Ck! Baper deh...
"Kau PMS"
BUAAGHH!
Tanpa aba aba ia melemparkan bantal kewajahku sehingga aku terjungkal dari dudukku
"Gila! Untuk apa itu?!"
"Untuk otakmu yang konslet!"
"Tadinya aku tidak usah menikahimu"
"Heol! Ck! Yer! Ayolah!"
Dia tidak menghiraukanku. "Kau tidur diluar hari ini"
"Tidak mau!"
"Kalau begitu besok masak sendiri"
"Tidak masalah" aku membaringkan tubuhku dan memeluknya dari belakang
"Lepaskan aku, dasar lelaki sialan!"
"Bicara kasar saja terus!"
"Kau yang mengundang ke-toxic-kanku!"
"Yer! Itu hanya akting!"
"Aku tidak peduli, lepass!" Dia berusaha melepaskan tanganku tapi aku malah mengeratkannya
"Bicaralah padaku, apa kesalahanku?"
"KAU MASIH TANYA?! PIKIRKAN SAJA SENDIRI!" kali ini dia benar benar menghempaskan tanganku lalu berjalan keluar kamar...
Aku mengusap wajahku frustasi...
Meminta belas kasihan darinya sama susahnya jika kau sudah berurusan dengan emak emak rempong yang salah nyalain lampu sen
Yeri's POV
Aku duduk disofa bawah sembari menatap kertas didepanku dengan mata berapi api
Ingin rasanya aku membakar kertas berisi adegan romance yang panas itu
Aku menghembuskan nafasku kasar... setelah puas bermisuh misuh aku menyalakan ponselku
"Bang"
"Apa? Napa lo? Ganggu beut!"
"Lo sibuk gak?"
"Gak tapi gw lagi shift malem"
"Minghao kampret njing!" ucapku tidak santai
"Hoy? Ibu Yeri sehat? Awas lo anaknya ngikutin!"
"Aulah lo malah gabantu"
"Iya iya kenapa si Minghao? Mau gw goreng?"
"Gatau ah males ngomonginnya"
"Idih! Aneh! Lo yang nelpon gw duluan loh"
"Gw iri bego!"
"Santai aja oncom! Elah! Punya adek gini amat"
"Ya lagi sapa yang gak sebel kalo suaminya akting ma cewe laen! Ah! Sumpa sutradara macam apa sih!"
"Intinya lo mau dapet duit apa akgak, elah ribet bener"
"Tapi bang... kan dia juga harus liatin perasaan gw..."
"Yer lo gabisa egois, gw tau itu susah, tapi itu tuntutan pekerjaan Yer, lo mau ngomong apa, dia gak kerja, lo juga yang gadapet duit, gw gak nyindir lo ya tapi lo harus sadar! Dia kerja juga buat lo"
Tak lama Air mataku melelh begitu saja...
"Bang... terus gw haru sgimana? Hiks..."
"Ya minta maaflah ogeb!"
"Gausah ngegas bangul!" Isakanku semakin menjadi
"Ck... iya iya deh adek gw jangan nangis lagi, ini dah malem nanti disamperin kuntilanak mampus lo"
"Abaang!"
"Iye iye canda, udah ah cengeng bener, jangan nangis, udah lo minta maaf aja sama dia oke? Jangan gitu lagi ah... masa adek gw childish banget"
"Besok datengin gw... temenin gw... ya? plisssss..."
"Gaada ntar gw dicekek Minghao, mampus"
"Dianya juga pergi syuting kok, sekalian Zihao kangen ma uncle bobrok gatau dirinya itu"
"Syaland lo dek"
"Iya gw tau, dan makasi buat sarannya gw mau tidur aja... babay!"
"Jan lupa minta maaf!"
"Iya bawel!" Aku menutup sambungannya lalu kembali keatas...
Minghao tengah tertidur... wajahnya begitu damai... polos bener sih nianak jadi pen ditelen idup idup kan tuh. G
Aku membaringkan tubuhku disampingnya lalu memeluknya... menyembunyikan wajahku didadanya
"Maaf..." air mataku kembali terjatuh. "Maaf aku egois... kamu gak sukakan punya istri egoisan kek aku?"
Tangan Minghao mengelus kepalaku membuat isakanku semakin menjadi. "Bukan salah kamu kok... itu salah aku juga"
"HUWEEEEE! AKHIRNYA KAMU SADAR JUGAAA!"
Minghao terkekeh pelan. "Udahah masa nangis sih nanti cantiknya ilang loh"
"Bodo amat!"
"Udah ya Yeri istriku tercayank, tidur yang nyenyak, nanait"
End...
Hey gesss... lama gak nemu ye ehee... aku lagi mencoba membuat sequelnya ditunggu aja ya...
Kapan mau dipublish? Masih gatau karena aku juga belom selesai bikin ploting nya
Ini buat spoiler dulu... :v
Semoga ada yang kangen ma ceritanya kalo gaada juga gamaksa
Makasih buat yang udah vomment, comment-an kalian itu lo kadang bikin aku ngakak...
THANKS FOR READING ~ THOR
JAN LUPA LIAT WORK AKU YANG LAIN YA LUP LUP!
YOU ARE READING
Bad 'Ketos' ● Xu Minghao
Fanfiction[O N R E V I S I O N] "mang ada y? ketos? tp brandalan? apa cuman disekolah gw doank yg begitu?" ~ Yang Yeri "heh! cewe yg disana! jgn bengong! kalau lo bengong skali lg, gw suruh jd babu gw lo!" ~ Xu Minghao "i... iya kak" ~ Yang Yeri tuh kan baru...
BONCHAPT #2
Start from the beginning
