i. perihal boba

951 117 10
                                    

TOK! TOK!

"iya, sebentar," ucap wendy pelan.

pintu terbuka, menampilkan chanyeol dengan kaos hitam serta celana jeans mencapai betis.

"makanya kemarin dibilangin nggak usah ngeyel," dengus chanyeol. lelaki itu masuk ke dalam rumah wendy sembari menenteng plastik berisi bubur ayam favorit gadisnya.

"mana bisa aku nolak brown sugar boba beli dua gratis satu," balas wendy.

"abis itu kamu langsung batuk, pilek, demam sampai izin nggak masuk sekolah. kebiasaan banget, susah aku ngomongin kamu." chanyeol mengomel sembari menyendokkan bubur ayam ke mulut wendy.

"hehe." si empu hanya tertawa pelan sembari mengunyah buburnya.

chanyeol menggelengkan kepalanya. lelaki itu beralih menuju dapur untuk membuat teh hangat. salah satu sifat chanyeol yang wendy sukai yaitu penuh perhatian. lelaki itu tidak pernah absen untuk merawat wendy ketika gadis itu sakit, entah membelikan makanan atau menemani gadis itu.

"kamu nggak latihan basket, yang?" tanya wendy. jari-jarinya sibuk mengutak-atik remote televisi.

"mager aku. mau nemenin kamu aja disini." chanyeol datang membawa segelas teh hangat untuk wendy.

"thank you."

"bos besar kapan pulang?" chanyeol ikut duduk di sofa ruang keluarga, lelaki itu meraih kepala wendy untuk ia senderkan ke bahunya. 'bos besar' yang chanyeol maksud ialah ayah wendy.

"minggu depan katanya. kalo nggak ditunda," jawab wendy.

"mama kemana, yang?" tanya chanyeol yang lagi asyik menciumi pucuk kepala gadisnya.

"lagi di rumah tante yoona, tuh."

"sate telur puyuhnya habis, sisa sate ati ampela tapi kamu 'kan nggak suka." chanyeol menggapai scrunchie yang terletak di meja, lalu mengikatnya pada rambut wendy.

"yang," panggil wendy yang lagi asyik mengaduk bubur ayamnya.

"hm?"

"temenin ke inten, ya. cuma mau minta tanda tangan pak frans doang, kok. progress aku hampir selesai, nih."

iya, wendy buten. dari kelas sepuluh. sering diledekin chanyeol kalo wendy bawa buku progress-nya ke sekolah udah kayak bawa kitab suci. tebel banget.

"iya, habisin dulu buburnya."

"oki-doki, bos!"

dua puluh menit berlalu, wendy sudah kembali turun ke ruang tamu dengan totebag yang ia sampirkan di bahunya.

sepulangnya dari inten, jari-jari wendy asyik bergulir pada laman instagram. matanya membulat ketika melihat joy dan yeri lagi nongki cakep di kedai boba.

"ih beli dua gratis satu-nya diperpanjang..." gumam wendy.

gumaman gadis itu terdengar jelas oleh chanyeol.

"enggak ada," sela chanyeol cepat.

berakhir dengan wendy yang cemberut sepanjang perjalanan menuju rumah.

―𝘁𝗼 𝗯𝗲 𝗰𝗼𝗻𝘁𝗶𝗻𝘂𝗲𝗱―
hi? how's life?

komorebiOnde histórias criam vida. Descubra agora