35. Bertemu Haechan

Start from the beginning
                                    

"Tapi Jinsung tetap ada hubungannya kan? Itu berarti dia juga salah satu pelakunya."

Haechan tersenyum tipis. "Ya, kamu benar."

"Kenapa kamu tidak bilang ke y/n kalau Jinsung salah satu pelakunya?"

Haechan menggeleng. "Bagaimanapun, mereka itu saudara meski tidak satu darah. Aku tidak mau membuat y/n kepikiran. Dan aku juga sedang berusaha mengumpulkan semua bukti terkait kecelakaan Mark hyung."

Aku menggaruk pelipis yang tak gatal. Kalau tahu begini, kenapa aku harus susah-susah berusaha mencari tahu penyebab kematian Mark. Aku seharusnya tinggal bertanya saja pada Haechan dan solusinya akan langsung ketemu.

Ahh, sepertinya aku terlalu menyia-nyiakan waktu. Mark juga, kenapa dia tidak mengenalkanku pada Haechan coba. Kalau sejak awal Mark mengenalkanku pada Haechan dan bukan y/n, mungkin aku bisa lebih cepat menyelesaikan urusan dunianya serta tak perlu bertemu y/n sampai jatuh cinta padanya.

"Kamu masih belum mengerti juga, Huang?" Sebuah suara menghancurkan pikiranku tentang Mark dan y/n.

Kepalaku refleks menoleh ke kanan, melihat sosok Mark sedang duduk di kursi kosong di sebelahku.

"Hyung?" Aku terkejut dengan kehadiran Mark yang begitu tiba-tiba. Untung saja Haechan tidak merespon terlalu berlebihan, dia bahkan bertanya dengan santainya apakah Mark ada di sekitar kami atau tidak.

"E-eh, iya. Ada Mark Hyung di sini." Aku menunjuk kursi kosong tempat Mark berada.

Haechan segera memfokuskan pandangannya yang tidak melihat apapun. "Hyung, kamu ada di sini?"

Haechan mencoba berkomunikasi dengan Mark, dan aku sebagai orang yang bisa melihat Mark nencoba jadi perantara mereka.

"Ya, aku di sini."

Aku mulai menjadi komunikator, menyampaikan apapun yang Mark ucap ke Haechan.

"Bagaimana keadaan Hyung? Apakah tidak masalah Hyung tetap berkeliaran seperti ini di dunia manusia? Maksudku, Hyung tahu kan kalau arwah sepertimu memiliki kehidupan lain yang berbeda dari kami."

Mark tidak menjawab, dia hanya memandang Haechan dengan tatapan sendu. Perhatian Mark lalu teralih padaku, dia menatapku, seakan meminta izin untuk melakukan sesuatu.

Aku tidak tahu apa yang Mark inginkan sampai akhirnya dia mengambil alih tubuhku begitu saja. Anehnya, aku tak bisa berdiri di luar ragaku ketika arwah Mark masuk.

Hari itu, aku malah kehilangan kesadaran dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Juga, apa yang dibicarakan Mark bersama Haechan.

___The 7th Sense___

Pusing mendera kepalaku saat mata yang tadinya terpejam kupaksa untuk terbuka. Hal yang aku lihat pertama kali adalah langit-langit ruangan berwarna putih.

Aku tidak tahu apa yang telah terjadi padaku sampai seseorang bersuara.

"Renjun? Kamu sudah sadar?" Suara panik y/n terdengar pertama kali di telinga. Berikutnya, aku bisa melihat sosok y/n dan Haechan tengah berdiri di sampingku.

Mereka terlihat khawatir padaku yang tidak dalam kondisi baik. Aku juga merasa aneh sebenarnya.

Entah apa yang terjadi padaku, aku merasa tubuhku semakin melemah setiap kali ada arwah yang meminjam tubuhku.

"Hm. Aku baik-baik saja." Kucoba untuk bangkit duduk, satu tanganku memegang kepala yang terasa sakit. Dalam beberapa detik, aku merasa benda di dalam kamar ini berputar 360 derajat.

The 7th Sense | HRJ x You ✔Where stories live. Discover now