STRAWBERRY & CIGARETTE

Start from the beginning
                                    

"Ah maaf Jeno-ssi."

Lee Jeno menggaruk tengkuknya kemudian kembali menyodorkan buku milik Jaemin yang terjatuh akibat ulahnya tadi "Ini buku milikmu."

"Terima kasih.." Jaemin mengulurkan tangannya untuk mengambil buku tersebut dari tangan Jeno, namun sebuah teriakan nama dan gerombolan orang yang berlari kearah mereka justru membuat Jeno bukan mengembalikan buku Jaemin namun justru menarik jemari pria itu agar berlari bersamanya.

Meninggalkan gerombolan yang bisa dikatakan anak-anak nakal disekolah dan tentu saja meninggalkan Donghyuk yang kini mengangga karena melihat sahabatnya di tarik pergi oleh Jeno si pembuat onar.

"LEE JENO! KAU AKAN MATI HARI INI!"

Tanpa bertanya ada apa dan mengapa dirinya ikut terseret dalam masalah orang lain Jaemin mengikuti kemana saja Jeno menariknya, dirinya baru sadar ada luka memar kecil di sudut bibir Jeno saat pria itu menoleh sebentar melihat kebelakang apakah mereka masih dikejar atau tidak.

Sepertinya rumor yang beredar ada benarnya, bahwa Jeno begitu sangat suka mencari masalah hingga dirinya akan dipanggil keruang konseling lalu menerima banyak omelan dari guru kemudian ayahnya akan dipanggil kesekolah. Walaupun hasilnya tidak akan ada yang datang karena sang ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kerajaan bisnisnya.

Pria itu terlihat bingung kemana dirinya akan bersembunyi terlebih dengan bodohnya ia menyeret Jaemin bersama dengannya, Jeno sadar seharusnya tak perlu ia membawa Jaemin ikut berlari bersamanya dan membuat mereka berpikir kalau Jaemin ada hubungan dengannya.

"Kemari.."

Kali ini Jaemin yang memimpin, ia menarik Jeno untuk masuk kedalam perpustakaan tempat yang baru saja didatanginya tadi, pria bersurai coklat madu itu menahan langkahnya agar lebih tenang saat sudah berada didalam perpustakaan dan segera diikuti oleh Jeno.

Perlahan ia menarik pria bersurai hitam tersebut untuk mengikutinya dengan tenang menuju rak paling terpencil dan jarang didatangi orang lain untuk bersembunyi disana.

Keduanya mendudukkan diri di lantai sambil bersandar pada rak buku yang sangat tinggi disekeliling mereka. Jeno menatap sekelilingnya yang kini menjadi tempat persembunyian terbaik selama dirinya menghindar dari masalah ia pun terkekeh pelan usai menyadari bahwa dirinya justru dapat bersembunyi ditempat ini karena pria disisi kirinya.

"Ini kali pertama diriku masuk kedalam perpustakaan, terima kasih untukmu Na Jaemin-ssi."

Kekehan pelan keluar dari bibir Jaemin ia kemudian melirik kearah Jeno yang sama sepertinya tengah terengah karena berlari memakan energi mereka tadi "Akupun baru pertama kali dikejar-kejar seperti tadi."

Kembali, keduanya saling terkekeh sambil melemparkan tatapan satu sama lain. Pertama kali setelah sekian lama mengetahui nama masing-masing mereka akhirnya mengenal lebih jauh, pertama kali juga mereka memberikan pengalaman berbeda pada diri mereka masing-masing. Termasuk, pertama kali mereka merasa tertarik pada orang asing yang pertama kali mereka kenal dekat seumur hidup keduanya.

Jaemin kemudian memutuskan adegan saling melempar tatapan lalu merogoh sakunya dirinya ingat bahwa ia selalu membawa plester kemanapun dirinya pergi karena tidak bisa dipungkiri walau hidupnya selalu terasa sempurna Na Jaemin pun sedikit ceroboh dan terkadang mudah melukai dirinya sendiri. "Kau terluka, pakailah ini sementara. Jika sudah aman aku akan mengobatimu ke UKS." ia duduk bersila menghadap Jeno yang masih duduk bersandar di sisi kanannya, tubuhnya maju mendekat pada Jeno dan menempelkan plester tersebut pada sudut bibir Jeno yang terluka dengan hari-hati.

"Selesai.."

Jeno segera meraih jemari Jaemin yang menyentuh sudut bibirnya barusan, apa pria itu tahu menatapnya dan mendapat sentuhan kecil darinya saja membuat perut Jeno saat ini terasa bagai diterbangi ratusan kupu-kupu saat ini? Jemari milik Jaemin tersebut perlahan masuk dalam genggaman setiap ruas jemari besar milik Jeno, menghasilkan kerutan bingung di kening Jaemin namun tak bisa ia pungkiri bahwa Jaemin sama sekali tidak menolak genggaman hangat tersebut.

STRAWBERRY AND CIGARETTE [NOMIN]Where stories live. Discover now