One Thing

3.1K 282 36
                                    






• Chewing Gum Era •





"Mark Hyung," panggil Jeno yang baru saja keluar dari kamar mandi.


"Ya?"




Jeno mengambil tempat di samping Mark dan menyenderkan tubuhnya ke arah sang tertua.


"Hyung menganggap Jaemin selama ini sebagai adik kan?" Mark mengerutkan keningnya bingung, namun ia tetap menjawab dengan jujur.


"Tentu, memang apa lagi?" Jeno tersenyum lega, setelah itu memberikan senyum manisnya ke arah Mark.


"Kenapa?" Seketika Mark langsung teringat kedekatan Jaemin dan Jeno yang sangat dekat itu. Mungkin Jeno cemburu sahabatnya lebih dekat dengan dirinya.







Atau mungkin Jeno cemburu dalam artian lain?






"Kau ... suka?"



"Huh?"



"Jaemin."



Kini giliran Jeno yang mengerutkan keningnya bingung. "Tentu aku suka, dia teman ku."



"Bukan—"



"Hyung! Jangan bilang hyung mengira aku suka Jaemin, suka benar-benar suka?!"



Mark langsung memasang wajah kalang kabut nya dan ia pun terkekeh ragu sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.



"Tidak, aku suka Renjun. Jaemin itu sahabat bodoh kesayanganku, kalau Renjun ...." Kedua pipi Jeno pun mulai berubah warna dengan sendirinya. Kedua bola matanya pun melirik kesana kemari dan malah menangkap siluet sang pujaan hati yang tengah menenteng boneka Moonmin dari kamarnya dengan wajah bantal.


"Gemas!" Mark ikut melirik ke arah pandang Jeno dan langsung memasang wajah kesalnya.



"Dasar anak muda," gumamnya.



"Ya sudah, Hyung pergi du—"


Jeni segera menahan Mark dan menatap sang tertua di team mereka dengan serius.


"Kenapa?"


"Hyung, apapun yang terjadi, jangan pernah terhanyut perasaan pada Jaemin!"


"Huh? Kau bercanda?!"


Jeno menggeleng sambil terus menatap Mark dengan tatapan serius.


"Aku benar-benar serius!"


"Tidak mungkin dan tidak akan pernah. Aku berjanji!"



































• NCT 2018 Era •









"Hyung!" Mark melebarkan kedua matanya terkejut dengan serangan back hug yang tiba-tiba itu.

"Love you ...."




deg deg deg

Setelah membisikkan kalimat cinta kepada Mark, Jaemin segera melakukan serangan lagi kepada Haechan yang berdiri tak jauh dari keduanya dan mengucapkan hal yang serupa disertai kalimat-kalimat yang menggelikan lainnya.


Dan Mark hanya dapat berdiri di tempat dengan debaran yang tak kunjung berhenti. Selama ini ia tak pernah merasakan hal aneh seperti ini, ia selalu terbiasa dengan sikap penuh cinta yang diberikan oleh Jaemin kepada member-member lainnya, termasuk dirinya. Namun, mengapa kali ini berbeda?




Markmin Is Real ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang