marah

226 39 1
                                    


update lagi nih xixi
next? vote dulu dong 💗

"aku pulang."

pintu terbuka dan terdengar suara laki-laki yang paling ia hafal selama ini. dan oh menyambut kyung yang baru saja pulang ke rumah, ia membantu kyung melepas jas nya.

"bagaimana di kantor? apa semua baik-baik saja?." tanya dan oh sembari menaruh jas milik kyung di box pakaian kotor. "baik-baik saja." balas kyung dengan tersenyum.

"tadi aku bertemu jooda."

"iyakah? kalian sudah lama tidak bertemu bukan?." ucap kyung sembari mengambil apel potong di hadapan nya.

dan oh menganguk. "sejak kita lulus." balas dan oh sembari mengambil nasi untuk kyung makan. "ini, makan yang banyak." dan oh menyerahkan piring yang sudah ia isi dengan makanan yang ia masak tadi.

"jangan terlalu sering keluar." ucap kyung sambil memasukkan nasi ke dalam mulut nya. "kau sedang hamil, kau tidak boleh terlalu lelah dan oh-a." lanjut nya.

"tidak boleh lelah atau kau takut aku mati karena jantung ku?."

ting! kyung melepaskan sendok yang ia pegang dan beralih menatap dan oh. akhir-akhir ini memang jantung dan oh sedang tidak bersahabat.

jujur saja, dan oh tidak izin kepada kyung untuk keluar tadi bertemu jooda. jika ia meminta izin, kyung tidak akan memberi nya.

"bukan begitu, hanya saj—." ucapan kyung terhenti setelah melihat dan oh berdiri dan meninggalkan meja makan.

kyung menghela nafas kasar—

"mengapa ibu hamil sangat sensitif?."

kyung melanjutkan makan nya dan membiarkan dan oh memiliki waktu untuk sendiri. setelah makan selesai kyung langsung membersihkan diri nya setelah bekerja seharian.

"deokyung-a, kemari." panggil kyung kepada anak laki-laki nya, kyung menatap lekat mata anak nya. "kenapa wajah ibu mu sangatlah mirip dengan mu, eo?."

entah, deokyung masih kecil ia lari dari kyung untuk bermain. kyung pun hanya tersenyum, sebenarnya ia sangat ingin bermain dengan deokyung tetapi jam kerja nya cukup gila.

kyung beralih pergi menuju kamar nya dengan dan oh.

"dan oh-a." panggil kyung, dan oh mengalihkan pandangan dan menarik selimut agar kyung pikir ia ingin tidur.

kyung bukan nya marah melainkan gemas dengan apa yang dan oh lakukan. ia tahu bahwa dan oh ingin waktu lebih dengan teman-teman nya dan termasuk kyung sekalipun.

"dan oh-a, maafkan aku."

kyung mengelus pucuk kepala dan oh dan sesekali mengelus perut dan oh. "bukan maksud ku seperti itu. tapi munafik jika aku tidak mengkhawatirkan mu." ucap kyung.

siapa yang tidak takut di tinggal seseorang yang kau cintai?

"aku hanya—hanya takut sendiri." lanjut kyung, ia menunduk. kyung selalu terbayang-bayang saat dulu dan oh berjuang nyawa semasa sekolah dan bahkan saat dulu melahirkan deokyung.

"kau tidak akan pernah sendiri, kyung-a."

xixi, short chapter.
kalo mau yang panjang vote dulu yang banyak, enjoy!

both of usWhere stories live. Discover now