0.5

2.8K 297 66
                                        

"Apa kamu sudah menerima kiriman yang aku berikan?" tanya seseorang tepat di telinga sebelah kanannya. Sontak Renjun pun menoleh, dan mendapati lelaki berdarah China yang sama sepertinya tengah tersenyum dengan tampan. "Jun Ge?" Sapanya.

"Hai," sapa Jun tanpa mengubah posisi.

Jarak mereka sungguh dekat, membuat Jaehyun yang melihatnya kepanasan. Apa-apaan lelaki itu? Tidak, tidak. Tidak akan ada yang boleh merebut si manis darinya. Siapa pun itu!

"O-oh, hai," balas Renjun dengan kikuk, sedikit memundurkan tubuhnya.

Jun tersenyum dan mendudukkan dirinya di samping Renjun. "Jadi kiriman yang kuberikan sudah kamu terima atau belum?" tanya Jun lagi untuk memastikannya.

"Ahh, itu. Ternyata Jun Ge yang mengirim itu semua?"

Jun menganggukkan kepalanya membenarkan pertanyaan Renjun. Sedangkan Renjun sedikit kecewa mengetahui fakta itu. Dia kira benar Tuan Jung yang mengiriminya, tapi ternyata bukan. Hah! Apa yang kau harapkan Renjun?

"Apa kamu tidak suka dengan apa yang aku kirim?"

Dengan senyum yang sedikit dipaksakan Renjun menjawab pertanyaa Jun, "Ah, tidak kok, Ge. Aku hanya terkejut? Ya, terkejut."

Duh, Renjun jadi tidak enak. Padahal Jun sudah berbaik hati mengirim itu semua, tetapi dirinya malah kecewa. 'Maaf ya, Jun Ge,' monolognya dalam hati.

"Aku kira kamu tidak suka."

Renjun menggeleng, "Aku suka kok. Bunganya bagus dan untuk makanannya, terimakasih, Ge."

"Sama-sama, Njun."

Jun mengusap kepala Renjun dan tersenyum dengan manis. Membuat Jaehyun yang melihatnya semakin kepanasan. Ini tidak bisa dibiarkan. Rasanya ingin sekali dia mematahkan tangan lelaki itu, karna telah kurang ajar menyentuh miliknya dengan seenaknya.

Jaehyun bangkit dari kursinya. Tujuannya saat ini adalah meja bartender di mana si manisnya dan lelaki asing itu berada. Dirinya harus menjauhkan lelaki asing itu dari si manis. Apa pun caranya bakal dia tempuh agar si manisnya tidak jatuh ke pelukan orang lain.

"Ekhem," Jaehyun berdeham sedikit kencang saat dirinya sudah berada tepat di samping kiri Renjun. Membuat kedua orang itu menoleh ke arahnya.

"Tuan Jung?" tanya Renjun terkejut. Dibalas senyuman manis oleh Jaehyun.

Jaehyun mendudukkan dirinya di samping kiri Renjun. Membuat si manisnya berada di tengah-tengah antara dirinya dan lelaki asing itu.

"Jung Jaehyun?" tanya Jun dengan heran.

"Ya?" jawab Jaehyun.

"Wah, saya tidak menyangka akan bertemu dengan Anda di sini," ucap Jun.

Jaehyun menaikkan alisnya satu, "Ini tempat umum, kalau Anda lupa," balas Jaehyun ketus. "Hendery, buatkan aku wine yang seperti biasa!" lanjutnya kepada Sang bartender. Yang diangguki oleh bartender itu.

"Maaf, Tapi yang saya tau, tidak sembarang orang bisa memasuki bar," koreksi Jun.

"Oh, ya? Saya tidak peduli," balas Jaehyun acuh. Dia sedikit meneguk winenya saat Hendery sudah menaruh pesanannya tepat di hadapannya.

Jun menatap Jaehyun tidak suka. Apa-apaan sih orang ini? Dirinya sudah berusaha bersikap ramah tetapi malah jawaban ketus yang didapatnya. Sedangkan Renjun menatap bingung Jaehyun. Dia kira, Tuan Jung ini akan bersikap ramah terhadap semua orang, tetapi ternyata tidak.

"Ada apa?" tanya Jaehyun kepada Renjun.

Renjun menggeleng, "Tidak."

"Ren," panggil Jun.

Red StringWhere stories live. Discover now