"Mom mau nginep disini?" tanya New buat ngalihin pembicaraan karena ngerasa tersipu dengan kalimat Tay yang terakhir.

"Enggak, mom cuman mampir aja karena bentar lagi papa jemput. Dia ada urusan disekitar sini katanya."

"Yaudah nanti aku gantian dateng ke rumah kalau senggang."

***

Menjelang jam makan siang, Tay sedang memeriksa lembar tugas para mahasiswanya di ruang kelas tempat dirinya mengajar tadi. Tay gak balik ke ruang dosen karena lagi nunggu dua mahasiswanya yang meminta waktunya untuk bimbingan hari ini.

"Selamat siang pak." ucap seseorang tiba-tiba.

"Oh, kamu Krist. Masuk aja."

"Terimakasih pak, maaf saya mengganggu waktu bapak."

"Gak lah, kan kamu anak bimbingan saya." ucap Tay lalu dirinya meminta paper milik Krist dan mulai memeriksanya.

"Judul kamu ini ide sendiri atau ada bantuan dari pak Theniti?" tanya Tay masih dengan kedua mata memeriksa paper milik Krist.

"Ide saya sendiri, tapi pak Theniti cukup membantu saya karena penjelasan beliau mudah dipahami. Ada apa ya pak?"

"Gak papa, it's a good one tho. Bab satu dan dua gak banyak yang harus di revisi."

"Paling kamu harus hati-hati sama referensi kalau mau ambil kutipan-kutipan nya. Coba kamu cek lagi cara yang benarnya gimana."

"Baik, terimakasih banyak pak." ucap Krist lalu dirinya memberikan kartu bimbingan untuk Tay tanda tangani.

"Oiya, can I ask you something?" tanya Tay setelah dirinya memberikan tanda tangannya.

"Sure, what is it sir?"

"Ini di luar urusan skripsi sih, karena kamu kan sahabat dekat New jadi saya mau tau aja apa ada yang terjadi sama New waktu dia pergi sama anak teknik itu kemarin." masa bodoh dengan profesionalitas, Tay masih ngerasa khawatir dengan New. Tay bisa nanya tentang New cuman sama para sahabatnya dan untungnya Krist adalah anak bimbingannya.

"Tidak ada pak. New bilang ke kami kalau dia sekarang berteman baik sama senior itu. Dia juga bilang tidak terjadi apapun, jadi kami percaya."

"Kenapa kamu bisa percaya gitu aja?"

"Karena New bukan tipe yang pintar jaga rahasia pak, tidak bisa bahkan. Sifatnya yang terus terang itu yang buat kami percaya memang tidak terjadi apapun."

"Oh begitu, dia juga bilang hal yang sama sih ke saya. But I still want to make sure. Kalau gitu makasih ya udah mau jawab pertanyaan saya."

"Sama-sama pak, senang bisa membantu. Kalau begitu saya permisi dulu pak, selamat siang."

*

*

"New!"

New yang denger namanya dipanggil langsung noleh dan ngeliat ke sumber suara. "Kak Vee? Ada apaan kak?" tanya New ke cowok yang sekarang duduk di sebelahnya itu. Daritadi New lagi duduk di bawah pohon gede yang ada di  luar gedung perpustakaan fakultasnya, ada beberapa bangku dan meja yang sering dipakai buat nongkrong mahasiswa lainnya.

Blank Space 2nd EditionWhere stories live. Discover now