60.Thunder Strike

Start from the beginning
                                    

***
Setelah akhirnya pria berambut hitam itu pergi,Gadis Resepsionis itu hanya menghela nafas panjang dan sedikit merasa legah karena akhirnya dia bisa mengatakan hal itu didepan pasien.

Dia pun sebenarnya juga ingin segera keluar dari rumah sakit itu, karena menurutnya kebijakan Baru yang dibuat oleh pemilik rumah sakit terlalu aneh untuk dilakukan.

Dia pun segera menyelesaikan pekerjaannya, sebelum akhirnya membuat surat pengunduran diri.

"hah... Jadi kau juga akan keluar dari sini?"

Suara seorang wanita muda dapat terdengar, Resepsionis itu segera mencari asal suara itu sebelum menemukan Seorang Wanita berjas putih sedang bersandar di Ambang pintu sambil menyilangkan kedua lengannya.

"Dokter Martha.. kau seharusnya sudah tahu alasanku mengapa aku melakukan ini,selain itu bukankah kau juga berpikiran sama?,aku akan membantumu membuat surat pengunduran diri juga sehingga kita bisa segera keluar dari tempat terkutuk ini"

wanita Resepsionis itu kemudian mulai membuat Surat pengunduran diri untuk Martha, membuat Wanita itu segera menahannya.

"Kenapa?"

Itulah pertanyaan yang terlontar melalui mulut Wanita resepsionis itu, membuat Martha hanya bisa tersenyum tipis.

"Aku masih memiliki pasien yang tidak boleh kutinggalkan sampai kapanpun"

Martha hanya tersenyum tipis, Membuat Wanita resepsionis itu akhirnya mengingat satu-satunya pasien yang dirawat oleh wanita berambut pirang dihadapannya ini.

"Maksudmu Nyonya muda?,kita bisa membawanya ke rumah sakit lain kan?"

Mendengar saran wanita resepsionis itu,Martha hanya bisa tersenyum pahit sebelum menggelengkan kepalanya pelan.

"Kalau hal itu bisa dilakukan,aku sudah melakukannya sejak dulu"

Martha hanya menggelengkan kepalanya pelan sebelum melanjutkan.

"Jikapun bisa,aku yakin dia akan mempersulit kami, mengingat karakternya yang Licik itu..."

Mendengar alasan Martha, wanita resepsionis itu tidak bisa berkata-kata lagi,menghela nafas dia pun segera menatap mata wanita berambut pirang itu.

"Jadi Apakah kau hanya akan diam saja jika Orang bejat itu melakukan sesuatu kepadamu?"

Senyuman tipis di wajah Martha menghilang digantikan dengan senyuman pahit.

memang kebijakan yang dimaksud hanya untuk para dokter wanita dan kebijakan itu hanyalah menemani Pemilik baru untuk makan malam bersamanya secara bergiliran, namun Martha dan Dokter wanita lainnya tahu apa yang dipikirkan oleh Orang licik itu.

"Hah... Aku tahu,tapi aku tidak mungkin bisa meninggalkannya sendirian,tenang saja aku akan berusaha keras untuk menolak setiap Ajakannya, walaupun aku sendiri tidak yakin"

Martha hanya bisa menghela nafas panjang sebelum akhirnya meninggalkan wanita resepsionis itu sendirian didalam ruangan itu.

"Hah... Kurasa rumor tentang dokter Martha dan Nyonya muda adalah sahabat adalah benar"pikir Wanita resepsionis itu sebelum akhirnya melanjutkan membuat surat pengunduran kerja miliknya.

***

Sementara itu,Disuatu tempat terlihat seorang Pria berambut hitam sedang menghadap makhluk bertubuh kerdil yang menatap palu yang dibawanya dengan sangat antusias.

"Benar!,palu dalam Legenda itu ternyata benar!"

Sang Dwarf terlihat sangat senang,dia segera mengelus seluruh bagian palu sambil memeriksa palu itu dengan teliti.

Fang juga sebenarnya sudah melihat statistik dari palu ditangannya itu sebelumnya.

______________________________________

[Thunder Strike (Quest Item)]

[Sebuah palu yang hilang dari zaman Old God]

Lvl:70
Grade:Legendary
Str:300
Int:87
Sta:0
Def:10

Special Effect.

Ketika digunakan bertarung,All stat + 150 Serta mendapat kemampuan mengendalikan elemen petir.

Ketika digunakan untuk menempa, keberhasilan penempaan diatas 80% serta dapat menambahkan efek khusus bagi senjata.

[Catatan: Penempaan hanya dapat dilakukan jika pengguna adalah Blacksmith]

Durability:3.500

______________________________________

Dwarf itu terlihat mulai tersenyum kearah Fang sebelum akhirnya menggenggam palu itu dan meminta pemain berambut hitam itu untuk menjauh.

Segera setelah Fang mengambil jarak,Palu itu mulai mengeluarkan aura biru,disertai kilatan petir disekelilingnya.

Sang Dwarf segera menggunakan Palu itu untuk memecah Ruby yang kini berada dihadapannya.

Trang

Suara logam berbenturan dengan sesuatu yang keras dapat terdengar segera setelah itu,Sang Dwarf kemudian mulai melihat dengan teliti sebelum akhirnya menemukan sebuah retakan halus pada Ruby tersebut.

Dorin terlihat tersenyum sebelum mulai memukulkan palu itu berkali-kali hingga akhirnya Permata itu hancur.

Tepat setelah hancurnya permata itu dapat terlihat sebuah batu kecil,batu kecil itu berukuran hanya sebesar ujung jari Kelingking dan mengeluarkan cahaya merah disertai Aura intimidasi yang kuat.

Dorin pun segera meminta Fang untuk mendekat,sebelum pria berambut hitam itu mulai mengeluarkan Ring of soul dari dalam Inventory miliknya.

"Sekarang, Bersiaplah untuk menyambut maha karya terbaikku!"

Dorin terlihat menyeringai,sebelum akhirnya memasangkan Batu kecil itu tepat di tengah-tengah Ring Of Soul dengan hati-hati.

Tepat setelah batu menyentuh cincin, batu merah itu mulai bercahaya semakin terang,bahkan memenuhi seluruh sudut ruangan.

Secara reflek, mereka berdua segera menutup mata karena cahaya yang menyilaukan itu.

Hal itu berlangsung selama beberapa menit,sebelum akhirnya cahaya itu meredup dan Ring Of Soul terlihat berubah bentuk.

Pada saat itulah, pengumuman server menggetarkan Midgard sekali lagi, namun berbeda dengan sebelumnya pengumuman kali ini membuat bingung semua orang,termasuk orang yang memicu pengumuman itu sendiri.

Ding!

[Pemain,Fang menemukan senjata Grade Celestial pertama dalam Game]

[Server Midgard]

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now