tanpa kamu sadari ada anak laki-laki berambut pirang yang menabrak mu hingga membuat mu tersungkur, dia bahkan tidak menoleh atau meminta maaf kepadamu.

sampai akhirnya ada dua anak laki-laki yang membantumu. satunya berkacamata dan satu lagi berambut merah.

"are you okay?" dia membantu mu berdiri. lalu kamu pun mengangguk.

mereka mengajak mu untuk duduk bersama mereka di gerbong yang sama. tentu kamu tidak akan menolaknya.

"what's your name?" anak laki-laki berambut merah bertanya kepada laki-laki yang berkacamata, kamu mengira mereka sudah saling mengenal.

"i'm harry, harry potter." jawaban harry barusan sukses membuat si rambut merah ini melebarkan mata nya.

"so it's true!"

kamu yang tidak mengetahui apa-apa hanya bisa memperhatikan mereka berdua.

"apakah kamu benar mempunyai, uhm, scar." tanya nya dengan suara yang memelan.

harry menyibak rambutnya untuk menujukan bekas luka yang dimaksud, walaupun kamu tidak mengerti, tapi menurut mu itu keren.

"wicked, i'm ron by the way, ron weasley."

mereka berdua menoleh kearah ku secara bersamaan dan membuatku sedikit bingung.

"dan kau?" tanya ron kepada kamu.

"oh, and i'm [ name ] achazio." kamu tersenyum sopan.

"you're from the pureblood family, aren't you?" kelihatan nya ron mengetahui keluarga mu.

kamu mengangguk, "yes, you're right!"

seorang perempuan masuk lalu menghampiri kalian bertiga lalu dia duduk disebelah mu.

"you're harry potter, right?" tanya nya. harry yang di tanya hanya mengangguk.

"i'm hermione granger, and you?" hermione menghadap kearah ron yang sedang memakan permen.

"ron weasley."

"pleasure, oh my god, i know you!" hermione menunjukmu dengan antusias.

"you're [ name ] achazio, ibuku sering bercerita tentang mu." kamu dan hermione saling berjabat tangan.

"such a honor for me."

hermione menyuruh kalian bertiga untuk memakai jubahnya sesegera mungkin karena kita sudah hampir sampai di hogwarts.

pria bertubuh besar menjemput kamu di stasiun dengan lentera ditangan nya. harry menyapanya, sepertinya harry sudah mengenalnya lebih dulu dibanding yang lain.

kamu dan yang lain menggunakan perahu untuk sampai disana, saat kamu sampai kamu di sambut oleh perempuan yang tak lain adalah professor mcgonagall

setelah memberi beberapa sambutan kamu dan yang lain nya dipersilahkan masuk kesebuah aula, yang dimana disana ada banyak anak yang beberapa tingkat diatasmu.

kamu melihat cedric dengan beberapa teman nya yang duduk di meja hufflepuff seraya menunjuk-nunjuk dirimu.

topi seleksi sudah di keluarkan dan professor mcgonagall mulai memanggil nama-nama siswa, dan dimulai dari ron, dia mendapatkan gryffindor begitupula harry dan hermione.

jika dilihat dari gerakan mulut cedric dia bilang "jangan sampai kau di hufflepuff." dan kamu hanya dapat menatapnya jengkel.

"achazio.. [ name ] " setelah namamu dipanggil orang-orang yang berada disana sedikit terkejut.

"aku mengenal baik orang tuamu, ibumu ravenclaw dan dia orang yang pintar sama sepertimu, dan ayahmu slytherin yang licik. ah ya dan jangan lupakan cedric yang berada di hufflepuff." ucap topi seleksi yang membuatmu sedikit merinding saat mendengarnya.

"SLYTHERIN!"

kamu terkejut dan sekaligus sedih, ya sedih karena tidak bersama harry, hermione, dan ron. cedric bertepuk tangan dengan bangga kepadamu.

dan kamu di slytherin malah bertemu dengan anak laki-laki berambut pirang yang tadi menabrakmu, yang bernama draco.

[ name ]'s side

setelah jamuan makan malam, kita diantar keruangan masing-masing.

dan tidak lupa aku harus menghampiri hermione, harry, dan ron dulu. untuk memberi selamat tentunya.

"hai! selamat untuk kalian!"

"selamat juga untuk mu, kau hebat bisa masuk kedalam slyhterin." ron menyenggol lenganku.

"well, well harry potter dan teman-teman mudblood nya." kata laki-laki yang berambut pirang. barusan adalah kata-kata yang kejam.

"shut up, malfoy!" hermione menghentakan kakinya.

"look diggory, you're sister, bersama dengan si pecundang potter." malfoy ternyata sudah mengenalku, dia memanggil cedric yang sedang berjalan ke arah tangga.

"get out of my way." cedric menarik tanganku paksa untuk menjauh dari ketiga temanku.

"kalau ayah tau kamu bergaul dengan para mudblood itu, kau akan habis ditangan nya."

"no, it will not happen." aku menggeleng.

"kenapa bisa begitu yakin, huh?" cedric mengeluarkan smirk nya.

"because i'm his favourite daughter, you silly!" jawaban ku berhasil membuat cedric bungkam.










TBC!

same way (draco and reader)Where stories live. Discover now