa penasarannya terlalu tinggi hingga ia sendiri tak sadar bahwa cuaca sedang bersedih.
Perlahan, rintik air mata sang awan hitam mulai turun, membasahi pakaian serta perahu si amber. Namun, rasa penasaran masih menguasai dirinya.
Hingga, iris ambernya menangkap sesosok manusia tengah bersantai di batu karang yang timbul di tengah lautan tersebut. Berapa terkejutnya Amane ketika mendapati sosok tersebut.
Memilih untuk mengurungkan niatnya, Amane pergi dari sana dengan harapan akan bertemu dengan sosok itu lagi di hari berikutnya.
Dengan harapan dapat mendengar nyanyian merdunya lagi di kemudian hari.
***
Dia sangat sibuk hari ini.
Selepas menyelesaikan pekerjaan rumah, Amane harus pergi ke pasar untuk memperjual-belikan ikan-ikan segar yang baru di tangkapnya subuh tadi. Ia berganti jam kerja dengan adik kembarnya, Tsukasa.
Dua kembar bermarga Yugi itu sudah tak memiliki orangtua. Mereka tiada akibat kecelakaan kerja yang terjadi ketika dua kembar Yugi masih berusia 5 tahun. Sejak hari itu mereka dirawat oleh kenalan Ayah mereka, Tsuchigomori.
"Tsukasa, pulanglah." Beo Amane.
"Gak mau! Aku mau di sini, bantuin Amane!" Jawab adik kembarnya, keras kepala.
"Oh, ayolah, Tsukasa. Aku lupa mengunci rumah." Amane mulai beralasan.
"Amane selalu saja memberikan alasan yang sama."
"Hush! Aku benar-benar lupa, lho."
"Pasti sengaja. Pasti Amane ingin bertemu dengan dia."
