Baby Joongie

2K 188 178
                                    

Little space!au

Jahat banget leta gak mau bikinin ;---; yaudah bikin sendiri aja! IYA LETA AKU GIBAHIN KAMU KQKQKQKQKKQKQKQ

Minjoong
.
.
.
.

Mingi baru saja berbelok di persimpangan ketika ponselnya berbunyi. Nama kekasihnyalah yang terpampang di layar ponsel. Mingi mengulas senyum, tidak sabaran sekali, padahal Mingi sudah mengabari kalau ia sedang di jalan.

Jalanan di depannya cukup lengang, jadi Mingi memegang ponselnya dengan sebelah tangan dan segera mengangkat panggilan itu. "Halo Hongjoong, aku sud—"

__ddaaadaaaaa aummm__

Ckiittttttt

Mingi sempat oleng karena terkejut, untungnya ia bisa kembali mengendalikan laju mobilnya. "Sayang, Joongie?? babynya daddy?? Astaga baby, tunggu sebentar ya sayang,, daddy sebentar lagi sampai di rumah." Mingi mengaktifkan fitur load speaker sebelum meletakkan ponselnya pada car phone holder agar ia bisa memegang gagang kemudi dengan kedua tangan.

Mingi juga mempercepat laju mobilnya sambil mengajak Hongjoong yang sedang kambuh untuk terus berbicara dengannya. "Baby Joongie?"

__ddaadaaa uyanng__

"Iya sayang iya,, daddy sebentar lagi pulang. Joongie jadi anak baik yaa,, nanti daddy kasih hadiah."

Mingi kembali menambahkan kecepatan mobilnya, astaga Hongjoong sendirian di rumah. San -sahabat Mingi- lah yang biasanya menemani Hongjoong saat Mingi pergi bekerja, dibayar tentu saja. Namun San mengambil cuti selama satu Minggu karena kekasihnya Jung Wooyoung jatuh ke parit saat ia belajar naik sepeda sampai luka-luka.

Dua hari sebelum San mengambil cuti, pria berlesung pipi itu mengatakan kalau Hongjoong mengalami kemajuan dan belum kambuh lagi sejak terakhir kali ia kambuh dan hampir membakar tangannya karena saat itu Hongjoong sedang memasak.

Jadi hari ini Mingi meninggalkan Hongjoong sendirian, walaupun ia masih sedikit cemas, tapi Hongjoong bilang tidak apa-apa, jadi Mingi mengiyakan. Tapi sekarang? Demi Tuhan, semoga Hongjoong tidak sedang berada di dapur mengingat ini waktunya memasak makan malam.

"Joongiee?? Baby, bicara sama daddy sayang."

Mingi semakin panik karena Hongjoong berhenti mengoceh dan sedikit terdengar suara seperti kunyahan.

"Joongie?? Baby Joongie sedang apaa? Sayang bicara sama daddy." Mingi menukik tajam di belokan terakhir, gerbang rumahnya sudah terlihat.

__ daadaaa nyamm .. aperrr__

"Joongie lapar? Tunggu yaa, daddy sudah sampai, daddy sudah sampai."

Ckittt

Mingi memarkirkan mobilnya secara asal dan segera memasuki rumah, ia melepas sepatunya dengan terburu dan melemparnya ke sembarang arah. "Joongie?! Joongie sayang kamu dimana? Joong—oh syukurlah."

Mingi dapat bernapas sedikit lega saat menemukan Hongjoong yang tengah duduk di ruang tengah sambil mengunyah ponsel di genggamannya. "Joongie?"

Hongjoong menoleh, ia tersenyum lebar saat melihat Mingi, kedua tangannya terulur ke atas. "Daadaaa."

Mingi duduk berjongkok di depan Hongjoong dan mengusap surai Hongjoong dengan pelan, membuat kikikan senang keluar dari belah bibir Hongjoong.

Mingi kemudian mengambil ponsel berlumuran liur itu dari tangan Hongjoong dan meletakkannya di meja setelah mematikan panggilannya. Di ponsel Hongjoong hanya ada dua nomor, nomor Mingi dan nomor San. Ponselnya juga terkunci, pasti tombol untuk panggilan dadurat tertekan saat Hongjoong memasukan ponselnya ke dalam mulut.

JUST MINJOONG !Where stories live. Discover now