04• Plan Materials.

65 8 0
                                    


Sunyi. Seperti yang dirasakan dua orang ini.

Setelah keterkejutan tadi, pria yang tadi berdiri diambang pintu langsung membawa wanita itu ke rooftop basecamp nya.

Diantara mereka tidak ada yang mau membuka topik--si pria berjakun atau wanita disebelahnya. Bahkan pria itu tidak tau kenapa dirinya jadi diam seperti ini. Padahal niat ingin bertemu untuk berusaha lebih dekat lagi dengan Kiara.

Sejujurnya Sunwoo tidak ingin berurusan dengan perempuan manapun, ia hanya ingin menjalankan tujuannya. Tujuan dirinya sebagai pencuri.

Kalian kira Sunwoo hanya pencuri biasa?

Tidak, kalian salah besar.

Sunwoo adalah salah satu anggota dari komplotan pencuri yang terkenal dikalangannya. Iya di kalangan pencuri.

Pria itu sangat cekatan. Para polisi saja belum bisa menangkap seseorang yang telah membobol bank, mencuri berlian atau hal lainnya yang pelakunya adalah Sunwoo. Senior-seniornya pun heran kenapa bisa Sunwoo sehebat itu. Padahal kalau dihitung-hitung Sunwoo itu masih junior.

Lalu apa tujuan Sunwoo mendekati Kiara?

Jelas, Sunwoo selalu punya rencana.

Dan semua rencananya tidak pernah gagal. Itulah kenapa Boss nya sangat suka dengan cara kerja Sunwoo, mulai dari menyusun taktik, saat melakukan tugasnya, lalu cara menyembunyikan hasil pencuriannya saat ada orang lain.

Iya. Secerdas itu Sunwoo.

Sampai sekarang diantara kedua nya tidak ada yang membuka topik. Kiara merasa risih karena suasana jadi canggung, akhirnya ia yang membuka topik duluan. "Katanya lo mau ketemu gue? Ada apa emang?"

Sunwoo sedikit tersentak setelah itu menarik sudut bibirnya. "Iya, gue kangen." Kiara mengerutkan dahi, ia tak paham maksud dari lelaki itu. Kangen?

Terlihat Sunwoo gelagapan, matanya melirik sana-sini. Ia langsung mengganti topik, "Kalo lo kedinginan, mending kita masuk aja."

Kiara menggeleng, "Gak kok, gapapa."

Keduanya terdiam kembali. Tapi sungguh Kiara tidak nyaman jika saling diam seperti ini. Benar-benar canggung. "Kalo misal nanti ada berita tentang gue entah itu dari media manapun---lo gak usah kaget." Sunwoo kembali bersuara.

"Hah?" Kiara tak paham, maksud pria itu apa. Mengapa Sunwoo berkata seperti itu?

Sunwoo berdehem sebentar, "Lupain."

"--Hmm." Kiara menganggukkan kepala walau masih tidak paham.

Seketika terlintas pertanyaan di otak Kiara. "Lo kok bisa sih nempelin sticky notes di jendela gue? Padahal kan kamar gue di tingkat dua. Gimana cara lo bisa nempelinnya?"

Samar-samar Sunwoo tersenyum miring, dan berpikir kalau perempuan yang di sebelahnya ini tidak tau kalau ia sering melakukannya untuk keperluan pekerjaannya.

Bagi Sunwoo memanjat bangunan tingkat dua sangatlah mudah. Ia sering memanjat gedung sampai tingkat delapan, dan melakukannya didalam gedung tentu saja.

Tidak mungkin Sunwoo melakukannya di luar gedung. Mau gimana cara memanjatnya, kalau kebanyakan luar gedung di lapisi kaca yang tebal? Memangnya Sunwoo Spiderman? Haha lucu.

Seperti yang dilakukannya kemarin, tapi tidak dalam kasus panjat-memanjat.

Ia masuk ke dalam gedung Bae'J Corp lewat pintu depan, lalu naik tangga darurat, lewat pintu samping di tangga darurat. Masuk ke dalam ruangan CEO saat pemilik ruangan itu tidak ada--sedang makan siang--tentu saja. Licik bukan?

Sialnya, Sunwoo lupa mematikan cctv yang berada di tangga darurat. Ia mengetahuinya saat melemparkan hasil pencuriannya ke udara sebagai rasa kemenangan dirinya.

