Johnny oh Johnny!

Baju Bayi

"TADAAAAAA!" Ten mengacungkan sebuah baju mungil ke arah suaminya yang sibuk mengepak bajunya ke dalam koper, bersiap untuk perjalanan dinasnya keluar kota selama beberapa hari. Di samping mereka terdapat beberapa kantung belanjaan, hasil dari perburuan Ten siang tadi. "Lucu gak?"

"Baju bayi banget?" Pertanyaan Johnny dijawab dengan anggukan riang dari yang lebih muda. Juga kikikan pelan sambil menghirup wangi baju mungil di dekapannya itu, menikmati aroma yang masuk ke dalam indera penciumannya.

"Tadi habis jalan sama Taeyong, dia mau beli beberapa perlengkapan yang masih kurang. Trus aku nemu ini. Lucu banget gak sih? Cocok buat anak kita." Cerocosnya lagi, membuat yang lebih tua memusatkan perhatiannya ke arah pergerakan Ten. Meletakkan baju di tangannya ke ranjang mereka, Ten ganti mengambil barang lain dari dalam kantung belanjaannya lalu memegangnya dengan kedua tangan untuk kembali memamerkan kepada suaminya. Dua buah baju senada dengan yang sebelumnya, dengan ukuran yang lebih besar, cukup untuk digunakan mereka berdua. Terlihat jelas Ten ingin mereka menggunakan pakaian kembar untuk mereka, juga calon anak mereka, yang belum jelas kehadirannya. Johnny menyeringai sebelum berjalan mendekati suaminya, membiarkan kopernya terbengkalai di lantai. Tangan besarnya melingkar di pinggang Ten, menariknya mendekat, menempelkan tubuh mereka satu sama lain sebelum menciumnya lembut.

"Let's have baby, first." Johnny langsung menggendong pria yang bertubuh lebih kecil, untuk dibawa ke ranjang mereka. Ten menelusupkan kepalanya ke leher suaminya, ganti menciumi leher dan tulang selangka yang lebih tua.

"Tujuh ya John?" Tanyanya dengan suara teredam. Menyebut jumlah angka anak yang ingin dimilikinya dari Johnny. Pria itu tertawa karena permintaan suaminya yang tidak berubah.

"Berapapun yang kamu mau." jawabnya sambil menciumi seluruh wajah pria yang terkikik geli. Melupakan fakta bahwa Johnny harus bersiap untuk kepergiannya esok hari.

***