puisi suara kami kan tetap sama

160 5 5
                                    

Suara kami kan tetap sama

Kami tidak hanya menabur harap kepada kata penting

Kami memang orang penting dalam catatan masa silam

Sayang catatan itu hilang dicuri, atau telah dimakan zaman hingga hilanglah kami darinya

Akan tetapi segala yang tertuang dalamnya tidak lenyap seutuhnya

Kami ingat, kami kan tetap ingat, dan bersyukur selain kami masih ada yang ingat

Setiap kali mendengar Indonesia raya dinyanyikan di hari merdeka kami kan tetap ingat

Yang hilang adalah siapa saudara sebangsa kami yang namanya dibinasakan nasib

Bahkan dalam nisanpun tidak terukir nama, namun mereka rela dan menulis dalam ingatan

Sebelum wafat kawan kami titip wasiat untuk ibunya "merdeka adalah harga mati"

Wasiat itu tak pernah padam, ia menyulutkan api, membakar tekat kami

Kami mampu meneriakkan suara melolong menahan rasa sakit dan duka

Melambungkan suara merdeka atau mati kedalam tiap-tiap gema satu bangsa satu tekat

Dimedan laga benar-benar merah, menodai tanah dengan darah yang seharusnya tak tumpah

Karena tanah ini milik kami, hak kami, tetapi sekarang hak ini dicabut

Maka kewajibanlah yang berkumandang, baru hak kami kembali atas tanah kami

Medan laga usai, kami menyadari bahwa kami penting seharga merdeka

Anugerah turun sebagai penghormatan atas kami yang masih diberi mata

Menyaksikan segala hasil penggadaian nyawa kami untuk kemerdekaan

Kami tetap ingat walaupun mungkin ingatan itu dimakan usia

Bawasannya tugas kami belum selesai, kami baru mengusir penjajah

Awal baru saja dimulai, sedangkan satu persatu dari kami tutup usia

Suara kami tidak direkam dalam kaset sebagai kenangan namun terus melekat

Selama kami masih melihat bendera merah putih berkibar, kami ingat dan hormat

Yang terpenting bukanlah nama kami dikenang dihormati, tetapi semangat yang menjiwai diri kami memperanakkan keturunan kepada generasi milenial.

Puisi Untuk IndonesiaWhere stories live. Discover now