🦉 |Nama Panggilan.

Start from the beginning
                                    

-

Sepertinya firasat Akaashi memang ada benarnya jika seharusnya ia tidak mengizinkan Bokuto untuk pulang bersamanya.

Kini, ia menatap wajah kekasihnya yang sudah merah padam dan lagi Bokuto yang tiba-tiba izin pulang terlebih dahulu. Meninggalkan mereka berdua yang sedang berdiri didepan mini market.

-flashback.

Disaat mereka bertiga berjalan tiba-tiba saja Akaashi meminta untuk berhenti didepan sebuah mini market, karena ia harus membeli barang yang sudah dititipkan oleh ibunya.

Jadinya tinggal-lah Bokuto dengan (Name) yang berada diluar mini market.

"(Name)-san kau masih memanggil nama Akaashi dengan nama marga?" Tanya Bokuto

(Name) hanya mengangguk, -"memangnya kenapa Bokuto-san?" Tanya (Name)

"Kalian berdua kan sepasang kekasih kenapa kau masih memanggil nama marganya?"

"Bokuto-san saja memanggil Akaashi dengan nama marganya juga"

"Eh! Akukan temannya bukannya pacarnya, Jadi aku tidak masalah hanya memanggil nama marganya."

"Terserah"

"Memangnya sudah berapa lama, kalian berpacaran?" Tanya Bokuto, (Name) mengangkat tangan kirinya dan menunjukkan angka 2

"Dua hari?"

"Aish! 2 Minggu Bokuto-san" kesal (Name)

"Lumayan lama juga sih, coba kau panggil Akaashi dengan namanya jangan marganya."

"E-eh? Mana bisa?" Tiba-tiba Wajah (Name) memerah

"Hahaha, lucu sekali wajahmu (Name)-san. Pantas saja Akaashi menyukaimu" sekali lagi ucapan Bokuto membuat wajah (Name) tambah memerah.

Bokuto tiba-tiba memegangi kedua bahu (Name), -"Dengarkan aku, (Name)-san. Akaashi saja sudah memanggil namamu, jadi kau juga harus bisa memanggil nama Akaashi juga." Selepas itu Bokuto langsung meninggalkan (Name) sendiri didepan Mini Market.

"Ja nee, (Name)-san. Ganbate yaa" teriak Bokuto yang sudah berada jauh dari (Name).

Seperginya Bokuto beberapa menit, Akaashi baru keluar dari mini market dengan kantong belanja yang cukup banyak. Wajahnya Akaashi heran, mengapa hanya tinggal (Name) saja diluar. Dimana Bokuto?

"Kau mencari Bokuto-san, Akaashi-san?" Tanya (Name)

"Iya, dimana Bokuto-san? Apakah dia sudah pulang?" Tanya Akaashi

(Name) mengangguk dengan wajah memerahnya masih setia menemaninya.

"(Name) kenapa wajahmu memerah?"

-Flashback ended.

"Tidak kenapa-kenapa kok Akaashi-san, mau aku bantu membawakan barang belanjamu?" Tawar (Name)

"Tidak usah, (Name). Ayo kita pulang takut nanti kesorean"

Diperjalanan mereka, hanya suara kicauan burung yang berbunyi. Mereka berdua hanya diam, mungkin karena Akaashi yang memikirkan apa yang membuat kekasihnya memerah wajahnya dan (Name) yang memikirkan bagaimana memanggil nama Akaashi.

"Akaashi-san"

"(name)"

Sekalinya membuka pembicaraan, mereka malah memanggil secara bersamaan.

"Eh? Kau duluan saja. Akaashi-san"

"Tidak, kau duluan saja yang berbicara. Lady first"

(Name) berdiam beberapa menit untuk merangkai perkataannya. -"A-akaashi-san bolehkan aku memanggil namamu?" Tanya (Name) dengan wajah yang kembali merah dan kini menyembunyikan dengan menundukkan kepalanya.

Akaashi melihat wajah (Name) yang kembali memerah dan kini ia ikutan memerah juga. -"ekhm! Bukankah kau sudah memanggil namaku?"

Wajahnya (Name) menatap Akaashi, -"Bukan yang seperti itu mak-maksudku...."

"Kei, panggil saja namaku kei. Aku senang jika kau memanggilku seperti itu. Tapi kalau mau memanggil ku keiji juga ga apa-apa"

"Eh? Ba-baiklah aku coba. K-kei" ucap (Name) sambil menunduk

"Eh? Apa aku tidak mendengarnya (Name)" padahal Akaashi sudah mendengar jelas tetapi menjahili (Name) sampai wajahnya memerah cukup menyenangkan.

"Ish! Jangan menjahili ku. Kei!!" (Name) langsung menepuk-nepuk punggung Akaashi.

"Hahaha, maafkan aku (name). Sudahlah jangan terus memukul ku"

"Biarin wle😝"

Akaashi hanya menggelengkan kepalanya, andai dia tidak sedang membawa belanjaan ibunya pasti sekarang dia sudah mengunyel-unyel pipi (Name).

"Oh ya, (Name). Kaukan sudah memanggil ku kei, berarti aku boleh dong memanggilmu Honey"

Reaksi kalian seperti apa?

➤ Mati Pingsan
























(Name) tahu ia sedang di jahili oleh Akaashi, makanya dia langsung lari meninggalkan Akaashi.

"Dadah pacar pungut," ucap (Name) berlari meninggalkan pacarnya yang hanya bengong ditinggal pergi.

Nama panggilan mereka dipelopori oleh Bokuto Koutaro.

































.*⸙pesan tersembunyi*

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

"Mereka berdua pasangan yang lucu, jadi rindu pacarku" -Bokuto Koutaro

"Tadi aku mengucapkan pacar pungut, kei marah ga ya?" -(Name)

"Astaga bisa ga sih (Name) wajahnya sehari saja tidak membuatku gemas" -Akaashi Keiji

Note;

Jangan lupa Vote sama komennya, readers❤️

MY BOYFRIEND | AKAASHI KEIJIWhere stories live. Discover now