59.Aku Perlu Istirahat

Mulai dari awal
                                    

"mengapa dia membuat game yang memiliki sistem yang sama?"

Reyhan terlihat mengerutkan alisnya,Berita ini sungguh sangat mengejutkan baginya.

Dia pun segera mencari review tentang game ini di Theytube,namun tidak ada satupun yang tersisa semuanya sudah dihapus.

Reyhan sekali lagi,mencoba membuka website resmi dari Game itu,dia pun segera mencari informasi tentang game itu sebelum tatapannya terhenti pada suatu gambar yang menunjukkan suatu scene yang menunjukkan Matahari Terbenam pada game itu.

"Ini.."

Reyhan entah mengapa merasa sangat familiar dengan gambar itu,dia terdiam menatap Gambar itu hingga Secara tiba-tiba,sebuah kilasan ingatan muncul dalam pandangannya.

"Uwwa..Apakah mereka semua benar-benar Naga?"

"Hmm..Sepertinya "

"Kurasa Kita dapat mangsa besar kali ini!"

"Hei,kau seharusnya tetap berhati-hati"

kilasan demi kilasan ingatan,mulai memenuhi isi kepalanya yang mulai terasa sakit.

"Argh!"

Reyhan mengerang kesakitan, membuat Luna yang berada didekatnya merasa panik.

"Kenapa tiba-tiba,kepalaku terasa sakit?"itulah yang ada di pikiran Reyhan

Dia berusaha untuk tetap sadar,namun karena tak kuasa menahan rasa sakit dikepalanya,dia pun segera pingsan di tempat itu.

***

"Ugh..,dimana aku?"itulah yang ada dipikiran Reyhan ketika melihat langit-langit berwarna putih yang berada diatasnya.

"Kak Rey sudah sadar?,syukurlah!"

Seorang gadis kecil, terlihat duduk disamping Reyhan sambil memegangi tangan Reyhan dengan tangan kecilnya.

"Luna,ini dimana?"

Reyhan ingin mengatakan hal itu,Tapi seruan wanita lain disampingnya menjawab pertanyaannya itu.

"Kau sekarang sedang berada di rumah sakit,Reyhan" ucap wanita itu sambil tersenyum dan meletakkan buah yang dibawanya di atas meja samping tempat tidur.

Ya, wanita itu adalah ibu Rendy.

"Tante, bagaimana aku bisa berada disini?"

Reyhan terlihat tidak mengingat apapun sebelum dia pingsan, yang terakhir kali dia ingat dia sedang mengecek komputer barunya dan sedang mencari informasi tentang Bahamuth lair.

Mengingat kembali tentang kejadian itu,membuat kepalanya terasa sakit.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu untuk mengingatnya,Dokter akan segera kemari untuk memeriksa keadaanmu"ucap Ibu Rendy sambil tersenyum.

Dia pun mulai menceritakan bahwa ketika dia pingsan, Luna segera panik.

Gadis kecil itu,kemudian berlari ke dapur untuk memanggilnya sebelum ia menelpon ambulans untuk membawa Reyhan kerumah sakit.

Mendengar hal itu,Reyhan hanya tersenyum kearah Luna, sebelum sekali lagi mengelus kepala gadis kecil itu.

"Terimakasih Luna"ucap Reyhan sambil mengelus kepala gadis kecil itu sekali lagi.

"Hehehe"

Gadis itu hanya terkekeh pelan,dia sepertinya menyukai dielus-elus kepalanya seperti itu.

Mereka pun mulai saling bercerita satu sama lain seperti bagaimana keadaan Cuaca, beserta kejadian-kejadian menarik akhir-akhir ini.

Tak berselang lama,Dokter segera masuk keruangan itu sebelum mulai mendiagnosis masalah yang terjadi kepada Reyhan.

"dengan Bapak Reyhan?Saya ingin bertanya..."

Dokter itu mulai menanyakan beberapa hal seperti apakah dia pernah mengalami hal ini sebelumnya,apakah dia memiliki alergi dan beberapa pertanyaan lainnya.

"Baiklah, pertanyaan terakhir Apa anda pernah mengalami pendarahan di kepala sebelumnya?"

Mendengar pertanyaan  itu,Reyhan segera berpikir keras sebelum akhirnya mengingat kejadian waktu dia masih berusia 17 tahun dulu.

Pada waktu itu,dia ikut tawuran antar pelajar yang mengakibatkan pendarahan berat dikepalanya,bahkan sampai membuatnya koma selama berbulan-bulan.

Hal itupun membuatnya melupakan sebagian besar ingatan selama beberapa bulan terakhir kala itu, akibatnya dia terhambat dalam mata pelajarannya dan beruntung baginya bisa lulus SMA kala itu.

Dia pun segera menceritakan hal itu kepada dokter yang membuat dokter itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan sebelum mulai mencatat sesuatu.

"Baiklah,kalau begitu ini resep obat yang diperlukan,jangan lupa untuk minum obat dan istirahat yang cukup"ujar dokter itu sebelum tersenyum dan akhirnya keluar dari ruangan itu.

Reyhan pun segera melihat resep obat di tangannya sebelum menghela nafas panjang.

"Hah... sepertinya aku memang perlu istirahat"pikir Reyhan sambil memandang matahari terbenam diluar jendela.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang