Kecelakaan

48 12 16
                                    

Malam, Pastikan tekan bintang setelah membaca ini. Jika takut bacanya siang saja. Karena, Author tak bertanggung jawab kalau kalian jadi takut dan parno setelah membaca ini. Sedikit cerita saja cerita ini diambil dari Urban Legend di daerah author namun, nama tokoh dan tempat author samarkan karena, jujur saja author sebdiri takut didatangi dia....

"Alvin!" serunya sembari berteriak histeris melihat apa yang tak seharusnya ia lihat.

Baik Alvin dan Rika pun terkejut saat melihat Rahayu sudah berada di depan mereka. Keduanya hampir saja setengah polos dan siap bertempur jika tak ada Rahayu siang itu.

"Yu, aku bisa jelaskan!" serunya sembari memakai pakaiannya kembali.

Rahayu menggelengkan kepalanya dan berlari ke luar ruangan tunangannya.

Laki-laki yang bernama Alvin itu pun berusaha mengejarnya keluar sedangkan wanita yang tadi bersamanya pun tersenyum kecut.

Rahayu berlari sambil menangis tadinya ia ingin memberikan kejutan akan tetapi dia yang terkejut sendiri. Alvin berusaha mengejarnya namun, tak terkejar karena Rahayu langsung tancap gas begitu saja meninggalkan area perkantoran milik tunangannya.

Alvin pun masuk mobilnya dan berusaha mengejar Rahayu. Beberapa kali ia memukul stir kemudinya ia tak menyangka semua ini akan terjadi padanya. Sebenarnya bukan seperti itu kejadiannya namun, tunangannya sudah telanjur salah paham.

Rahayu menangis sejadi-jadinya benar-benar tak menyangka kalau Alvin  tega padanya setelah semua yang telah ia berikan pada laki-laki tersebut. Padahal tinggal selangkah lagi keduanya akan melangsungkan pernikahan namun, semuanya hancur karena Alvin mengkhianatinya. Itu yang dipikirkan Rahayu.

Rahayu sangat marah, kesal, jengkel, murka dan semua rasa yang bercampur menjadi satu di benaknya menjadi satu. Wanita tersebut melaju dengan kecepatan tinggi melebihi rata-rata. Pikirannya benar-benar kacau dan tiba-tiba saja sebuah truk besar berada di depannya yang tidak ia sadari.

Wanita itu benar-benar tak bisa mengendalikan kemudinya ia pun membanting setir ke arah kiri akan tetapi, kecelakaan itu pun tetap terjadi dan dan tak bisa dihindari.

Mobil melaju begitu kencang sampai tubuh Rahayu pun terpental keluar dari mobilnya dan membanting kaca depan truk yang sedang terparkir sampai pecah berkeping-keping mengenai kedua matanya dan tubuhnya kembali terjatuh ke tanah.

Seketika jalanan pun macet. Alvin yang tak bisa mengejar Rahayu pun kini mulai terjebak macet. Perasaan laki-laki itu pun tak tenang dan khawatir.

Sampai pandangannya teralihkan saat melihat mobil Rahayu sudah terbalik. Alvin pun segera turun dari mobilnya dan berlari ke tempat kejadian perkara yang tak jauh dari mobilnya. Ia melihat sekitar semua orang yang sibuk berlalu lalang di sekitar tempat itu.

Alvin mencari keberadaan Rahayu yang membuatnya semakin takut untuk memikirkan hal-hal yang menanggung pikirannya. Alvin pun memberanikan diri untuk bertanya pada warga yang berada di sana.

"Permisi Pak, apakah bapak tau ke mana pemilik mobil itu?" tanya Alvin cemas sembari menunjuk mobil Rahayu.

"Korban, baru saja dibawa ke rumah sakit oleh ambulance," jawabnya.

"Apakah seorang wanita?"

"Yah, ini kecelakaan tunggal hanya pengendara mobil itu saja yang menjadi korban satu-satunya dan siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan truk saya," tuturnya marah karena, kondisi kendaraannya benar-benar rusak parah.

"Ke rumah sakit mana korban di bawa?"

"Paling ke rumah sakit Harapan." pria tua itu pun menatap Alvin dengan tatapan penasaran karena, ia terus saja bertanya padanya.

Merah DarahWhere stories live. Discover now