Jujur waktu itu Sunwoo sangat risau, apalagi ia tidak memakai topi dan tidak sengaja maskernya ia turunkan sampai dagu. Ia benar-benar takut, karena setelah sekian lama ia kembali merasa gagal.

"Sun..? Sunwoo..?!"

Sunwoo tersentak lalu menoleh kearah Kiara. "H-hah?"

"Lo kenapa sih? Malah diem dari tadi gue ajak ngobrol tau!"

"Oh. Sorry."

Kiara melotot tak percaya. Dih gitu doang? Ini orang emang ya dari tadi ngomongnya sok cool banget! Hih sebel gue!! Batin Kiara kesal.

"Dah malem, gue mau pulang." Kiara berdiri sambil menepuk-nepukan pantatnya dari debu.

"Yaudah."

Kiara memejamkan mata sambil menghembuskan napas kasar. Sabar Kiara sabar! Batin Kiara lagi. Tidak terlalu menghiraukan, Kiara langsung kebawah, ke lantai satu mengajak Rayna untuk pulang.

"Ray, pulang yuk dah malem!"

Rayna menoleh ke Kiara yang baru saja turun dari tangga, sambil mengangguk. "Oh oke-oke."

Lalu tatapannya beralih ke Juyeon. "Ehm.. gue balik ya sayang, dah malem" Sambil tersenyum pacarnya itu menjawab. "Yaudah, hati-hati ya sayang. Jangan lupa sampe rumah cuci tangan, minum vitamin habis itu langsung tidur."

Disamping itu, masih ada dua orang berdiri disana yang ingin mengeluarkan isi perutnya melihat hal itu.

"Iya pangeranku." Balas Rayna dengan senyum yang tak kalah manis.

Kiara bergidik ngeri, lama-lama ia ingin muntah sungguhan jika terus menyaksikan hal cheesy ini. "Ray, cepet!" Melangkah lebih dulu ke teras depan sambil menunggu temannya itu.

Tanpa Kiara sadari, pria yang tadi mengobrol di rooftop dengannya mengikuti dirinya hingga ke teras.

Kiara terkejut, "Lo ngapain ikut keluar?"

"Ga tau nih. Kaki gue yang jalan sendiri kesini." Kiara merotasikan matanya jengah mendengar ucapan Sunwoo barusan.

Kalo dipikir-pikir bayangan Kiara ada benarnya juga. Dulu ia sempat pikir kalo Sunwoo itu orang yang menyebalkan, dan benar adanya.

Pria yang sering menempelkan kertas pada jendelanya ini ternyata memang menyebalkan, tapi terkesan lain jika ia membaca setiap sticky notes nya. Kebanyakan sticky notes itu berisi pesan-pesan manis tapi tidak terlalu cheesy.

Kiara jadi sempat heran, jangan-jangan pengirimnya bukan Sunwoo, atau mereka kembar dengan sifat yang berbeda?

Argh! Ngapain mikir yang gak berguna sih?!
Batin Kiara kesal.

"Eh Ra, katanya mau pulang? Yuk!" Suara Rayna sedikit mengagetkan Kiara yang tadi sedang melamun.

Kiara mengangguk dan melirik Sunwoo sebentar. Ternyata disebelah pria itu ada pacar temannya. Kiara melihat temannya melambai-lambaikan tangan ke udara menghadap pacarnya. "Udah ah! Cepet!" Kiara menarik tangan Rayna.

Setelah melihat mobil pacarnya pergi, Juyeon menyenggol bahu Sunwoo, "Lo punya rencana apa? Tumben mau berurusan sama cewek?"

Sunwoo terkekeh kecil lalu menarik sudut bibirnya, "Suatu rencana yang besar."

"Gue mah percaya sama lo, kan semua rencana lo pasti berhasil. Entah itu rencana besar ataupun rencana kecil." Sambil mengangguk-anggukkan kepala, Juyeon merangkul sahabatnya itu.

"Lo jangan terlalu bucin sampai lupa the stealer tricks kita, inget!" Ucapan Sunwoo membuat tangan yang bertengger di bahunya langsung menurun.

"Iya, lo tenang aja. Rayna juga jadi bahan rencana gue. Dan gue inget itu."

Sunwoo menepuk-nepuk bahu sahabatnya, "Bagus."











•☀•

Vote and comment juseyoo~

THE STEALER | Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang