Hai,
Selamat datang di Hutan Imajiner kami, Foresly.
Hutan adalah sebuah hamparan luas yang terletak jauh dari pusat hiruk-pikuk dunia. Sebuah tempat yang hanya akan diterjang oleh mereka, Pecinta Petualangan.
Mereka yang memasuki hutan untuk pertam...
"Aku begitu mencintaimu, jadi bagaimana mungkin aku marah? Bagaimana bisa aku memiliki amarah jika kau selalu memberiku bahagia setiap hari?"
♡♡♡
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
“Jika kau tetap pergi, jangan harap kau bisa menemuiku lagi.”
“Aku mencintaimu, Kim Seokjin. Aku ingin kau tahu itu.”
“Kalau begitu, jangan pergi.”
“Andai aku bisa, aku akan melakukannya. Tapi sayang, kekasihmu ini terlalu peduli dengan hal sekitarnya.”
“Kau peduli pada sekitarmu, tapi tidak padaku."
Kenapa Namjoon tidak mengerti?
Keberadaan pria itu adalah salah satu hal yang penting dalam hidupnya.
***
“Kali ini aku mau cerita apa, ya? Kau belum bosan mendengar ceritaku, kan? Awas saja kalau kau bosan.”
Matanya menyipit, membentuk bulan sabit yang manis untuk mendampingi senyum yang mengembang di wajahnya.
“Namjoon, aku mencintaimu. Kau tahu itu, kan? Aku bahkan sengaja menyelipkan peristiwa itu. Kau terlalu berharga dan aku tidak ingin melupakanmu ... mencintaimu adalah hal terbaik yang pernah kulakukan. Aku ingin kau tahu itu. Aku beruntung karena pernah mencintai dan dicintai oleh dirimu."
"Kau akan selalu punya ruang dalam hidupku, Namjoon. Sampai kapan pun dan akan selalu seperti itu. Begitu juga dengan semua hal yang kita lalui bersama. Kau, aku, dan kita."
"Aku sudah pernah mengucapkan hal ini, tapi biarkan aku mengucapkannya sekali lagi,” kata Seokjin. “Terima kasih untuk segalanya. Untuk semua bahagia yang kita miliki. Untuk semua cerita yang kita ukir.”
