Thanks

5 1 0
                                    

Yeonra POV

Aku di jemput Haruto pagi ini. Berkat Micha. Dia baik sekali. Walaupun aku masih kesal dengan nya. Dia berubah semenjak kenal dengan si Rabbies itu.

Dia lebih mementingkan Rabbies dari pada aku.

Tapi, tidak salah karna aku juga mementingkan teman baru ku.

Selama ini kami saling mengalah dan jarang bertengkar. Karna kami saling memahami. Namun sekarang dia sedang sakit, aku jadi khawatir. Apa dia baik baik saja dengan kak Yeji?

"Hey, apa kau baik baik saja?" Kata Haruto. Astaga, aku lupa jika sekarang aku sedang berdua dengan Haruto. Hyesoo pergi dengan Yedam tadi, jadi aku berdua saja. Yuji juga sedang di panggil ke kantor.

"Tidak, aku tidak apa apa. Hanya sedikit memikirkan kembaran ku yang sedang sakit di rumah. Ku rasa dia masuk angin dan demam saja." Jawab ku, aku menyeruput ice tea ku.

Uhuk.

Barusan bukan aku yang batuk, namun Haruto. Dia tercekat. Aku tidak tahu kenapa. Seperti orang yang melihat setan saja dia.

"Kau tidak papa?" Aku memukul pelan punggung nya.

"Tidak, aku tidak papa. Bisa kau tunggu sebentar?"
Aku mengangguk. Di pergi, aku melihatnya, dia bukan ingin ke toilet atau ke kasir. Namun menemui seorang Yuja cantik.

Apa itu pacar nya?
Aku memang tidak tahu dia punya pacar atau tidak. Yaa aku hanya melihat nya.

Plak.

Yuja itu menampar Haruto. Aku terkejut dan menghampiri Haruto.
Menariknya dari yuja itu.

"Oh karna dia kau ingin putus?" Kata yuja itu sambil menunjuk wajah ku.

"Tidak, aku muak dengan sifat mu yang hanya memanfaatkan aku. Kau pergi dengan JeongIn kemarin. Kau kira aku tidak tahu?" Jawab Haruto. Aku di tariknya ke bekalang tubuh nya.

"Kau salah faham. Aku hanya menugas bersama saja." Elak yuja itu. Aku tidak tau dia siapa namun wajahnya sangat cantik. Bak boneka.

"Menugas bersama, makan bersama, shoping bersama, pulang bersama, teleponan hingga Berjam jam. Kau kira aku tidak tau hah? Hey Tzuyu, aku tidak bodoh." Kata nya.

"Oh wanita ini memengaruhi mu ya? Sini kau." Yuja yang baru saja di panggil Tzuyu oleh Haruto merikku. Aku dengan bodoh nya hanya diam melihat ini.

"Jangan libatkan dia. Dia tidak tahu apa apa." Haruto menarik ku lagi.

"Detik ini juga kita putus." Kata Haruto. Wah aku melihat nya. Mereka putus di depan mata ku. Berarti mereka berpacaran sebelum nya. Wah wah.

Haruto menarikku ke meja kami. Dia menadahkan wajahnya di meja. Dia menangis? Aku tidak tahu.

Dia sangat sedih sekarang. Aku harus menghiburnya. Aku tidak ingin melihat dia sedih seperti ini.

Skip pulang

"Haruto, aku pulang bersama mu kan?" Tanya ku. Wajah nya lebih dingin dari wajah si  Rabbies atau pun Micha sekarang. Aku jadi takut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 17, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Boy Friend.Where stories live. Discover now