C H A P T E R 34 : Castle

1.8K 194 17
                                    

Finally aku update lagi, setelah sekian lama Hiatus gk bilang bilang:")

Untuk readers yang sudah vote dan komen, terima kasih😊 yang sudah nungguin cerita ini juga terima kasih❤️

Maapkan aku yang suka ngaret, dan selamat membaca ❤️

ㅇㅡㅇㅡㅇ

        "A-ampuni saya, Yang Mulia.." mohon kepala pelayan itu dengan ketakutan. Bahkan ia sudah menangis saat ini, kepalanya menyentuh lantai menunduk pada Axero yang sedang murka padanya.

Axero berdecih, "kesalahanmu tidak bisa kumaafkan, bersiaplah memulai hidup barumu."

Setelah mengatakan kalimat itu, dua prajurit kerajaan langsung membawa tubuh wanita paruh baya itu ke ruang bawah tanah, memenjarakannya di sana.

Axero mengepalkan tangannya, manik merahnya mengkilat, menatap tajam semua orang yang berada di ruangan itu.

"Temukan Ratuku dan jangan berani menemuiku jika kalian belum menemukannya." Axero keluar dari ruang rapat, menuju tempat peristirahatan Clauva.

Matanya menatap sekeliling dengan amarah. Axero tau, gadis itu sengaja pergi meninggalkannya. Gadis itu kabur. Hal itu membuat Axero harus menahan emosinya berkali-kali lipat. Sial, sebenarnya apa yang ada di pikiran gadis itu?

Axero mengambil gaun Clauva yang tergeletak, mencium aromanya sebentar lalu segera keluar melewati jendela dengan kedua sayapnya yang membentang lebar.

Axero berjanji akan menghukum gadis itu jika ia menemukannya. Tidak taukah seberapa besar amarah Axero dengannya? Lalu apa tujuan gadis itu kabur dari kerajaannya?

Axero terus mengepakkan sayapnya, hingga ia terhenti di tengah hutan yang berada di belakang kerajaannya, lokasi dimana aroma terakhir Clauva yang dapat Axero cium.

Amarah Axero semakin besar menyadari satu hal, bukan hanya aroma Clauva yang membekas, namun juga aroma Lucifer yang tercium pekat di sini. Urat-urat leher Axero menonjol, menandakan ia menahan emosi sekuat tenaga.

Sekarang Axero tau tujuan Clauva kabur meninggalkannya. Gadis itu lebih memilih bersama Lucifer agar peperangan ini tidak terjadi. Tidak, Axero sama sekali tidak senang dengan semua ini. Ia lebih baik berperang melawan Lucifer dari pada harus membiarkan Clauva hidup dengan Lucifer.

Apa gadis itu tidak memikirkannya?

Axero memejamkan matanya, mengeram, dadanya bergemuruh. Sial. Jika ia tidak bisa menahan amarahnya saat ini juga, bisa saja 'dia' menguasai seluruh jiwanya. Itu tidak boleh terjadi.

Axero menatap bulan emas yang bersinar dengan terangnya, ia harus memikirkan rencana yang terbaik.

Satu hari saja, satu hari kubiarkan kalian bersama.

Gumam Axero dalam pikirannya, walau sebenarnya ia sangat tidak rela. Dan lagi, ia juga harus mencari musuh dibalik selimut yang selama ini bekerja dengan rapi dibawah naungan Lucifer. Axero tidak bisa memaafkannya.

Sedangkan di dimensi lain..

"Buka matamu," bisik Lucifer pada telinga Clauva. Sekejap itu juga Clauva langsung membuka matanya, lalu ia memperhatikan sekelilingnya yang tampak sangat asing di matanya.

"Kita.."

"Ini kastilku." Clauva menatap bangunan besar di hadapannya dengan takjub sekaligus ngeri.

Clauva tak tau sekarang ini mereka sedang berada di mana. Namun tentu saja, Clauva yakin saat ini mereka sedang berada di dimensi yang berbeda. Auranya terasa mengerikan, tiada kelembutan di sini.

The Cruel King Is My Mate (2) -END-حيث تعيش القصص. اكتشف الآن