🦉 |Sick.

2.6K 413 43
                                    



「 ➤ Anda memilih Akaashi tetap pergi ke sekolah. 」


·· ─────── ·𖥸· ─────── · ·




Sepanjang disekolah Akaashi lebih banyak diam, walaupun memang dia orang pendiam. Tapi kali ini dia lebih diam, bahkan Bokuto saja sampai bingung dengan tingkah Akaashi.

"Kau kenapa Agaashi?" tanya Bokuto

Akaashi hanya menatap sang lawan bicara lalu kemudian menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Bokuto hanya menghela nafasnya melihat tingkah Akaashi yang aneh dihari ini, -"Jika kau ada masalah cerita kepadaku saja Akaashi" dan Akaashi hanya mengangguk mengiyakan.

setelah pulang sekolah Akaashi buru-buru untuk pulang, bahkan dirinya sampai absen latihan Volly-nya. Setelah membeli sesuatu sebelum pulang langkah Akaashi kini lebih cepat. dirinya lari dengan Tergesa-gesa karena sejak tadi pagi kepalanya dipenuhi dengan bagaimana keadaan sang kekasih.

akaashi begitu khawatir dengan keadaan (Name) karena sebelum ia berangkat sekolah, ia sempat diberi tahu ibunya (Name) bahwa nanti siang kedua orang tua (Name) akan ada perjalanan bisnis. Jadi otomatis (Name) akan tinggal sendirian dirumah.

Brakk!

pintu rumah (name) dibuka dengan terburu-buru hingga menimbulkan suara yang lumayan kencang. Tetapi Akaashi mengabaikan itu dan langsung buru-buru menaiki tangga untuk menuju kamar (Name) tetapi saat dirinya baru menaiki 3 tangga, ada seseorang yang memanggilnya.

"Bisa tidak, Kei membuka pintu dengan pelan-pelan. seperti dikejar maling saja" ucap (Name) dari dapur dan menghampiri Akaashi ditangga

"Kenapa kau ada disini, (Name)?"

"Aku haus kei"

"Memangnya Bunda ga nyediain minum dikamar? kau kan lagi sakit" (Name) hanya mengangkat kedua bahunya dan langsung mendahuli Akaashi menuju kamarnya.

sesampai dikamar (Name) merebahkan badannya, sebenarnya tadi ia memaksakan dirinya untuk mengambil minum padahal kepalanya masih pusing. Akaashi yang menghetahui bahwa kekasihnya sok kuat langsung menyentil dahi (Name).

"Itai! kenapa aku disentil sih, Kei?"

"Padahal masih sakit tapi sok kuat, kau kan bisa menungguku pulang"

(Name) hanya menghela napasnya dan menatap Akaashi sambil tersenyum, -"Aku ga mau ngerepotin, Kei"

"Cih! yasudah ini minum obatnya dan tadi sebelum aku pulang, aku sempat membeli sereal kesukaanmu. tapi makannya pas kamu udah sembuh ya" Akaashi mengelus kepala (Name) lembut dan yang di elus senyum malu.

setelah minum obat, (Name) tertidur dan Akaashi berniat untuk membersihkan kamar (Name) disaat Akaashi sedang membersihkan meja belajar (Name). Ia menemukan sebuah catatan kecil yang tertempel di dinding. di kertas tersebut tertulis bahwa (Name) harus giat belajar agar dirinya bisa diterima di Fukurodani dan bisa satu sekolah dengan Akaashi, karena jika mereka satu sekolah (Name) bisa membuatkan bento untuk Akaashi dan memakannya bersama di jam istirahat.

semburat merah jambu menepati kedua pipi Akaashi, dirinya tak menyangka jika (Name) benar-benar ingin masuk ke fukurodani karena hal seromantis ini -Menurut Akaashi. lantas Akaashi mendekati (Name) yang sedang tertidur pulas, senyumnya Akaashi mengembang kala menatap wajah indah dan damai milik (Name) setelah puas dengan kegiatan itu Akaashi langsung mengecup dahi (Name).

  lantas Akaashi mendekati (Name) yang sedang tertidur pulas, senyumnya Akaashi mengembang kala menatap wajah indah dan damai milik (Name) setelah puas dengan kegiatan itu Akaashi langsung mengecup dahi (Name)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

┌───── -ˋˏ ∵✉︎∴ ˎˊ- ─────┐
Get well soon, (Name).
└───── -ˋˏ ∵✉︎∴ ˎˊ- ─────┘




















.*⸙pesan tersembunyi*

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

"Sudahlah, aku sudah kehabisan darah melihat Akaashi" -Alise, sang Author.

Note;

Aku ga bakal bosen buat ingetin kalian, jangan lupa Vote sama komennya ya^^

MY BOYFRIEND | AKAASHI KEIJIWhere stories live. Discover now