🌲 prolog 🌲

102 11 0
                                        

A sequel of books “DIFFERENT & BACK DOOR”

SINGULARITY

SINGULARITY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

present ©ShinBia0309

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


present ©ShinBia0309



































































"Halo Dewiku," sapa seorang pemuda ketika ia baru datang bersamaan dengan petir yang menyambar air danau.

Yang dipanggil Dewi lalu menoleh ke belakang dan menampilkan senyuman yang merekah, "Kau sangat tampan anak petir," puji sang Dewi.

Yang dipanggil anak petir hanya tersenyum dan membungkuk menghargai Dewi di depannya.

"Aku sangat merindukannya," ucap Dewi lalu menggandeng si anak petir.

"Nya? Siapa? Anak awan atau gadis kesengsaraan itu?"

"Dua-duanya," ucapnya sembari tersenyum tulus.

"Bagaimana dengan si anak hujan dan Sammy?" tanya anak petir sekali lagi.

"Sama saja, seperti aku dan Karina,"

"Aku bisa membawakan gadis kesengsaraan itu lagi kepadamu, bagaimana?"

"Dengan cara?"

Anak petir hanya tersenyum penuh kemenangan yang membuat sang Dewi kebingungan.


















































"Kau tau novel karya ShinBia yang berasal dari Jerman?" tanya Siyeon.

"Berjudul?" tanya Hyunjin kembali.

Yoshi yang sedang memainkan gitarnya lalu menaruh gitar tersebut dan lebih memilih menyimak pembahasan yang kedua temannya bicarakan.

"Different, Back Door, dan ada satu lagi sequel kembangan dari dua buku tersebut," ucap Siyeon.

Hyunjin yang mendengar itu langsung menatap Siyeon serius, "Apa judul buku selanjutnya?"

"Aku mendapat bocoran dari salah satu temanku yang mengambil informasi itu dari perpustakaan kampusnya, judul buku selanjutnya ialah Singularity,"

"Bercerita tentang?" tanya Hyunjin lagi, Yoshi mengangguk antusias.

"Bangkitnya sang Dewi, dan kembalinya si gadis kesengsaraan." jawab Siyeon yang membuat Hyunjin langsung berdiri.

Yoshi dan Siyeon menaruh kebingungan pada sikap Hyunjin.

"Ini spoiler buku selanjutnya?" tanya pemuda Hwang memastikan sekali lagi.

Siyeon mengangguk mantap.

*Tok tok tok

Terdengar suara pintu yang diketuk tengah malam begini.

Yoshi dan Siyeon saling bertatapan, "Jangan buka pintunya," ucap Hyunjin ketika Yoshi sudah berdiri dan ingin melangkah ke arah pintu.

"Kenapa?" tanya Yoshi bingung.

"Itu dia-gadis kesengsaraan."































SINGULARITY

SINGULARITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang