Twelve - Stuck With You Happily

ابدأ من البداية
                                    

Angkasa hanya bisa menghela berat begitu pelukan Samudra terasa semakin erat. Rangkaian kalimat Samudra sepertinya berhasil mengusir separuh kegundahan yang ia punya, tetapi tetap saja rasa takut itu masih ada-sepertinya enggan lenyap.

"Eh, mumpung hari ini weekend, kita jalan, yuk?"

Angkasa mendongak dengan raut masam ke arah Samudra seraya berkata, "Ih, ujan tau, Sam! Nggak mau, dingin!"

Samudra tertawa lepas begitu Angkasa semakin merangsak masuk ke dalam pelukan-bahkan dengan kepala yang sengaja bersandar nyaman di dada bidang Samudra. Pemuda itu kembali mengelus halus puncak kepala kesayangannya, sebelum berkata, "Dari tadi udah reda ujannya, Sayang. Mumpung gue ada tiket nonton nih, Agatha suruh beliin kemaren, tapi nggak mau nonton sama dia, males, lagi marahan."

"Marahan kenapa?" tanya Angkasa, mendongak, sebelum menyadari sesuatu. "Eh, yang kemaren kasih lo obat perangsang siapa? Jahat banget loh, efeknya kuat banget sampe capek gue layaninnya."

"Coba tebak," balas Samudra dengan senyuman simpul seraya mendekatkan wajah-hanya untuk menggesekkan ujung hidung mereka. "Kalo bener gue traktir seharian."

"Yang ngasih lo obat itu ... Agatha?"

Samudra mengangguk kecil sebelum kembali memeluk Angkasa erat-erat, seolah tidak ingin pemuda itu beranjak walau sejenak. Pemuda Nararya sedang butuh hiburan-bilang saja begitu, untuk mengobati hati yang masih terluka, dan selalu saja ada Angkasa dalam agenda menyenangkan yang ingin ia lakukan. Samudra tahu betul bahwa kebahagiaannya hanya berpusat pada satu bentangan luas langit di atas sana; siapa lagi kalau bukan Angkasa?

 Samudra tahu betul bahwa kebahagiaannya hanya berpusat pada satu bentangan luas langit di atas sana; siapa lagi kalau bukan Angkasa?

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"IH! PUNYA GUE!"

Angkasa merengut dengan wajah cemberut begitu Samudra melahap habis satu sosis besar yang sedari tadi berada dalam genggaman. Pemuda Narendra itu sempat berdecih kesal sebelum membuang tusukan sosis secara asal-mengabaikan tawa yang masih menguar dari sosok Samudra-dan melenggang pergi begitu saja, entah menuju stand makanan mana lagi di sana-sehabis nonton film, mereka datang ke sini sebagai pelampiasan dari perut yang masih keroncongan. Sementara itu, Samudra masih mengunyah dalam tawa, dengan kedua pipi berisi yang membuat dia makin terlihat lucu-tampan dan lucu begitu, di tempat ramai pula, wanita dan pria mana yang tidak menatapnya dengan tatapan terpana?

"Asha, tungguin!"

Angkasa mana mau mendengar. Ia tetap berjalan cepat dengan mata yang menyoroti stand makanan satu persatu. Perutnya masih minta diisi setelah sarapan-agak kesiangan-tadi. Ditambah sosis yang baru ia makan segigit sudah keburu dihabiskan sama Samudra-tambah kesal lah Angkasa.

"Mau ini!"

Angkasa menunjuk sebuah kedai setelah Samudra berhasil menyusul. Pemuda Nararya itu lantas menghela napas begitu menemukan stand kue ikan yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Angkasa. Dia ini alergi cokelat, tapi sukanya makanan yang pakai cokelat sebagai isian, apa tidak aneh, coba? Untung Samudra selalu ingat apa pun menyangkut Angkasa, entah itu alergi maupun kebiasaan, jadi lah selalu selamat pemuda itu.

break up with your girlfriend; seungjinحيث تعيش القصص. اكتشف الآن