Setelah selesai dengan acara bersih-bersihnya, Jaehyun segara memakai piyama satinnya. Dirinya merebahkan tubuhnya di kasur king size kebanggaannya. Rasa kantuknya menghilang begitu saja saat dirinya membayangkan lelaki manis yang berada di bar tadi, sungguh lelaki itu sangat manis bahkan menjurus ke cantik? Bagaimana bisa seorang lelaki memilik wajah yang bahkan melebih seorang wanita?
Mengingat wajah cantik nan manis lelaki tadi membuat Jaehyun membayangkan yang tidak-tidak. Bagaimana kalau leleki manis itu dibawahnya? Mendesahkan namanya dengan begitu seksi? Menjambaknya? Meneriakinya? Argh, dia bisa gila dengan membayangkannya saja.
Oke, Jaehyun harus tenang sekarang. Dirinya harus menjernihkan pikirannya sebelum bagian bawah di tubuhnya mengembung, "Jernihkan pikiran mu Jung Jaehyun." Monolognya.
Diliriknya jam dinding yang berada tidak jauh darinya, ternyata sudah menjukkan pukul empat dini hari. Dirinya harus segara tidur kalau tidak mau bangun dengan keadaan kepala yang pusing akibat insomnianya.
*Red String*
"Eung" erangan khas orang bangun tidur itu terdengan dari bibir seorang lelaki manis berkulit tan. Dirinya mengerjapkan beberapa kali matanya, "ugh." Keluhnya saat merasakan badannya hampir remuk. Diliriknya kanan dan kiri, ternyata terdapat ketiga sahabatnya yang masih tidur dengan nyenyak?
Tidur dilantai beralaskan karpet tipis dengan bantal sofa membuat badan Haechan terasa sangat sakit. Semalam dirinya dan ketiga sahabatnya ketiduran sehabis mereka menonton film di ruang tengah apartemen milik Renjun. Haechan segara bangun dan merenggangkan ototnya yang sedikit kaku, lalu berjalan kearah kamar mandi untuk sekedar cuci muka.
Renjun terbangun dari tidurnya saat merasakan badannya yang mulai terasa sakit, dia menyandarkan badannya di kaki sofa. Pergerakkannya membuat kedua sahabatnya terusik dari tidur mereka. "Maaf aku membangunkan kalian." Ucapnya dengan nada serak khas orang bangun tidur.
Kedua sahabatnya hanya menggelengkan kepalanya, mereka berdua terlalu malas membuka suara. Jaemin membalikan badannya sehingga dia tidur dengan tengkurap, "ugh, badan ku pada pegal semua" ucap Jaemin. Sedangkan Jeno hanya mengganggukan kepalanya dengan lemah, efek bangun tidur.
"Hu'um. Akupun sama, Na." Balas Renjun yang sepenuhnya sudah sadar.
"Oh, kalian sudah bangun rupanya." Suara Haechan mengintruksi ketiganya, lelaki manis yang baru balik dari kamar mandi itu segara duduk di sofa.
"Aku lapar." Ucapan Jeno mengalihkan perhtian ketiga sahabatnya.
"Ya, akupun sama." Ucap Jaemin yang di angguki kedua sahabatnya.
"Sudah sana kalian cuci muka, nanti aku buatkan roti selai dan susu." Ucapan Haechan diangguki oleh ketiga sahabatnya itu, mereka langsung menuju kamar mandi. Jaemin dan Jeno memakai kamar mandi di dekat dapur, sedangkan Renjun memakai kamar mandi di kamarnya.
Haechan kini berjalan kearah dapur, mendapati Jeno yang sedang duduk di meja makan untuk menunggu Jaemin selesai mencuci muka sambil membenamkan kepalanya di lipatan kedua tangannya yang berada di atas meja.
"Jen, apa alkohol yang kamu minum masih ber-efek sampai sekarang?"
"Entahlah, Chan."
"Sudah sana cuci muka mu, Jaemin sudah selesai tuh."
Jeno mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan bernada perintah dari Haechan, lalu menolehkan kepalanya ke samping dan mendapati jaemin yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dirinya segera bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi mandi untuk mencuci mukanya guna menghilangkan rasa kantuk yang masih menyerangnya. Setelah Jeno masuk ke kamar madi, Renjun datang dan bergabung dengan kedua temannya yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berempat.
Setelah beberapa menit setelahnya, Jeno keluar dari kamar mandi dengan keadan lumayan segar. Setelah itu meraka sarapan dengan pertengkar kecil yang memang sudah biasa terjadi di antara mereka berempat.
Tbc
Selamat malam, annyeong. Maaf ya ceritanya jadi kek gini? Sebenernya pengen banget bikin yang rated2 gitu, tapi jadinya malah kaya gini? Gajelas banget emang:(
Maafin aku yang belum bisa bikin yang dewasa gitu, kebiasaan nulis fluff dengar rated T sih, jadinya begini dah wkwk.
Btw, kalian ada yang nungguin ff ini gak? Kalo ada yang nungguin, nunggunya kelamaan ya? Huhu sekali lagi maaf ya:(
Oke, sekian dari aku. Semoga gak mengecewakan chap ini. Jangan lupa vomennya.
Wuffu all ♡♡♡
YOU ARE READING
Red String
FanfictionMereka dipertemukan oleh takdir dan diperkuat dengan adanya benang merah yang mengikat mereka.
